Ibu Hamil Berisiko Mengalami Tromboflebitis Selama Hamil, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Setiap calon ibu pasti ingin memiliki kehamilan yang sehat. Inilah alasan ibu melakukan apa saja demi kesehatan sang jabang bayi. Meski begitu, penyakit ini rentan menyerang ibu hamil, misalnya tromboflebitis. Sebenarnya, apa itu tromboflebitis? Apakah ibu hamil berisiko mengalami gangguan kesehatan ini? Ini penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Tromboflebitis?
Tromboflebitis adalah peradangan pada pembuluh vena yang memicu munculnya gumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh vena. Gangguan kesehatan ini banyak terjadi pada tubuh bagian tungkai, meski tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada bagian lengan.
Ternyata ibu hamil berisiko tinggi untuk mengalami penyakit ini. Pasalnya, ibu mengalami perubahan bentuk fisik yang signifikan ketika hamil, dan ini mempengaruhi terjadinya tromboflebitis. Ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan ini harus segera ditangani, agar tidak terjadi komplikasi yang semakin memperburuk kondisi kehamilan hingga persalinan.
Penyebab dan Gejala Tromboflebitis
Selain perubahan tubuh ketika hamil, ada beberapa hal lain yang menjadi penyebab munculnya peradangan pada vena. Beberapa di antaranya adalah pengidap mengalami defisiensi protein C, mengalami cedera pada pembuluh vena yang muncul karena pemasangan alat pacu jantung atau kateter, dan seseorang yang tidak bergerak dalam jangka waktu yang cukup lama.
Gejala yang sering muncul ketika ibu hamil mengalami gangguan kesehatan ini adalah munculnya rasa sakit dan terjadinya pembengkakan pada area yang mengalami peradangan. Biasanya, kondisi ini diikuti dengan mengerasnya kulit pada bagian atas pembuluh balik yang mengalami peradangan dan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Jika ditekan, kulit di area sekitar vena tadi terasa semakin sakit.
Faktor Risiko Terjadinya Tromboflebitis Selama Kehamilan
Lalu, apa saja yang menjadi faktor risiko munculnya tromboflebitis pada kehamilan? Kondisi seperti berat badan berlebihan menjadi penyebab paling utama. Pasalnya, berlebihnya berat badan akan membuat laju peredaran darah semakin melambat. Begitu pula jika ibu hamil kurang bergerak.
Selain itu, risiko lain yang memberikan pengaruh signifikan adalah riwayat penyakit kardiovaskular pada ibu hamil. Risiko ini sama besarnya untuk ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan berupa gestasi awal. Terakhir, penggunaan alat kontrasepsi atau agen hormonal lain sebelum kehamilan.
Pencegahan Tromboflebitis
Ibu hamil yang mengalami tromboflebitis perlu segera mendapatkan penanganan. Biasanya, dokter akan memberikan obat berupa phlebotonics yang akan memberikan dampak relaks pada pembuluh darah. Obat lain yang mungkin direkomendasikan adalah antihistamin, antikoagulan, heparin, dan trombolitik. Obat jenis phlebotonics sering menjadi pilihan utama karena aman dikonsumsi selama kehamilan.
Risiko tromboflebitis yang tinggi selama kehamilan, oleh karena itu penting untuk ibu hamil melakukan pemeriksaan kondisi kehamilan sesegera mungkin. Perhatikan gejalanya dan tanyakan pada dokter agar tidak salah dalam diagnosis dan penanganan. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc yang bisa ibu download di layanan berbasis aplikasi App Store maupun Play Store. Yuk, pakai Halodoc!
Baca juga: