Ini Gejala Alergi yang Bisa Berakibat Fatal
Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu mengalami alergi parah yang tidak terbendung? Bisa jadi kamu sedang mengalami anafilaktik atau reaksi anafilaktik, yaitu sebuah reaksi alergi yang parah dan terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini terjadi ketika kamu terpapar oleh suatu zat yang dulu pernah terpapar dengan tubuh kamu, sehingga tubuh kamu lebih sensitif dan rentan.
Reaksi alergi ini berbahaya, berakibat fatal, dan dapat menyebabkan pelepasan zat kimia tubuh tiba-tiba, termasuk pelepasan histamin dari sel-sel dalam darah dan jaringan tubuh. Zat kimia ini dapat melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan menyebabkan pembuluh darah bocor hingga mengakibatkan gatal-gatal dan bengkak terutama di sekitar wajah dan tenggorokan. Zat kimia ini juga bereaksi pada paru-paru dan menyebabkan reaksi asma yang menyebabkan saluran paru-paru menyempit, sehingga membuat pernapasan jadi sangat sulit.
Dalam beberapa kasus, gejala anafilaktik mungkin ringan dan hanya menyebabkan gatal-gatal. Meski begitu, ternyata gejala penyakit ini bisa mematikan. Tekanan darah dapat turun tiba-tiba hingga menyebabkan hilangnya kesadaran. Selain itu, penyakit ini dapat menimbulkan pembengkakan di tenggorokan dan saluran udara yang menyebabkan kamu kesulitan bernapas, berbicara, dan menelan.
Gejala Awal Alergi
Pada awalnya syok anafilaktik terlihat seperti gejala alergi. Gejala ini berupa ruam pada kulit dan pilek. Namun setelah 30 menit berlalu, sejumlah gejala serius mulai terlihat. Beberapa gejala anafilaktik membutuhkan pengobatan darurat, termasuk:
- Sesak napas atau napas tersumbat.
- Nyeri dada atau sesak di dada.
- Tekanan darah rendah.
- Denyut lemah dan cepat.
- Pusing atau pingsan.
- Linglung.
Gejala syok anafilaktik dapat memburuk sangat cepat. Pengobatan dibutuhkan dalam waktu 30 sampai 60 menit karena gejala kadang-kadang bisa berakibat fatal. Berikut pola gejala anafilaktik:
- Gejala muncul beberapa menit setelah kamu menyentuh atau makan atau hal yang membuat kamu alergi.
- Sejumlah gejala muncul pada waktu yang sama. Misalnya, ruam, pembengkakan, dan muntah.
- Ronde pertama gejala hilang, tapi kemudian datang kembali pada delapan jam sampai 72 jam kemudian.
- Reaksi tunggal selama berjam-jam
Cara Pencegahan
Setiap orang yang mengalami reaksi anafilaktik perlu dievaluasi nantinya oleh ahli alergi. Sebab, reaksi ini dapat berakibat fatal. Sebagai pencegahan, kamu perlu menyediakan obat-obatan terutama epinefrin di rumah, di sekolah, dan dalam ransel atau tas kecil kamu (obat ini hanya tersedia melalui resep dokter).
Pastikan pula, kamu atau orang yang mengidap kondisi ini selalu membawa kartu identitas yang berisi nama mereka, nomor rumah, dan nomor telepon kantor, orangtua, nama dokter, nomor telepon dokter, dan jenis alergi apa yang mereka miliki. Idealnya, kamu harus mengenakan kalung identifikasi kesehatan atau gelang yang menunjukan alergi serangga, makanan, atau alergi obat yang ia miliki.
Kamu harus segera mencari bantuan darurat medis apabila mengalami reaksi alergi yang serius seperti yang tercantum di atas. Meskipun gejala membaik setelah menggunakan suntikan epinefrin, pengidap perlu segera dibawa ke bagan gawat darurat untuk memastikan gejala tidak kembali lagi.
Jika kamu mengalami gejala alergi yang dapat berakibat fatal ini, sebaiknya segera lakukan diskusi dengan dokter di Halodoc. Diskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.
Baca juga:
- Saat Otot Jantung Melemah, Risiko Syok Kardiogenik Meningkat
- Alergi Berakibat Fatal, Perlu Tahu tentang Syok Anafilatik
- Ini 5 Penyakit Komplikasi Akibat Cholangitis