Ini 6 Faktor Risiko Seseorang Alami Hipoglikemia
Halodoc, Jakarta - Gula darah rendah atau hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah tubuh (glukosa) terlalu rendah, yaitu di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini biasanya rentan dialami oleh pengidap diabetes, karena mereka sering menggunakan insulin buatan atau obat-obatan yang menurunkan kadar gula dalam darah.
Meski sering kali dikaitkan dengan pengidap diabetes, gula darah rendah juga bisa terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit diabetes. Terdapat dua jenis gula darah rendah non-diabetes, yaitu:
-
Hipoglikemia reaktif, yaitu gula darah rendah yang terjadi dalam beberapa jam setelah makan.
-
Hipoglikemia puasa, yaitu gula darah rendah yang tidak terkait dengan makan. Umumnya berkaitan dengan suatu penyakit, seperti penggunaan obat (salisilat, antibiotik golongan sulfa atau quinine), alkohol, penyakit hati, ginjal, dan jantung yang berat, insulinoma, dan hormon glukagon yang rendah.
Baca juga: Kenalan dengan Hipoglikemia dan Cara Mengatasinya
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi secara tiba-tiba. Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat memburuk dan menyebabkan masalah serius. Sebaliknya, penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mengembalikan kadar gula darah rendah kembali ke kisaran normal.
Ketika Tubuh Mengalami Hipoglikemia
Jika kadar gula darah terlalu rendah, tubuh tentu akan memunculkan reaksi. Beberapa tanda dan gejala hipoglikemia adalah:
-
Irama jantung yang tidak teratur atau jantung berdebar-debar.
-
Lemah, lesu, dan tidak bertenaga.
-
Mengantuk.
-
Merasa lapar.
-
Kulit pucat.
-
Hilang keseimbangan.
-
Pusing berputar.
-
Gelisah.
-
Berkeringat.
-
Badan gemetar.
-
Sensasi kesemutan di sekitar mulut.
-
Mudah marah.
-
Sulit untuk berkonsultasi.
Faktor yang Memicu Terjadinya Hipoglikemia
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipoglikemia. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Efek Samping Obat-Obatan
Obat diabetes atau obat-obatan yang dapat menurunkan kadar gula darah menjadi faktor utama dari turunnya gula dalam darah. Mengonsumsi obat antibiotik golongan sulfa atau quinine juga bisa jadi penyebab hipoglikemia, terutama pada anak-anak atau orang dengan gagal ginjal.
Baca juga: Tips Menjaga Gula Darah saat Puasa
2. Minum Alkohol Berlebihan
Terlalu banyak mengonsumsi alkohol saat perut kosong dapat menghambat organ hati untuk melepaskan glukosa yang tersimpan ke dalam aliran darah. Akibatnya, terjadilah penurunan kadar gula darah.
3. Kondisi Medis Tertentu
Penyakit hati dan ginjal dapat menjadi penyebab hipoglikemia. Selain itu, gangguan makan anoreksia nervosa juga dapat menjadi penyebab hipoglikemia. Pasalnya, gangguan makan ini dapat menyebabkan glukoneogenesis, yaitu penipisan zat yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan glukosa.
4. Produksi Insulin yang Berlebih oleh Pankreas
Tumor pankreas (insulinoma), obesitas, dan makan karbohidrat terlalu banyak, dapat menyebabkan tubuh memproduksi insulin dalam jumlah yang berlebih. Hal ini menyebabkan penurunan gula darah.
5. Gangguan Hormon
Gangguan tertentu pada kelenjar adrenal dan kelenjar pituitari dapat menyebabkan berkurangnya hormon yang mengatur produksi glukosa.
Baca juga: 7 Hal yang Menyebabkan Hipoglikemia
6. Puasa
Hipoglikemia bisa terjadi ketika tubuh dalam keadaan puasa, telat makan, atau tidak makan sama sekali dalam seharian.
Itulah sedikit penjelasan tentang faktor risiko hipoglikemia. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan