5 Aturan Berpuasa untuk Pengidap Tukak Lambung
Halodoc, Jakarta – Tukak lambung adalah penyakit yang disebabkan karena adanya robekan pada dinding lambung. Ada beberapa penyebab tukak lambung, salah satunya adalah efek samping konsumsi obat nyeri atau maag kronis yang dibiarkan tanpa penanganan. Biasanya, gejala tukak lambung lebih parah ketimbang maag biasa. Hal ini dikarenakan tukak lambung menyebabkan perdarahan pada organ lambung.
Banyak pengidap tukak lambung yang khawatir saat hendak menjalani ibadah puasa. Sebenarnya, bolehkah pengidap tukak lambung berpuasa? Jawabannya boleh, asalkan pengidap mempersiapkan kesehatannya terlebih dulu sebelum berpuasa. Berikut beberapa kiat berpuasa bagi pengidap tukak lambung.
Baca juga: 6 Tips Sehat Puasa Mulai dari Sahur Hingga Berbuka
1. Diskusikan dengan Dokter sebelum Berpuasa
Apabila tukak lambung sering kambuh, pengidap disarankan untuk tidak berpuasa terlebih dulu hingga gejalanya membaik. Pengidap yang mengalami perdarahan lambung, seperti BAB hitam, sudah pasti tidak bisa berpuasa. Jika tidak mengalami gejala kekambuhan, pengidap diperbolehkan berpuasa asal menerapkan pola makan yang benar.
2. Konsumsi Obat secara Teratur
Minumlah obat sesuai anjuran dokter. Biasanya obat yang disarankan dokter adalah golongan antasida, proton pump inhibitor (PPI), atau H2 antagonis. Obat lambung yang dikonsumsi membantu mengurangi produksi asam lambung, menetralisir asam lambung, dan melindungi mukosa lambung. Dengan rutin konsumsi obat, pengidap tukak lambung bisa terhindar dari risiko kekambuhan.
3. Wajib Makan Sahur
Makan sahur memang sunnah, tapi bagi pengidap tukak lambung sahur harus dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Saat berpuasa, lambung mengalami kekosongan selama hampir 14 jam, sementara asam lambung tetap diproduksi tubuh seperti biasanya. Maka itu, pastikan pengidap makan sahur dengan beberapa ketentuan:
- Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks atau lambat dicerna, sehingga tubuh tidak mudah lapar dan lemas pada siang hari. Misalnya beras merah, roti gandum, oatmeal, dan kentang.
- Hindari makanan yang memicu kekambuhan tukak lambung, seperti makanan pedas, asam, berlemak, dan bersantan.
- Minum minimal dua gelas air putih saat sahur untuk mencegah dehidrasi selama berpuasa.
- Hindari minuman berkafein atau mengandung asam saat sahur maupun berbuka puasa.
- Kurangi konsumsi makanan yang terlalu asin ataupun terlalu manis yang dapat memicu rasa haus berlebihan. Ketika rasa haus datang berlebihan bisa jadi membuat kamu tidak nyaman, stres, dan pada akhirnya memicu kumatnya tukak lambung.
Baca juga: Alasan Kafein Sebaiknya Dihindari Pengidap Asam Lambung
4. Segera Berbuka
Segeralah berbuka jika waktu berbuka tiba. Hendaknya pengidap tukak lambung memulai berbuka dengan porsi makan kecil. Beri jeda sekitar 30 menit sebelum kamu makan porsi besar. Minum air hangat ketika berbuka dan hindari konsumsi minuman berkafein, bersoda, maupun beralkohol.
Minuman dingin juga tidak dianjurkan karena berpotensi merangsang iritasi lambung. Sebaiknya berbuka dengan makanan ringan dan manis, seperti kurma, untuk mengganti kebutuhan glukosa.
Baca juga: 4 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan
5. Makan Secukupnya
Aturan sederhana yang perlu dipatuhi adalah makan secukupnya. Ini dilakukan baik saat sahur maupun ketika berbuka puasa. Mengapa demikian? Pasalnya saat berpuasa, kondisi lambung dipenuhi oleh gas dan asam lambung. Jika kamu langsung makan dalam jumlah berlebih saat berbuka, udara dan asam lambung berpotensi menekan sisi-sisi lambung, sehingga lambung meregang. Kondisi ini menyebabkan nyeri perut, begah, dan mual saat berbuka.
Jadi, pengidap tukak lambung boleh berpuasa selama menjalaninya dengan benar. Kalau tukak lambung yang kamu idap kambuh, jangan ragu berbicara dengan dokter. Butuh buat janji dokter tanpa harus antre? Bisa juga melalui aplikasi Halodoc.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Stomach Ulcers and What You Can Do About Them.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Peptic Ulcer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan