Ini Bahaya Keracunan Merkuri dari Kosmetik
Halodoc, Jakarta - Kosmetik sangat berhubungan erat dengan wanita, terutama yang ingin tampil lebih menawan. Rentang harga dari alat kecantikan tersebut pun beragam, dari yang murah hingga sangat mahal. Banyak orang yang ingin hasil yang maksimal, bahkan rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit.
Kosmetik dengan harga murah dan menjanjikan hasil yang cepat patut untuk dicurigai. Mungkin kosmetik tersebut ampuh untuk membuat wajah bersih, tetapi ketika diteliti ternyata mengandung merkuri. Memang, merkuri dan kosmetik, terutama yang murah sangat berhubungan. Berikut bahaya dari merkuri di dalam kosmetik!
Baca juga: 6 Bahaya Kandungan Merkuri dalam Kosmetik
Bahaya Keracunan Merkuri dalam Kosmetik
Kosmetik yang kamu gunakan mungkin terbukti ampuh menghilangkan bercak pada wajah. Namun, kamu tetap harus selalu teliti dalam memilih kosmetik. Jika kamu tidak teliti dalam membeli alat tersebut, mungkin saja terdapat risiko kesehatan yang dapat terjadi. Umumnya hal tersebut disebabkan oleh merkuri di dalam kosmetik.
Merkuri adalah elemen yang mengandung logam dan didapatkan secara alami di alam. Merkuri dapat memiliki beberapa bentuk, tetapi yang paling umum digunakan adalah cairan yang padat. Ternyata, penggunaan merkuri di dalam kosmetik memang sudah dilarang sejak lama.
Seseorang yang menggunakan bahan kosmetik yang mengandung merkuri, risiko terhadap gangguan kesehatannya akan meningkat secara signifikan. Salah satu gangguan yang dapat terjadi adalah rusaknya ginjal yang disebabkan oleh paparan elemen logam tersebut. Masih banyak gangguan lain yang dapat terjadi. Berikut beberapa dampak lainnya, yaitu:
-
Masalah Kulit
Seseorang yang terlalu sering menggunakan alat kosmetik yang mengandung merkuri dapat berisiko mengalami masalah kulit. Bagian terluar tubuh tersebut akan mengalami ruam, perubahan warna, hingga jaringan parut. Dalam tahap parah, menurunnya resistensi kulit untuk mencegah gangguan yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.
-
Gagal Ginjal
Masalah kesehatan lainnya yang dapat terjadi karena kandungan merkuri di dalam kosmetik adalah gagal ginjal. Hal ini terjadi ketika kamu terpapar kandungan tersebut dalam waktu singkat dan dengan kadar yang tinggi. Jika kamu menggunakannya dalam jangka panjang dengan dosis rendah, proteinuria mungkin saja terjadi.
-
Gangguan Sistem Saraf
Terlalu sering terpapar merkuri dapat meningkatkan risiko terhadap gangguan sistem saraf. Sebagai dampak dari hal tersebut, kamu mungkin akan merasakan sakit kepala, tremor, kesemutan, dan otot yang melemah. Pada tahap parah, kamu mungkin mengalami kesulitan berjalan hingga hilang ingatan.
Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait merkuri di dalam kosmetik, dokter dari Halodoc dapat menjawabnya. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone-mu! Kamu juga dapat melakukan pemeriksaan fisik terkait paparan merkuri di rumah sakit terpilih dengan pemesanan online melalui aplikasi tersebut.
Baca juga: Hati-hati Bahaya Merkuri Pada Ikan
Cara Menghindari Merkuri yang Terdapat di dalam Kosmetik
Merkuri tidak memiliki bau, rasa, dan warna tertentu yang dapat membuat seseorang menentukan kandungan di dalam kosmetik tersebut terdapat elemen logam tersebut atau tidak. Kamu harus melakukan analisis kimia secara menyeluruh terhadap kosmetik yang digunakan jika ingin benar-benar mengetahuinya.
Walau begitu, kamu dapat melakukan beberapa langkah agar terhindari dari kosmetik yang mengandung merkuri. Di antaranya adalah:
-
Baca Label Produk
Satu hal yang pasti harus kamu lakukan sebelum membeli produk kosmetik adalah membaca label yang ada di belakangnya. Selalu pastikan kamu melakukannya agar terhindar dari paparan merkuri. Umumnya, alat kecantikan tersebut akan mengandung merkuri jika tercantum kata-kata, seperti calomel, merkuri klorida, merkuri, dan merkuro.
Baca juga: Ditarik Kemenkes, Ini Bahaya Termometer Bermerkuri
-
Jangan Beli Produk Tanpa Label Bahan
Hal lainnya yang dapat kamu lakukan untuk menghindari paparan merkuri dari kosmetik adalah dengan menghindari pembelian produk kecantikan tanpa label bahan. Pemerintah mewajibkan semua produk mencantumkan daftar bahan yang merupakan syarat barang legal. Jika tidak ada, berarti barang tersebut ilegal atau berbahaya.