Ini 4 Komplikasi Akibat Gingivitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Juli 2019
Ini 4 Komplikasi Akibat GingivitisIni 4 Komplikasi Akibat Gingivitis

Halodoc, Jakarta – Gingivitis adalah penyakit pada rongga mulut yang tidak boleh dianggap sepele sama sekali, karena bisa memicu komplikasi. Penyakit ini terjadi karena ada penumpukan plak dari sisa makanan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan bakteri di gusi. Plak dan bakteri yang menumpuk menjadi pemicu utama terjadinya radang gusi alias gingivitis. 

Peradangan ini sering ditandai dengan gejala berupa bengkak pada gusi, perubahan warna gusi menjadi merah tua, sering mengalami perdarahan, bau mulut, serta gusi yang mengerut. Sayangnya, kondisi ini sering terlambat disadari karena jarang menimbulkan rasa sakit. Kendati begitu, mengabaikan penyakit ini malah bisa memicu kondisi menjadi lebih buruk. 

Baca juga: Peradangan pada Gusi Bisa Berakibat Infeksi

Ada empat komplikasi yang bisa terjadi jika radang gusi tidak segera ditangani. 

1. Periodontitis 

Radang gusi yang tidak segera diobati berpotensi berkembang menjadi periodontitis, yaitu inflamasi pada jaringan pengikat di dalam gusi dan tulang di sekitar gigi. Kondisi ini umumnya berujung pada gigi tanggal atau lepas. Sangat penting untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi, sehingga gejala radang gusi bisa terdeteksi dan ditangani segera. 

2. Abses Gigi 

Gingivitis yang diabaikan juga bisa memicu terjadinya abses gigi. Kondisi ini terjadi saat ada infeksi gingiva atau tulang rahang.

3. Ulkus 

Penumpukan plak yang menyebabkan gingivitis juga bisa berujung pada ulkus pada mulut. Ulkus adalah infeksi bakteri yang menyebabkan lecet pada gusi. Kondisi ini juga bisa menimbulkan luka yang cukup dalam pada gusi. 

4. Gingivitis Berulang

Gingivitis yang tidak ditangani dengan tepat juga bisa menyebabkan penyakit tidak tuntas, dan terjadi secara berulang. Pengobatan kondisi ini biasanya dilakukan pemberian antibiotik dan melakukan pembersihan plak yang dikenal dengan istilah scaling. Pengobatan harus segera dilakukan segera, karena gingivitis yang dibiarkan bisa menyebar dan memengaruhi kesehatan jaringan, gigi, bahkan tulang. 

Baca juga: Ini Penyebab Gingivitis yang Kerap Diabaikan

Penyebab dan Faktor Risiko Gingivitis 

Penyebab utama radang gusi atau gingivitis adalah penumpukan plak pada gusi. Plak yang menumpuk terbentuk dari kumpulan bakteri sisa makanan yang menempel di permukaan gigi. Pada kondisi yang ringan, plak tersebut biasanya akan hilang dengan menyikat gigi secara rutin. Sebaliknya, plak gigi yang sudah parah harus mendapat penanganan medis dan hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi. 

Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, tetapi ada beberapa kelompok yang disebut lebih berisiko. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko radang gusi, mulai dari tidak menjaga kebersihan gigi, kebiasaan merokok, menggunakan gigi palsu dengan ukuran tidak pas, kekurangan nutrisi, serta mengidap penyakit tertentu, misalnya diabetes. Penyakit ini juga rentan menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, infeksi jamur dan virus, perubahan hormon, faktor usia, serta efek samping dari obat-obatan tersebut. 

Diagnosis penyakit ini dilakukan dengan pemeriksaan atau menanyakan gejala-gejala yang dirasakan, serta mengamati riwayat kesehatan. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat kondisi gigi dan gusi, dan mengukur tingkat keparahan radang. Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk melihat keberadaan plak atau karang gigi, serta tanda-tanda inflamasi. 

Baca juga: Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Periodontitis

Cari tahu lebih lanjut seputar gingivitis dan komplikasi yang bisa terjadi dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan gigi dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!