Ibu Hamil Kena Penyakit Menular Seksual, Ini Dampak untuk Janin
Halodoc, Jakarta - Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang disebarkan umumnya melalui hubungan seks dengan seseorang yang sebelumnya telah mengidap PMS. Penyakit ini tergolong serius dan memerlukan perawatan, terlepas dari apakah kamu sedang hamil atau tidak. Ketika kamu mengalami PMS saat hamil, maka risikonya juga dapat dialami oleh bayi yang ada di dalam kandungan.
Umumnya dokter menyarankan kamu melakukan tes skrining beberapa penyakit menular seksual pada pemeriksaan kehamilan pertama kamu. Namun, jika kamu pernah berhubungan seks dengan seseorang yang mungkin terinfeksi, skrining perlu segera dilakukan dan kamu harus dirawat di rumah sakit.
Baca juga: 4 Penyakit Menular Seksual yang Masih Bisa Sembuh
Dampak Penyakit Menular Seksual pada Janin
Apabila kamu curiga mengidap PMS, pastikan memeriksakan diri ke rumah sakit. Buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc dan memberitahu dokter gejala yang dialami agar segera mendapatkan penanganan.
Melansir Mayo Clinic, komplikasi yang terjadi ketika ibu hamil yang mengidap PMS, yaitu:
-
HIV. Wanita hamil bisa menularkan HIV ke bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Namun, jika HIV didiagnosis sebelum atau di awal kehamilan, langkah-langkah bisa diambil untuk mengurangi risiko penularan.
-
Klamidia. Klamidia selama kehamilan telah dikaitkan dengan persalinan yang lebih awal, ketuban pecah dini, dan berat lahir rendah. Klamidia dapat ditularkan dari wanita ke bayi mereka selama persalinan normal. Apabila didiagnosis selama kehamilan, klamidia bisa diobati dengan penggunaan antibiotik.
-
Sifilis. Sifilis selama kehamilan dikaitkan dengan kelahiran prematur dan lahir mati. Pada beberapa kasus, dapat menyebabkan kematian setelah kelahiran. Bayi yang tidak diobati memiliki risiko komplikasi tinggi yang melibatkan banyak organ.
-
Gonorea. Gonore yang tidak diobati selama kehamilan juga telah dikaitkan dengan kelahiran prematur, ketuban pecah dini, dan berat lahir rendah. Gonore bisa mudah ditularkan kepada bayi selama persalinan normal.
-
Herpes Genital. Wanita hamil yang baru terinfeksi herpes genital pada akhir kehamilan memiliki peluang 30 hingga 60 persen untuk menginfeksi janin. Risiko infeksi sangat tinggi selama persalinan dan infeksi herpes pada bayi baru lahir berpotensi mengancam jiwa. Infeksi virus herpes selama kehamilan atau pada saat persalinan dapat menyebabkan kerusakan otak, kebutaan, dan kerusakan organ lain.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini 5 Fakta Klamidia
Efek lain dari penyakit menular seksual pada janin dapat meliputi:
-
Infeksi mata;
-
Pneumonia;
-
Infeksi darah;
-
Kerusakan otak;
-
Kebutaan;
-
Tuli;
-
Penyakit hati kronis.
Baca juga: 5 Aturan Berhubungan Intim yang Aman Saat Hamil
Lindungi Diri dari Bahaya Penyakit Menular Seksual
Berikut ini langkah dasar yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri dari PMS:
-
Pertimbangkan bahwa tidak berhubungan seks adalah satu-satunya cara pasti untuk mencegah PMS;
-
Gunakan kondom lateks setiap kali berhubungan seks, terutama jika kamu memiliki lebih dari satu pasangan seks. Jika kamu menggunakan pelumas, pastikan mereka berbasis air. Sebab pelumas berbasis minyak bisa merusak kondom lateks;
-
Batasi jumlah pasangan seksual. Semakin banyak mitra yang kamu miliki, semakin besar kemungkinan kamu terkena PMS;
-
Berlatihlah secara monogami. Ini berarti berhubungan seks dengan hanya satu orang. Orang itu juga harus berhubungan seks hanya dengan kamu untuk mengurangi risiko.
Untuk itu, ketahui tanda dan gejala dari penyakit menular seksual. Carilah sendiri dan pastikan gejala tersebut tidak dimiliki pasangan seksualmu. Tidak lupa juga untuk mencari informasi akurat tentang PMS agar dapat melindungi diri. Caranya bisa dengan bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.