Ini Jenis Bintik di Kulit yang Harus Diketahui (Bagian 2)
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu memiliki bintik-bintik di kulit yang tidak diketahui dari mana asalnya? Jangan panik, tidak semua bintik di kulit itu berbahaya. Bentuk dan letak bintik sering menandai penyebab timbulnya bintik tersebut. Jika bintik yang dimiliki tidak menimbulkan rasa sakit serta tidak mengandung cairan di dalamnya, mungkin bintik tersebut tidak berbahaya dan bukan gejala dari penyakit serius.
Baca Juga : Bukan Panu, Ini 5 Penyebab Bercak Putih pada Kulit
Namun, jika kamu masih khawatir dengan kondisi tersebut, langsung periksakan saja ke rumah sakit. Kini, kamu bisa lho buat janji dengan dokter sebelum mengunjungi rumah sakit di aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi. Sebelum kamu mengira bintik di kulit berbahaya, berikut jenis bintik di kulit yang perlu diketahui, yaitu:
- Kutil
Kutil adalah bintik yang disebabkan oleh human papillomavirus. Berita baiknya adalah, kutil biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit jika muncul di bagian tubuh, seperti tangan atau wajah. Namun, kutil plantar yang berkembang di telapak kaki bisa menimbulkan rasa sakit dan mengganggu langkah kaki.
- Dermatofibroma
Dermatofibroma ditandai dengan bintik berwarna merah muda atau coklat yang sering muncul di lengan dan kaki. Karakteristik bintik dermatofibroma seperti jaringan parut berserat yang terbentuk sebagai reaksi terhadap gigitan serangga atau rambut yang tumbuh ke dalam. Tidak perlu khawatir, dermatofibroma umumnya juga tidak berbahaya.
- Lentigo
Lentigo terlihat seperti sekelompok tahi lalat yang muncul di daerah yang terpapar sinar matahari, contohnya seperti lengan, wajah, leher, dada bagian atas dan kaki. Meski disebabkan oleh paparan sinar matahari, lentigo tidak akan berkembang menjadi kanker kulit.
Baca Juga: 4 Penyakit Kulit Ini Dipicu oleh Virus
- Keratosis Seboroik
Bintik keratosis seboroik berbeda dengan bintik pada umumnya. Bintik seperti berkerak atau bersisik dan berwarna gelap. Keratosis seboroik biasanya dimiliki oleh individu yang mencapai usia pertengahan dan seterusnya. Keratosis seboroik termasuk bintik yang berada di lapisan atas kulit, sehingga tidak berbahaya.
- Tinea
Tinea dapat terlihat seperti tanda lahir yang berwarna merah dan berukuran kecil kecil. Seringkali, tinea memiliki warna yang hampir mirip seperti noda pada kulit. Bintik-bintik ini sebenarnya semacam infeksi jamur, seperti kurap atau kutu air. Tinea dapat muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran, tergantung jenis jamur yang menginfeksi kulit.
- Karsinoma Sel Basal atau Skuamosa
Di antara jenis bintik lainnya, karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa adalah bintik yang harus diwaspadai. Karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker kulit yang paling umum. Berbeda dengan tahi lalat jinak, karsinoma biasanya berwarna kemerahan, bersisik, dan bentuknya seperti mutiara.
- Melanoma
Melanoma tidak biasa seperti karsinoma sel basal atau skuamosa, ini lebih mematikan dari kedua jenis bintik tersebut. Melanoma ditandai dengan bentuk tahi lalat yang asimetris dengan batas yang tidak beraturan atau kurang jelas. Selain itu, bintik melanoma tidak berwarna dan diameternya bisa mencapai sebesar kacang polong yang lama kelamaan semakin berkembang.
Baca Juga: Ciri Orang yang Bisa Terkena Melanoma
Meski sebagian besar bintik dikulit tidak membahayakan, kamu perlu mengenali jenis-jenisnya. Mengenali tahi lalat yang abnormal sejak dini sangat membantu dokter untuk mencegah agar kanker tidak menyebar ke bagian lain tubuh, sehingga pengobatan bisa lebih efektif.
Referensi :
Prevention. Diakses pada 2019. 13 Causes of Red, Pink, or Brown Spots on Your Skin, According to Dermatologists.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan