Ini Alasan Ibu Hamil Perlu Batasi Makanan Manis
Halodoc, Jakarta – Selama hamil, biasanya seorang wanita akan direkomendasikan untuk melakukan sejumlah “perawatan” untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Salah satunya dengan lebih banyak mengonsumsi jenis makanan tertentu, namun di waktu yang sama juga harus menjauhi makanan lainnya.
Membatasi beberapa jenis makanan selama hamil nyatanya dapat membantu ibu lebih lancar dalam menjalani kehamilan, bahkan hingga proses persalinan. Satu jenis makanan yang sangat dianjurkan untuk dibatasi oleh ibu hamil adalah makanan manis atau makanan yang banyak mengandung pemanis.
Dari penelitian yang dilakukan di European Respiratory Journal menyebutkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi banyak makanan manis dapat memberikan dampak negatif bagi calon bayi, lho. Ada juga beberapa risiko kesehatan lain yang perlu diwaspadai. Nah, berikut ini adalah beberapa alasan lain mengapa ibu hamil sebaiknya menghindari makanan manis, yaitu:
- Meningkatkan Risiko Alergi dan Asma pada Si Kecil
Meski belum ditemukan alasan pasti hal ini bisa berhubungan, namun ibu yang terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis selama hamil memiliki risiko dua kali lipat melahirkan anak yang akan memiliki penyakit asma dan alergi terhadap hal tertentu. Namun sebagian ahli percaya bahwa hal ini mungkin terjadi karena gula menyerang sistem imun yang sedang dibangun selama bayi di dalam kandungan. Akhirnya anak lahir tanpa memiliki perlindungan terhadap satu atau beberapa hal.
- Obesitas pada Si Kecil
Mengonsumsi jenis makanan ini secara berlebihan bisa memicu terjadinya obesitas alias kelebihan berat badan pada bayi, lho. Jadi, disarankan bagi wanita yang tengah hamil untuk menjauhi makanan yang mengandung pemanis buatan dan bahan pengawet makanan.
- Risiko Sakit Gigi
Jika kebiasaan makan manis tidak dibarengi dengan membersihkan mulut secara rutin, maka secara tidak langsung ini akan membahayakan Si Kecil dalam kandungan. Kok bisa? Sisa makanan dengan kadar gula tinggi yang apabila tertinggal di gigi bisa menyebabkan penumpukan bakteri. Kalau sudah begini akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi mulut. Apabila bakteri tersebut terbawa melalui peredaran darah maka bukan tidak mungkin juga akan masuk ke dalam rahim yang tengah berisi janin.
- Kelahiran Prematur
Ada banyak faktor yang memengaruhi kelahiran prematur, salah satunya adalah infeksi bakteri. Jika bakteri masuk ke dalam darah, maka tubuh akan memproduksi lebih banyak oksitoksin. Akhirnya justru bisa memicu terjadinya kontraksi sebelum waktunya sehingga ibu mengalami persalinan prematur atau kelahiran dini.
Kelahiran prematur pada dasarnya adalah hal yang sebaiknya dihindari. Karena bayi yang lahir dengan proses persalinan ini bisa saja “belum siap” untuk menjalani kehidupan. Karena ada kemungkinan organ-organ tubuh sang buah hati masih belum berkembang dengan sempurna.
- Makanan Manis dan Risiko Lainnya
Sebenarnya membatasi makanan manis tidak hanya perlu dilakukan oleh wanita yang tengah hamil. Sebab jenis makanan yang satu ini telah terbukti bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis kerap kali diidentikkan dengan penyakit diabetes, obesitas hingga masalah mulut. Karena kebanyakan makan manis juga membuat gigi dan mulut menjadi lebih rentan mengalami kerusakan.
Meskipun demikian, namun bukan berarti ibu harus benar-benar berhenti mengonsumsi makanan manis. Hanya saja, perlu membatasi dan tidak lepas kontrol saat mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki rasa manis.
Ibu juga bisa menjaga kesehatan selama masa kehamilan dengan rutin berolahraga, menjaga pola makan dan melakukan pemeriksaan kandungan secara teratur. Sediakan pula aplikasi Halodoc untuk mengatasi masalah kesehatan yang menyerang tiba-tiba. Karena di Halodoc ibu bisa menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Ibu juga bisa membeli obat atau produk kesehatan serta menjadwalkan lab test dengan mudah, pesanan akan diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play.