Ikuti 4 Tips Ini untuk Cegah Erythema Nodosum
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu rutin mengonsumsi pil KB? Kalau kamu mengalami perubahan kulit menjadi kemerahan sampai muncul benjolan-benjolan kecil, tandanya kamu mengalami erythema nodosum. Erythema adalah kondisi kulit yang menyebabkan kulit kemerahan atau ruam. Erythema kemudian digolongkan kembali berdasarkan penyebab-penyebabnya.
Baca Juga: Hati-Hati, Tuberkulosis Bisa Sebabkan Erythema Nodosum
Nah, erythema nodosum adalah salah satu jenis erythema yang terjadi ketika kulit mengalami peradangan yang berpusat di sekitar lapisan lemak kulit dan ditandai oleh benjolan di bagian depan kaki. Mengonsumsi pil KB menjadi salah satu pemicu erythema nodosum. Berikut ini sejumlah hal yang perlu diketahui tentang erythema nodosum.
Gejala Erythema Nodosum
Gejala erythema nodosum yang paling umum adalah kemerahan pada kulit yang disertai munculnya lesi. Gejala erythema nodosum mirip dengan gejala flu seperti bersin-bersin. Untuk itu, ketahui gejala lain yang menandai penyakit erythema nodosum, yaitu:
-
Nyeri pada persendian;
-
Muncul gejala mirip flu sebelum timbulnya lesi;
-
Tubuh merasa kelelahan;
-
Muncul lesi yang menyakitkan dan kemerahan yang melunak menjadi warna kebiruan. Ketika mulai memudar, lesi akan berubah warna menjadi coklat dan kuning;
-
Nyeri rematik;
-
Cluster nodus dan lesi pada berbagai bagian tubuh seperti batang, lengan bawah, tulang kering, dan paha.
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan obat-obatan yang sesuai. Sebelum mengunjungi rumah sakit, pesan janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc.
Baca Juga: Berbahayakah Erythema Nodosum?
Faktor Penyebab Erythema Nodosum
Erythema nodosum dapat muncul sendiri atau bersama dengan kondisi medis lainnya. Kondisi medis yang terkait dengan erythema nodosum antara lain obat-obatan yang mengandung sulfA, pil KB, dan hormon estrogen, radang tenggorokan, penyakit jamur, infeksi mononukleosis, sarkoidosis, penyakit Behcet, penyakit radang usus, dan kehamilan normal. Faktor risiko lainnya yang meningkatkan peluang timbulnya erythema nodosum, seperti:
-
Infeksi, seperti infeksi pada tenggorokan atau tuberkulosis;
-
Riwayat pengobatan sebelumnya, terutama berhubungan dengan reaksi antibiotik (sulfonamide dan penisilin), salisilat, iodida, dan pil KB;
-
Riwayat kehamilan sebelumnya;
-
Coccidioidomycosis, infeksi paru dan saluran pernapasan.
Pengobatan Erythema Nodosum
Pengobatan erythema nodosum tergantung penyebabnya. Jika kondisi ini disebabkan oleh penyakit tertentu, maka perawatannya berfokus untuk mengobati atau mengelola penyakit tersebut. Area kulit yang meradang dapat diobati menggunakan kortikosteroid atau obat antiinflamasi dalam bentuk injeksi atau oral. Jika ada obat tertentu yang dicurigai menyebabkan erythema, maka dokter akan menghentikan penggunaan obat tersebut.
Tips Mencegah Erythema Nodosum
Berikut sejumlah tips pencegahan erythema nodosum yang dapat dilakukan, yaitu:
-
Menghentikan semua obat yang diduga berkontribusi terhadap erythema;
-
Tingkatkan sistem kekebalan dengan makan makanan sehat, cukup beristirahat, dan rutin berolahraga;
-
Konsumsi suplemen gizi,antioksidan dan vitamin dan mineral seperti:Vitamin B6, C, D, E, likopen, beta-karoten, selenium, seng, dan lain-lain;
-
Coba suplemen herbal seperti lidah buaya, lemon balm, flavonoid, ekstrak sage, calendula, goldenseal, yarrow.
Baca Juga: Inilah 5 Penyakit yang Mudah Menyerang Kulit
Itulah beberapa informasi tentang erythema nodosum yang perlu kamu ketahui. Selalu bicarakan dengan dokter terlebih dahulu saat ingin mengonsumsi obat-obatan.