Ikuti Tips Ini untuk Mencegah Kanker Kandung Kemih

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   15 Agustus 2019
Ikuti Tips Ini untuk Mencegah Kanker Kandung Kemih Ikuti Tips Ini untuk Mencegah Kanker Kandung Kemih

Halodoc, Jakarta  - Pernah  merasa nyeri saat mau berkemih? Di dunia medis, banyak penyakit yang menyebabkan kondisi ini, seperti kanker kandung kemih. Kandung kemih adalah organ yang vital untuk proses pembuangan racun tubuh melalui urine. Apabila ada gangguan, kondisi ini bisa menjadi masalah gawat yang wajib mendapat pengobatan. 

Kandung kemih bertugas dalam menampung urine sebelum dibuang dari tubuh. Urine dihasilkan oleh ginjal dan dibawa ke kandung kemih melalui saluran penghubung yang disebut ureter. Pada saat proses buang air kecil, otot pada kandung kemih berkontraksi dan mendorong urine keluar melalui saluran yang disebut uretra. Saat terserang kanker kandung kemih, maka otot pada kandung kemih bisa mengalami gangguan saat berkontraksi sehingga bisa jadi tubuh kehilangan kendali untuk buang air kecil. Kondisi bisa meliputi adanya darah pada urine (hematuria), sering berkemih, rasa ingin berkemih secara mendadak, dan rasa sakit saat berkemih.

Baca Juga: Wanita Harus Tahu, Ini 4 Gejala Kanker Kandung Kemih

Apa Saja Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Kanker Kandung Kemih?

Meski para ahli masih ragu mengenai langkah tepat yang terbukti ampuh mencegah kanker kandung kemih. Namun, faktor risiko penyakit ini bisa dikurangi dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti:

  • Berhenti Merokok. Karena mengandung zat karsinogenik, sel kanker bisa berkembang di kandung kemih. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi pada dokter dan menjalani semua metode untuk berhenti merokok. 

  • Hindari Paparan Kimia. Tidak hanya berhenti merokok, menghentikan paparan zat kimia juga penting. Caranya dengan mengikuti prosedur keselamatan dan gunakan alat pelindung diri untuk menghindari paparan zat kimia jika penyebabnya berasal dari lingkungan kerja.

  • Banyak Makan Sayur dan Buah. Sayur dan buah segar mengandung antioksidan sehingga bisa mengurangi risiko kanker.

Baca Juga: Kenali Faktor Risiko Munculnya Gumpalan Darah di Urin

Lantas, Bagaimana Kanker Kandung Kemih Bisa Terjadi?

Para ahli menduga bahwa kanker kandung kemih muncul akibat ada perubahan struktur DNA (mutasi) pada sel di dalam kandung kemih. Mutasi ini kemudian  membuat sel yang ada pada kandung kemih tumbuh tidak normal dan membentuk sel kanker. Para ahli menduga, perubahan sel pada kandung kemih terkait dengan paparan zat kimia tertentu, seperti zat karsinogen pada rokok, atau bekerja di tempat yang penuh bahan kimia seperti industri pembuatan kulit, karet, tekstil, dan cat. Zat kimia lain yang dicurigai memicu tumbuhnya sel kanker kandung kemih adalah arsenik. Tidak hanya itu, mutasi gen ini bisa terjadi karena beberapa faktor risiko lain, yaitu:

  • Berjenis kelamin pria;

  • Wanita yang mengalami menopause terlalu awal (di bawah 40 tahun);

  • Pernah menjalani radioterapi daerah panggul atau dekat kandung kemih, misalnya untuk pengobatan kanker usus;

  • Pernah menjalani kemoterapi dengan obat cisplatin atau cyclophosphamide;

  • Menderita infeksi saluran kemih dan batu kandung kemih menahun;

  • Menggunakan kateter urine jangka panjang;

  • Mengidap skistosomiasis yang tidak diobati;

  • Pernah menjalani operasi prostat;

  • Mengidap diabetes tipe 2; 

  • Terdapat riwayat penyakit kanker dalam keluarga.

Apa Saja Gejala yang Akan Dirasakan Pengidap Kanker Kandung Kemih?

Gangguan saat berkemih seperti yang disebutkan sebelumnya adalah beberapa gejala yang pasti akan dirasakan. Pada stadium yang lebih tinggi, kanker kandung kemih bisa berkembang dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Oleh karena itu, gejala bisa semakin beragam, antara lain: 

  • Nyeri panggul;

  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan;

  • Pembengkakan pada tungkai;

  • Nyeri tulang.

Jangan sampai kanker kandung kemih berkembang hingga masuk ke stadium yang berat. Saat kamu masih hanya merasakan gangguan berkemih, segera periksakan diri ke dokter. Kini kamu bisa bertanya dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Hanya tingga telepon, kirim pesan, atau Video Call, kamu bisa menanyakan lebih detail mengenai gejala penyakit yang kamu alami.  

Baca Juga: Ini Bedanya Infeksi Saluran Kemih dan Batu Kandung Kemih 



Referensi:
Mayo Clinic (Diakses pada 2019). Bladder cancer.
American Cancer Society (Diakses pada 2019). Bladder Cancer. 
NHS Choices UK (Diakses pada 2019). Health A-Z. Bladder Cancer.