Ini Cara untuk Mencegah Terjadinya Striktur Uretra

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Desember 2018
Ini Cara untuk Mencegah Terjadinya Striktur UretraIni Cara untuk Mencegah Terjadinya Striktur Uretra

Halodoc, Jakarta - Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang merasakan nyeri saat berkemih. Salah satu penyebabnya adalah striktur uretra. Hal tersebut terjadi karena terjadi penyempitan pada saluran yang berguna untuk mengeluarkan urine dari ginjal atau uretra. Kondisi ini bisa disebabkan oleh peradangan atau kondisi lainnya.

Saluran yang mengeluarkan urine atau uretra yang mengalami penyempitan akan menyebabkan penyumbatan di saluran. Akibatnya, urine yang keluar akan sedikit dan menyebabkan rasa nyeri. Striktur uretra juga dapat menyebabkan peradangan dan infeksi pada alat vital seseorang. Selain itu, striktur uretra juga lebih banyak terjadi pada pria dewasa dibandingkan dengan wanita dan anak-anak.

Hal-hal yang membuat seorang pria yang telah dewasa lebih berisiko mengalami striktur uretra adalah:

  • Mengidap pembesaran prostat.

  • Mengidap infeksi menular seksual.

  • Mengidap infeksi saluran kencing.

  • Pernah melakukan pemasangan selang kateter.

Sebelum masuk dalam pembahasan tentang pencegahan striktur uretra, ada baiknya untuk mengetahui penyebab dan gejala dari penyakit tersebut. Pertama-tama mari membahas tentang penyebab striktur uretra yang disebabkan oleh jaringan parut dan banyak hal yang dapat menyebabkan hal tersebut. Hal-hal yang menyebabkan jaringan parut adalah:

  • Operasi di sekitar uretra.

  • Pemasangan kateter.

  • Patah tulang pelvis.

  • Operasi prostat.

  • Hiperplasia prostat.

  • Tumor di area uretra.

  • Radiasi.

  • Infeksi saluran kencing.

  • Infeksi menular seksual.

Lalu, gejala-gejala yang timbul apabila seseorang mengidap striktur uretra adalah tersumbatnya uretra. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan ketika mengeluarkan urine, infeksi saluran kencing, dan di tahap yang parah akan mengakibatkan kerusakan fungsi ginjal. Gejala yang dapat timbul, antara lain:

  • Nyeri saat berkemih.

  • Urine yang keluar hanya sedikit.

  • Urine yang keluar tidak lancar.

  • Masih ada perasaan ingin kembali buang air kecil setelah melakukannya.

  • Kencing berdarah.

  • Terdapat darah pada cairan semen.

  • Mr. P bengkak.

  • Sulit menahan urine yang keluar.

  • Terasa nyeri di daerah perut.

Mencegah Striktur Uretra

Lalu, bagaimanakah cara mencegah striktur uretra yang dapat dilakukan pada orang-orang yang tidak ingin mengalami penyakit ini? Berikut adalah cara-caranya:

  1. Berusaha untuk menghindari cedera pada uretra dan panggul.

  2. Selalu berhati-hati pada penyebab kateterisasi. Cara untuk menghindarinya adalah dengan menggunakan pelumas dan menggunakan kateter terkecil apabila diperlukan dan hanya dalam waktu yang sebentar.

  3. Hindari infeksi menular seksual, seperti gonore dan chlamydia. Gonore merupakan salah satu penyebab paling umum dari striktur uretra. Sedangkan, chlamydia belakangan ini disebut sebagai penyebab paling utama striktur uretra.

  4. Infeksi dapat dicegah dengan penggunaan kondom atau menghindari berhubungan intim dengan pengidapnya.

  5. Hal yang dapat mencegah striktur uretra salah satunya adalah dengan mengonsumsi antibiotik.

Mencegah striktur uretra tidak selalu mudah untuk dilakukan, karena cedera dan kondisi medis lainnya yang berhubungan dengan penyakit ini tidak selalu dapat dihindari. Jika kamu merasakan gejala-gejala dari striktur uretra, ada baiknya langsung berdiskusi dengan dokter dan langsung mendapat penanganan agar terhindar menjadi penyakit yang lebih serius.

Itulah bagaimana cara pencegahan striktur uretra yang harus kamu ketahui. Jika kamu masih mempunyai pertanyaan tentang penyakit striktur uretra, kamu dapat menanyakannya pada dokter dari Halodoc. Tanya jawab dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Video/Voice Call. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Play Store!

Baca juga: