Ini Efek Terlalu Sering Makan Daging Mentah Bagi Tubuh
Halodoc, Jakarta - Akhir pekan adalah waktu yang sangat tepat untuk dihabiskan bersama orang terdekat, bisa dengan berjalan-jalan atau sekedar makan di restoran. Sekarang pun sudah banyak sekali restoran yang menawarkan berbagai jenis makanan, mulai dari khas Indonesia atau bahkan yang bercita rasa internasional.
Salah satu menu yang sedang digemari oleh banyak orang adalah sushi, sashimi, atau makanan khas Jepang lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa mengonsumsi daging mentah seperti sushi atau sashimi terlalu sering sebetulnya dapat membahayakan kesehatan?
Seperti yang telah kita ketahui, memasak adalah proses yang ditujukan untuk membunuh bakteri dan kuman yang bersemayam di dalam makanan. Apabila proses memasak tidak dilakukan dengan benar, seperti daging belum matang sepenuhnya, dapat menyebabkan bahaya bagi pencernaan. Terlebih lagi makanan yang sama sekali tidak melewati proses memasak. Sudah dapat dipastikan bahwa hal ini akan membawa bahaya. Nah, ini efek makan daging mentah yang wajib kamu tahu:
-
Infeksi Cacing Pita (Taeniasis)
Efek makan daging mentah terlalu sering yang wajib kamu waspadai adalah dapat menyebabkan infeksi cacing pita. Salah satu penyakit yang dapat muncul adalah Taeniasis yang merupakan penyakit parasiter akibat cacing pita yang menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya.
Penyakit ini terjadi lantaran manusia mengonsumsi daging sapi atau daging babi yang mengandung larva dari cacing ini. Larva tersebut ternyata mampu tumbuh di rongga usus halus karena proses memasak daging yang kurang matang. Apabila terserang penyakit ini, gejala yang akan muncul adalah perut tidak nyaman, mual, penurunan berat badan, dan feses yang cair.
Taeniasis pun sering dianggap sepele karena tidak menyebabkan kematian dan gejala yang muncul pun mirip seperti sakit perut biasa. Padahal, selain berbahaya bagi usus, cacing pita juga dapat merebut beberapa nutrisi seperti vitamin B-12 dari tubuh, sehingga orang yang terinfeksi akan mengalami kekurangan gizi. Cacing pita pun dapat bersarang pada sistem saraf dan menyebabkan gangguan saraf, bahkan gangguan otak dan epilepsi.
-
Mengandung Merkuri
Tidak hanya mengandung mikroba atau cacing, konsumsi makanan mentah khususnya ikan juga akan membuat tubuh kemasukan zat berbahaya seperti merkuri. Zat kimia ini dapat mengendap pada tubuh ikan akibat air tempat mereka hidup telah terpapar limbah manusia. Di dalam air, merkuri tersebut berubah menjadi metil-merkuri yang kemudian berikatan dengan protein yang ada pada otot ikan.
Apabila kamu sering mengonsumsi ikan atau makanan laut lainya yang mengandung merkuri, zat tersebut akan terakumulasi pada tubuh dan meracuni sistem saraf, mengganggu kesehatan bayi dalam kandungan, dan memengaruhi ASI pada ibu menyusui. Selain itu, merkuri yang terakumulasi dalam tubuh juga dapat menyebabkan bahaya lain seperti menghambat perkembangan kognitif anak, mengganggu keterampilan motorik, sesak nafas, pembengkakan pada mulut, bahkan kegagalan organ.
Untuk menangkal dua efek makan daging mentah di atas, ada baiknya kamu selalu memperhatikan tingkat kematangan dari makanan yang hendak dimakan. Namun ini bukan berarti kamu harus berhenti makan sushi atau sashimi, kamu hanya perlu membatasi konsumsinya setidaknya seminggu sekali. Selain itu hindari juga beberapa ikan laut yang berpotensi mengandung merkuri tinggi seperti ikan hiu, swordfish, king mackarel, tilefish, dan albacore tuna.
Jika kamu mengalami gejala-gejala kesehatan tertentu setelah mengonsumsi makanan mentah, kamu bisa bertanya kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Tunggu apalagi? Segera download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: