Ini Alasan Pentingnya Melakukan Otoacoustic Emissions
Halodoc, Jakarta - Gangguan pendengaran dapat dideteksi secara dini dengan salah salah satu metode yang dinamakan Otoacoustic Emissions (OAE). Pemeriksaan ini merupakan respons rumah siput (koklea) pada telinga yang dihasilkan oleh sel-sel rambut luar dan dipancarkan dalam bentuk energi akustik. Teknologi ini memungkinkan deteksi dini ketulian sejak bayi berusia minimal 2 hari.
Pemeriksaan OAE ini memang sering dilakukan pada bayi yang baru lahir. Dengan metode pemeriksaan ini, anak juga akan memiliki kemampuan berbicara dan berkomunikasi dengan baik, sehingga dapat melanjutkan kegiatan belajar secara normal nantinya.
Perlu dipahami bahwa pendengaran berperan sangat penting dalam beberapa tahun pertama kehidupan sang anak. Jika anak memiliki gangguan pendengaran sejak ia bayi, dikhawatirkan anak tidak dapat mengikuti pendidikan formal dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan pada saat dewasa. Kondisi tuli ringan atau sebagian saja bisa memengaruhi kemampuan bicara dan bahasa anak.
Baca Juga: 5 Jenis Gangguan Pendengaran yang Perlu Diketahui
Sebagian orangtua baru datang ke dokter saat anak mereka mengalami gangguan bicara atau telat bicara. Sayangnya, setelah diperiksa, terdapat gangguan pendengaran. Hal ini sebenarnya dapat dicegah apabila sejak awal dilakukan pemeriksaan skrining pendengaran pada anak.
Saat ini di Indonesia, skrining pendengaran dilakukan pada bayi-bayi yang berisiko tinggi atau disebut sebagai Targeted Newborn Hearing Screening. Penyebab paling sering terjadinya ketulian pada bayi baru lahir di Indonesia adalah infeksi virus TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simpleks virus) dan bayi lahir prematur.
Bayi yang baru lahir dan mengalami sakit kuning atau hiperbilirubinemia, kemampuan hati untuk metabolisme sisa pemecahan darah tidak diolah dengan baik. Akibatnya, dapat menjalar ke otak, sehingga menjadi radang otak dan dapat menyebabkan risiko terjadinya gangguan pendengaran.
Baca Juga: Gangguan Pendengaran Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?
Proses Pemeriksaan Otoacoustic Emissions (OAE)
Dalam proses pemeriksaan, alat kecil yang dilengkapi earphone dan mikrofon diletakkan pada lubang telinga. Lalu, dokter akan menghantarkan suara ke telinga pengidap melalui earphone, dan mikrofon akan mendeteksi respons koklea berupa getaran. Pada pendengaran yang normal, getaran tersebut akan menghasilkan suara kecil yang menggema ke liang telinga. Suara dari getaran itulah yang diukur.
Respons yang dihasilkan koklea akan ditampilkan pada layar monitor, sehingga pengidap tidak perlu memberikan tanda apapun apabila mendengar suara. Dokter akan menilai suara apa yang menghasilkan respons, dan bagaimana kekuatan responsnya. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat menentukan jenis gangguan pendengaran yang dialami pengidap.
OAE juga dapat mendeteksi penyumbatan pada bagian luar dan tengah telinga. Apabila ada penyumbatan, suara tidak akan masuk ke bagian dalam telinga, dan koklea tidak akan menghasilkan respons apapun.
Baca Juga: Mulai Susah Mendengar, Ini Waktu yang Tepat Datangi THT
Orang dewasa pun dapat melakukan pemeriksaan ini. Apabila kamu atau keluarga mengalami gangguan pendengaran, kamu dapat mengkomunikasikan gejalanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan