Ini Alasan Pria Gagal Berhubungan Intim karena Mr P Melengkung
Halodoc, Jakarta - Pria mana sih yang enggak was-was ketika “senjata” utamanya mengalami masalah? Hmm, pada dasarnya, Mr P memang tak selalu luput dari masalah kesehatan. Nah, dari berbagai gangguan Mr P, peyronie merupakan yang tak boleh diremehkan. Alasannya sih simpel, kondisi ini bisa memengaruhi kehidupan seksual pria, dan pasangannya.
Bagi kamu yang masih asing dengan peyronie, dalam istilah awam gangguan mendis ini dikenal dengan sebutan Mr P bengkok. Nah, kondisi inilah yang akan menimbulkan masalah saat berhubungan intim. Sebab, bengkoknya Mr P ini bisa membuat hubungan intim jadi menyakitkan. Tak cuma itu saja, kondisi ini juga sering kali membuat pria kurang pede, sehingga menyebabkan masalah psikologis lainnya.
Baca juga: Pria Wajib Tahu Peyronie, Penyakit pada Mr. P
Penyakit yang menyerang Mr. P ini ditandai ketika bentuknya tampak menekuk. Kebanyakan ke atas atau ke samping. Ketika ereksi terjadi, perubahannya akan semakin kentara. Kondisi ini terjadi karena pembentukan plak fibrosa atau jaringan parut di sepanjang batang Mr. P.
Menyulitkan Hubungan Intim
Pelengkungan atau kelainan bentuk pada Mr P ini bisa menimbulkan rasa sakit, atau bahkan ketidakmampuan berhubungan intim. Enggak cuma itu, pembengkakan dan peradangan Mr P pada penyakit ini juga bisa meningkatkan risiko bekas luka permanen pada Mr P.
Yang perlu ditegaskan, penyakit peyronie ini enggak menular dan tak menyebar melalui hubungan intim. Namun, tak boleh juga dimungkiri kalau peyronie akan memperburuk ereksi. Selain itu, terbentuknya jaringan parut sebagai pelengkungan Mr. P, juga bisa menghalangi penetrasi selama seks.
Dalam keadaan normal, ereksi Mr P biasanya lurus, seperti panah. Namun, ereksi pada pengidap penyakit ini bisa melengkung tajam, ke arah kiri, kanan, atas, atau bawah, bahkan lebih pendek. Nah, inilah yang akan membuat hubungan intim tak mungkin terjadi.
Baca juga: Mr. P Melengkung Ketika Ereksi? Waspada Gejala Kanker
Kecil kemungkinan penyakit ini bisa hilang dengan sendirinya. Dalam kebanyakan kasus, kondisi akan tetap stabil atau memburuk bila tak ditangani dengan tepat.
Intinya, penyakit ini membuat kaum adam kesulitan untuk berhubungan intim, bahkan sulit mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) atau impotensi. Dengan kata lain, kondisi ini bisa berujung turunnya tingkat peluang untuk memiliki keturunan.
Awasi Penyebab dan Gejala Peyronie
Sampai saat ini penyebab utama peyronie belum diketahui pasti. Namun, ada dugaan kalau salah satu pemicunya adalah cedera pada pembuluh darah di Mr. P yang terjadi berulang. Misalnya, selama berhubungan intim atau berolahraga.
Nah, cederalah inilah yang mengakibatkan perdarahan di dalam Mr P, dan memicu respons sistem imun tubuh yang berdampak pada terbentuknya jaringan parut. Sayangnya, cedera ini tak selalu bisa diingat oleh pengidapnya. Lalu, bagaimana dengan gejalanya?
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan Mr P yang Malu Dibahas Pria
Berikut tanda dan gejala yang bisa muncul dari penyakit ini:
-
Bentuk Mr P sangat bengkok. Bengkoknya bisa mengarah ke atas, bawah, atau samping.
-
Kalus. Terbentuknya jaringan parut (plak) dapat dirasakan di bawah kulit Mr. P sebagai benjolan rata atau jaringan garis yang keras.
-
Timbul rasa sakit. Rasa sakit pada Mr. P ini bisa muncul ketika pengidapnya ereksi.
-
Disfungsi ereksi. Pengidap penyakit ini bisa mengalami gangguan untuk ereksi dan mempertahankannya.
-
Lebih pendek. Kata ahli, Mr.P mungkin bisa memendek karena penyakit ini.
Punya keluhan kesehatan pada Mr P? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!