Ini Fakta-Fakta Lengkap Mengenai Retardasi Mental
Halodoc, Jakarta - Banyak orang pasti sudah mengetahui tentang retardasi mental. Gangguan yang juga dikenal dengan sebutan kecacatan intelektual ini terjadi ketika seseorang mengalami kecerdasan atau kemampuan mental di bawah rata-rata. Kondisi tersebut menyebabkan pengidapnya kurang terampilnya dalam beraktivitas.
Meski begitu, bukan berarti seseorang yang mengalami retardasi mental tidak dapat belajar sama sekali. Orang tersebut dapat belajar, tetapi dengan proses yang lebih lambat. Selain itu, banyak yang menganggap retardasi mental sama dengan sakit mental. Padahal, Kedua hal tersebut sangat berbeda satu sama lain. Supaya kamu bisa lebih paham mengenai retardasi mental, berikut penjelasan lengkap mengenai fakta-faktanya.
Retardasi Mental Terdiri Dari Beberapa Jenis
Gangguan yang dapat menyebabkan kecacatan intelektual tersebut dapat terbagi menjadi beberapa jenis. Hal tersebut tergantung dari seberapa tinggi Intelligence Quotient (IQ) yang dimiliki oleh pengidapnya. setelah dilakukan pemeriksaan. Beberapa jenis retardasi mental, antara lain:
-
Retardasi Mental Ringan
Retardasi mental ringan adalah jenis umum yang terjadi pada seseorang yang mengidap gangguan ini. Sekitar 85 persen orang yang mengalami cacat intelektual mengalami jenis ini. Skor IQ pengidapnya berkisar 50 hingga 75. Orang yang terserang jenis ini dapat hidup mandiri dengan dukungan orang sekitar.
-
Retardasi Mental Sedang
Seseorang yang mengalami retardasi mental jenis ini memiliki IQ dengan skor 35 hingga 55. Orang dengan gangguan ini dapat melakukan aktivitas harian dengan pengawasan. Pengidapnya dapat belajar untuk berkomunikasi dan beraktivitas, asalkan ada yang mengawasi.
-
Retardasi Mental Parah
Sekitar 3 hingga 4 persen dari total pengidap retardasi mental akan berkembang menjadi parah. Pengidap gangguan ini memiliki skor IQ sekitar 20 hingga 40. Orang yang mengalami ini dapat belajar keterampilan hidup dan komunikasi yang sangat dasar.
Baca juga: 5 Faktor yang Dapat Meningkatkan Retardasi Mental
Retardasi Mental Menimbulkan Beberapa Gejala
Retardasi mental yang terjadi pada seseorang dapat menimbulkan banyak gejala. Hal tersebut mungkin timbul saat pengidapnya masih bayi. Walau begitu, gejala tersebut mungkin tidak terlihat hingga anak tersebut masuk ke usia sekolah. Beberapa gejala retardasi mental yang umum terjadi adalah:
-
Perkembangan diri yang lambat, seperti berguling dan merangkak.
-
Terlambat untuk bisa bicara atau kesulitan berbicara.
-
Lambat untuk menguasai hal-hal dasar.
-
Kesulitan untuk mengingat suatu hal.
-
Tidak mampu mengkorelasikan tindakan dengan konsekuensi.
-
Perilaku yang bermasalah, seperti sering mengamuk.
-
Sulit untuk memecahkan suatu masalah.
Pada anak-anak yang mengalami retardasi mental yang parah, mereka mungkin saja terdapat masalah kesehatan lainnya. Masalah yang terjadi, seperti kejang, suasana hati yang terganggu, gangguan keterampilan motorik, serta terdapat masalah pada penglihatan dan pendengaran. Apabila anak ibu menunjukkan gejala tersebut, segeralah menghubungi dokter dari Halodoc untuk memastikannya. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja.
Baca juga: Ketahui 5 Hal yang Sebabkan Retardasi Mental
Apa yang Menyebabkan Terjadinya Retardasi Mental?
Penyebab umum dari retardasi mental adalah gangguan pada perkembangan otak normal. Walau begitu, penyebab spesifik dari gangguan yang menyebabkan kecacatan mental tersebut tidak mutlak. Penyebab umum dari gangguan tersebut adalah:
-
Kondisi genetik, seperti sindrom Down dan sindrom X yang rapuh.
-
Masalah saat hamil, seperti mengonsumsi alkohol, kekurangan gizi, infeksi tertentu, hingga preeklamsia.
-
Masalah saat melahirkan, yaitu ketika bayi kekurangan oksigen saat melahirkan atau lahir secara prematur.
-
Penyakit lainnya, seperti meningitis, batuk rejan, dan campak.
Baca juga: Inilah Cara Mencegah Terjadinya Retardasi Mental
Walau begitu, bukan hanya hal di atas yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyebab lainnya dari kecacatan intelektual tersebut mungkin saja tidak diketahui. Maka dari itu, kamu harus menghindari penyebab-penyebab yang dapat kamu ketahui.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan