Hubungan Seks yang Bisa Sebabkan Trikomoniasis
Halodoc, Jakarta – Trikomoniasis adalah penyakit yang bisa menular melalui hubungan seks, baik seks vaginal, oral dan anal. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Risiko penularan meningkat jika berhubungan intim tanpa kondom, berganti-ganti pasangan seksual, menggunakan alat atau mainan seks yang terkontaminasi dan bergantian, serta memiliki riwayat penyakit menular seksual lainnya.
Pria dan Wanita Bisa Tertular Trikomoniasis
Meskipun banyak terjadi pada wanita, trikomoniasis juga bisa terjadi pada pria. Aktivitas seksual, baik vaginal, oral dan anal dapat menularkan trikomoniasis meski tanpa disertai gejala. Bahkan, seorang pria tidak perlu mengalami ejakulasi untuk bisa tertular trikomoniasis. Hubungan intim antar wanita bisa meningkatkan risiko penularan trikomoniasis.
Gejala trikomoniasis biasanya muncul 5 - 28 hari setelah terinfeksi T. vaginalis. Gejala yang muncul berupa iritasi dan rasa gatal pada alat kelamin, keputihan abnormal (cairan berbau dan berwarna), nyeri saat berhubungan intim, dan nyeri pada perut bagian bawah. Pada pria, gejala trikomoniasis berupa meningkatkan frekuensi buang air kecil, nyeri saat ejakulasi dan buang air kecil, muncul cairan putih pada Mr P, serta nyeri dan bengkak kemerahan pada ujung Mr P.
Perilaku Seks yang Membahayakan Miss V
Selain paparan virus dan bakteri, ada perilaku saat berhubungan intim yang bisa membahayakan Miss V yaitu di antaranya:
1. Menyemprotkan Pewangi pada Miss V
Beberapa wanita memberikan pewangi atau bedak pada Miss V sebelum berhubungan intim. Kebiasaan ini bisa memicu iritasi dan menyebabkan sensasi panas pada Miss V karena kandungan bahan kimianya.
2. Menggunakan Baby Oil Sebagai Pelumas
Kebiasaan ini bisa memicu iritasi karena baby oil bersifat kental dan rentan terjebak dalam saluran Miss V, sehingga membuat bakteri mudah terperangkap dalam Miss V dan menyebabkan infeksi. Jika membutuhkan pelumas, lebih baik gunakan pelumas silikon atau yang berbasis air karena mudah dibersihkan.
3. Tidak Menggunakan Kondom
Kondom bukan hanya mencegah kehamilan, tapi meminimalkan risiko penularan penyakit menular seksual. Kondom bisa menjaga tingkat pH Miss V, sehingga bakteri baik tetap hidup di area Miss V. Bakteri tersebut berperan penting dalam mencegah pertumbuhan jamur pada Miss V.
4. Menggunakan Alat atau Mainan Seks yang Terkontaminasi
Saat berhubungan intim, pastikan alat atau mainan yang digunakan dalam keadaan steril. Cuci alat atau mainan seks dengan sabun dan air hangat setelah digunakan, tujuannya untuk menghilangkan bakteri yang menempel dan mencegah infeksi. Hindari penggunaan alat atau mainan seks secara bergantian karena bisa meningkatkan risiko penularan penyakit.
Trikomoniasis bisa dicegah dengan menggunakan kondom saat berhubungan intim, tidak berganti-ganti pasangan seksual, serta menggunakan alat atau mainan seks yang steril dan tidak digunakan secara bergantian.
Kalau kamu mengalami nyeri saat buang air kecil, Miss V berbau tak sedap dan nyeri saat berhubungan intim, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan