Ini 4 Faktor Risiko Salmonellosis
Halodoc, Jakarta – Banyak orang suka mengonsumsi daging-dagingan, seperti daging ayam, bebek, dan sapi. Daging-dagingan yang bisa diolah dengan berbagai macam cara memang enak untuk disantap. Selain itu, daging juga mengandung protein yang tinggi yang diperlukan untuk memperkuat sistem imun tubuh kita. Namun, buat kamu yang suka mengonsumsi daging-dagingan, perlu berhati-hati. Sebab, ada bakteri Salmonella yang sering ditemukan pada daging yang menyebabkan kamu berisiko tinggi terkena salmonellosis. Yuk, ketahui faktor risiko salmonellosis di sini.
Apa Itu Salmonellosis?
Salmonellosis adalah infeksi bakteri Salmonella yang memengaruhi saluran usus. Bakteri Salmonella biasanya hidup di usus binatang dan manusia dan dikeluarkan melalui kotoran. Seseorang bisa terinfeksi bakteri ini bila mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.
Biasanya, orang yang terinfeksi salmonella tidak mengalami gejala apapun. Sedangkan sebagian orang, bisa mengalami diare, demam dan kram perut dalam waktu 1–3 hari setelah terinfeksi bakteri. Kebanyakan pengidap salmonellosis juga bisa sembuh dalam beberapa hari tanpa perawatan khusus.
Namun, dalam beberapa kasus, diare yang disebabkan oleh infeksi salmonella bisa sangat parah, sehingga perlu pertolongan medis secepatnya. Pasalnya, salmonellosis juga bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa bila infeksi bakteri sudah menyebar di luar usus.
Baca juga: 3 Komplikasi Berbahaya dari Salmonellosis
Penyebab Salmonellosis
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebaran salmonellosis paling sering terjadi melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi dengan feses yang mengandung bakteri Salmonella. Berikut ini beberapa jenis makanan yang sering mengandung bakteri Salmonella:
-
Daging mentah, Unggas, dan Makanan Laut
Daging mentah dan daging unggas bisa terpapar oleh eses yang sudah terkontaminasi selama proses pemotongan. Makanan laut juga bisa terkontaminasi bila diambil dari air yang terkontaminasi.
- Telur Mentah
Beberapa ayam yang terinfeksi bakteri salmonella bisa menghasilkan telur yang mengandung bakteri tersebut bahkan sebelum cangkang telur terbentuk. Perlu diketahui, mengonsumsi saus mayones yang terbuat dari telur mentah yang terkontaminasi pun bisa membuat kamu berisiko terkena salmonellosis.
- Buah-buahan dan Sayur-sayuran
Buah-buahan dan sayur-sayuran juga bisa terkontaminasi bakteri Salmonella bila dicuci dengan air yang mengandung bakteri tersebut. Kontaminasi juga bisa terjadi di dapur, ketika sari-sari dari daging mentah yang terkontaminasi mengenai makanan mentah, seperti salad.
Banyak makanan juga terkontaminasi bakteri Salmonella bila orang yang mengolahnya tidak mencuci tangan dengan bersih setelah mereka menggunakan toilet atau sehabis mengganti popok. Infeksi juga bisa terjadi bila kamu menyentuh sesuatu yang terkontaminasi, seperti binatang peliharaan, terutama burung dan reptil, kemudian kamu menyentuh mulut dengan tangan tersebut.
Baca juga: Bahaya, Ini 4 Penyakit yang Bisa Ditularkan Unggas
Faktor Risiko Salmonellosis
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kamu terkena infeksi Salmonella, termasuk dari aktivitas sehari-hari yang mungkin saja bisa membawa kamu lebih dekat dengan bakteri tersebut atau masalah kesehatan yang kamu miliki, sehingga melemahkan sistem imun kamu terhadap infeksi secara umum.
1. Bepergian ke Luar Negeri
Infeksi salmonellosis termasuk jenis penyakit yang bisa menyebabkan demam tifoid. Penyakit ini lebih sering terjadi di negara berkembang dengan sanitasi yang buruk.
2. Memelihara Binatang Peliharaan
Beberapa binatang peliharaan, terutama burung dan reptil dapat membawa bakteri salmonella.
3. Memiliki Gangguan Perut atau Usus
Tubuh kita sebenarnya memiliki banyak pertahanan alami terhadap infeksi bakteri Salmonella. Misalnya, asam lambung yang kuat dapat membunuh banyak jenis bakteri Salmonella. Namun, beberapa masalah kesehatan dan obat-obatan tertentu dapat merusak pertahanan alami ini, seperti:
-
Penyakit radang usus. Gangguan ini bisa merusak lapisan usus kamu, sehingga menjadi rentan terserang bakteri Salmonella.
-
Obat antasida. Obat untuk menurunkan asam lambung ini memungkinkan lebih banyak bakteri Salmonella untuk bertahan hidup.
-
Antibiotik. Penggunaan antibiotik bisa mengurangi jumlah bakteri baik dalam usus kamu, sehingga menurunkan kemampuannya untuk melawan infeksi Salmonella.
4. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Beberapa masalah kesehatan dan obat-obatan berikut ini bisa merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko tertular salmonella:
-
AIDS.
-
Penyakit sel sabit.
-
Malaria.
-
Kortikosteroid.
-
Obat anti-rejection yang biasa diminum setelah transplantasi organ.
Baca juga: Gejala Mirip, Ini Perbedaan Maag dan Salmonellosis
Nah, itulah 4 faktor risiko salmonellosis. Cara terbaik untuk mencegah infeksi bakteri ini adalah dengan menjauhi faktor risiko di atas. Bila kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara mencegah salmonellosis, tanyakan saja langsung pada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui melalui fitur Chat to A Doctor untuk bertanya-tanya seputar kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Salmonella infection.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan