Infeksi pada Usus, Ini Diagnosis Salmonellosis

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   08 November 2019
Infeksi pada Usus, Ini Diagnosis SalmonellosisInfeksi pada Usus, Ini Diagnosis Salmonellosis

Halodoc, Jakarta – Ketika kesehatan menurun, mengalami demam dan badan menggigil, yang disertai muntah dan muncul darah pada feses, sebaiknya jangan sepelekan ini. Bisa jadi kondisi ini merupakan gejala dari penyakit salmonellosis. Salmonellosis merupakan salah satu penyakit yang terjadi akibat infeksi pada usus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella.

Baca juga: Ini 4 Faktor Risiko Salmonellosis

Kondisi ini umum terjadi karena penularannya yang terbilang cukup mudah. Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri penyebab salmonellosis bisa menyebabkan seseorang alami penyakit ini. Sebaiknya ketahui beberapa gejala yang ditimbulkan oleh penyakit salmonellosis agar penyakit ini dapat terdeteksi dan diatasi dengan cepat.

Gejala yang Ditimbulkan oleh Salmonellosis

Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, khususnya orang-orang memiliki usia rentan terhadap penyakit ini, seperti bayi, anak-anak yang belum berusia 5 tahun hingga orang-orang yang memasuki usia lanjut pada usia 65 tahun ke atas. Tidak hanya itu, beberapa orang yang memiliki gangguan terhadap sistem imun tubuh juga rentan mengalami penyakit salmonellosis.

Seseorang dengan riwayat penyakit peradangan usus juga tinggi berisiko alami penyakit salmonellosis. Hal ini disebabkan karena sel selaput lendir pada usus yang sudah rusak akibat penyakit sebelumnya menjadi lebih rentan terhadap paparan bakteri Salmonella.

Ada beberapa gejala yang muncul pada pengidap salmonellosis, seperti diare, muntah, mual, demam, menggigil, kram perut, dan muncul darah pada feses. Umumnya gejala yang muncul pada pengidap salmonellosis terlihat setelah 4-7 hari setelah bakteri masuk dalam tubuh dan menginfeksi bagian usus.

Baca juga: Gejala Mirip, Ini Perbedaan Maag dengan Salmonellosis

Lakukan Pemeriksaan untuk Memastikan Salmonellosis

Gejala yang muncul pada pengidap salmonellosis mirip dengan penyakit pada lambung. Sehingga tidak salahnya untuk lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika kamu merasakan beberapa gejala yang menjadi tanda adanya infeksi usus pada tubuh kamu.

Ada beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit salmonellosis pada tubuh yaitu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan yang menunjang proses diagnosis penyakit salmonellosis. Tes darah, tes urine, dan pemeriksaan feses bisa dilakukan untuk memastikan penyakit yang dialami pengidap dengan beberapa gejala yang dialami.

Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan penyebab yang dialami. Penyakit salmonellosis perlu diatasi dengan segera. Penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi jika tidak diatasi dengan baik. Penyakit salmonellosis yang tidak segera diatasi dapat sebabkan pecahnya dinding usus yang membuat peradangan pada selaput pembungkus dinding usus. Selain itu, bakteri yang ada dalam usus bisa menyebar melalui darah yang memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan organ tubuh.

Baca juga: Makanan Tidak Higienis Sebabkan Salmonellosis

Lakukan Ini untuk Mencegah Salmonellosis

Umumnya penyakit salmonellosis dapat diatasi dengan perawatan dan istirahat yang cukup. Tidak hanya itu, sebaiknya penuhi kebutuhan cairan tubuh minimal 8 gelas perhari. Penggunaan obat antidiare dan antibiotik sesuai anjuran dokter juga disarankan untuk dikonsumsi agar penyakit salmonellosis dapat diatasi.

Sebaiknya lakukan beberapa cara untuk mencegah bakteri salmonella menyerang usus dan menyebabkan infeksi pada tubuh. Jangan lupa untuk memastikan tingkat kematangan makanan atau minuman yang akan dikonsumsi.

Selain itu, jaga kebersihan diri khususnya tangan setelah berkegiatan di luar ruangan atau bersentuhan dengan beberapa hewan seperti anjing, kucing, burung, ular atau kura-kura. Tidak ada salahnya untuk mencuci sayuran, makanan yang akan dikonsumsi atau peralatan masak dan makan menggunakan air yang mengalir.

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2019. What Is Salmonella?
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Salmonella Infection