Ibu Harus Tahu, Inilah Ciri Autisme pada Balita 0-3 Tahun
“Autisme merupakan gangguan perkembangan otak. Kondisi tersebut mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi seseorang dengan orang lain. Sayangnya, autisme rentan terjadi pada anak sejak balita. Ciri-ciri yang perlu dikenali yaitu tidak merespon saat dipanggil namanya hingga tidak mampu merespon emosi.
Halodoc, Jakarta - Mau tahu berapa jumlah pengidap autisme pada anak-anak? Menurut data dari WHO, autisme terjadi pada 1 dari 160 anak di seluruh dunia. Cukup banyak, bukan?
Autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, pengidapnya juga akan mengalami gangguan perilaku dan membatasi minat pengidapnya.
Lalu, seperti apa sih ciri-ciri autisme itu?
Ciri-Ciri Autisme
Berbicara ciri-ciri autisme tak hanya menyoal satu-dua hal saja. Sebab, masalah yang satu ini bisa ditandai oleh berbagai tanda. Misalnya, sekitar 25–30 persen anak dengan autisme kehilangan kemampuan berbicara, meski mereka mampu berbicara saat kecil. Sedangkan 40 persen anak dengan autisme, tak berbicara sama sekali.
Selain itu, ciri-ciri autisme terkait komunikasi dan interaksi sosial, meliputi:
1.Tidak Merespons bila Namanya Disebut
Anak yang normal akan merespon bila namanya disebut. Hanya 20 persen anak yang mengidap autis akan merespon bila namanya disebut.
2.Tidak Merespon Emosi
Anak yang normal sangat sensitif dengan emosi orang lain. Sedangkan anak dengan autisme, lebih kecil kemungkinannya untuk tersenyum ketika menanggapi senyuman orang lain.
3.Tidak Meniru Kebiasaan Orang Lain
Anak dengan autisme tidak suka meniru. Anak dengan kondisi normal cenderung meniru ketika seseorang tersenyum, menepuk, atau melambaikan tangan.
4.Tidak Suka Bermain yang “Berpura-Pura”
Anak perempuan berumur dua atau tiga tahun biasanya suka mengasuh boneka miliknya atau berperan sebagai seorang “ibu”. Sedangkan anak dengan autisme, hanya fokus pada boneka tersebut.
Selain hal-hal di atas, ciri-ciri autisme juga bisa ditandai dengan:
- Lebih senang menyendiri, seperti ada di dunianya sendiri.
- Tak bisa memulai atau meneruskan percakapan, bahkan hanya untuk meminta sesuatu.
- Sering menghindari kontak mata dan kurang menunjukkan ekspresi.
- Nada bicaranya tidak biasa, misalnya datar.
- Sering menghindari kontak mata.
- Menghindari dan menolak kontak fisik dengan orang lain.
- Enggan berbagi, bermain, atau berbicara dengan orang lain.
- Sering mengulang kata (echolalia), namun tak memahami penggunaannya secara tepat.
- Cenderung tak memahami pertanyaan atau petunjuk sederhana.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai ciri autisme? Ibu bisa mendiskusikannya dengan dokter anak tepercaya di Halodoc. ✔️ Komunikasi dengan dokter bisa dengan mudah ibu lakukan melalui aplikasi ini kpan dan di mana saja. Praktis, kan?
Autisme Bisa Disebabkan Banyak Faktor
Sampai saat ini penyebab pasti dari autisme belum diketahui secara pasti. Tapi, setidaknya ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu masalah ini, seperti:
- Terlahir Kembar. Dalam kasus kembar tidak identik, terdapat 0–31 persen kemungkinan autisme pada salah satu anak memengaruhi kembarannya juga mengalami autisme. Pengaruh ini akan semakin besar bila anak terlahir kembar identik.
- Genetik. Sekitar 2–18 orangtua dari anak dengan autisme akan berisiko memiliki anak kedua dengan gangguan yang sama.
- Jenis Kelamin. Faktanya, anak laki-laki empat kali lebih berisiko mengalami autisme dibandingkan anak perempuan.
- Usia. Semakin tua usia saat memiliki anak, semakin tinggi pula risiko memiliki anak autis. Wanita yang melahirkan di atas usia 40 tahun, berisiko melahirkan anak autis hingga 77 persen, bila dibandingkan melahirkan di bawah usia 25 tahun.
- Gangguan Lainnya. Autisme juga bisa dipicu oleh gangguan, seperti sindrom down, lumpuh otak, distrofi otot, hingga sindrom Rett.
Nah itulah beberapa ciri autisme pada balita 0-3 tahun yang perlu dikenali. Jika Si Kecil memiliki gejala yang dicurigai ciri autisme, tidak ada salahnya untuk memeriksakannya pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat..