Hubungan Empeng dan SIDS pada Bayi yang Perlu Diketahui
“SIDS adalah salah satu masalah yang rentan terjadi pada bayi. Namun, tersiar kabar jika penggunaan empeng pada bayi dapat menurunkan risiko SIDS yang terjadi. Benarkah ada hubungan penggunaan empeng dan risiko SIDS pada bayi? Penting untuk setiap orangtua mengetahui faktanya!”
Halodoc, Jakarta - Beberapa orangtua kerap memberikan empeng pada bayinya agar tenang dan nyaman. Empeng dibuat karena keinginan bayi yang tinggi untuk selalu menghisap sesuatu. Pemberian empeng juga kerap dilakukan saat bayi mulai merasakan nyeri karena tumbuh gigi, menghentikan pemberian ASI, dan menurunkan frekuensi menghisap jari.
Disebut-sebut jika empeng juga berhubungan erat dengan gangguan SIDS pada bayi. Apakah benar jika empeng dapat menurunkan risiko bayi mengalami SIDS atau justru meningkatkan jumlah kasus yang ada? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini!
Empeng Mampu Turunkan Risiko SIDS pada Bayi
Kondisi yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada bayi, SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome kerap terjadi tanpa menimbulkan gejala terlebih dahulu. Sindrom ini biasanya terjadi ketika bayi tengah tertidur dan pada usia anak yang belum genap satu tahun.
Penyebab dari gangguan ini belum diketahui secara pasti. Namun, tampaknya SIDS mungkin terkait adanya cacat pada bagian otak bayi yang mengontrol pernapasan dan saat bangun dari tidur.
Tentu saja setiap orangtua tidak ingin hal ini terjadi pada anak kesayangannya. Nah, ternyata penggunaan empeng pada bayi saat tidur dapat mencegah terjadinya SIDS, lho. Hal ini dibuktikan dalam jurnal bertajuk Do Pacifiers Reduce the Risk of Sudden Infant Death Syndrome? A Meta-analysis, yang dipublikasikan dalam Official Journal of The American Academy of Pediatrics.
Baca juga: SIDS pada Bayi Bisa Terjadi Tanpa Penyakit
Dari penelitian tersebut, disebutkan bahwa bayi yang terbiasa menggunakan empeng saat tidur dapat memiliki kemungkinan lebih kecil untuk meninggal akibat SIDS, ketimbang bayi yang tidak menggunakan empeng.
Baik tidur dengan posisi terlentang ataupun tengkurap. Risiko bayi mengalami gangguan yang menyebabkan kematian mendadak ini menurun hingga 90 persen saat menggunakan empeng
Hal ini karena empeng dapat membuat jalur pernapasan bayi tetap terbuka saat tidur. Selain itu, pegangan pada empeng juga dapat mencegah bayi untuk tengkurap ketika tidur, sehingga hidung dan mulutnya tertutup oleh bagian dari tempat tidurnya. Penurunan risiko terbukti pada bayi yang tidur tengkurap atau di tempat yang empuk. Padahal faktanya, faktor ini terbukti dapat meningkatkan risiko SIDS sebanyak 10 kali lipat.
Hal-Hal yang Dapat Sebabkan SIDS
Sebenarnya, penyebab pasti dari SIDS belum diketahui. Namun, ada beberapa hal yang diduga meningkatkan risiko dari kematian mendadak pada bayi akibat sindrom ini, yaitu:
- Terjadinya mutasi atau kelainan gen.
- Gangguan pada otak.
- Berat badan lahir rendah.
- Infeksi paru.
Baca juga: Anak Yulia Balstchun Meninggal karena SIDS, Ini 3 yang Diwaspadai Ibu
Selain beberapa faktor tersebut, risiko bayi mengalami SIDS juga dipengaruhi oleh kondisi atau posisi tidurnya, seperti:
- Tidur menyamping atau telungkup. Posisi tidur seperti ini dapat membuat bayi sulit bernapas, terutama jika ditidurkan pada permukaan yang terlalu empuk.
- Suhu ruangan yang terlalu panas saat bayi sedang tidur.
- Berbagi tempat tidur, dengan orangtua, atau orang lain. Hal ini dapat membuat bayi berpotensi mengalami kejadian tidak disengaja yang dapat menyebabkan SIDS, seperti pernapasannya tertindih atau terhalang karena tertindih oleh tubuh orang dewasa..
Tidak berhenti sampai di situ, risiko SIDS juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari ibu selama masa kehamilan, seperti:
- Mengandung saat masih berusia di bawah 20 tahun.
- Merokok selama kehamilan.
- Mengonsumsi alkohol atau menyalahgunakan NAPZA.
- Tidak melakukan kontrol rutin ke fasilitas kesehatan selama kehamilan.
Mengingat adanya peningkatan risiko SIDS yang disebabkan selama kehamilan, ibu hamil sebaiknya selalu melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan, dan memberitahu dokter jika ada gejala sekecil apapun yang mungkin dirasakan.
Nah, ibu dapat melakukan pemesanan untuk pemeriksaan kehamilan melalui aplikasi Halodoc di beberapa rumah sakit ternama yang sudah bekerja sama. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, pemesanan bisa dilakukan melalui smartphone yang digunakan.
Selain itu, ibu juga dapat berdiskusi dengan dokter kandungan tanpa perlu bertatap muka. Nikmati kemudahan ini sekarang juga!
Baca juga: Benarkah Kematian Bayi Mendadak Tidak Bisa Dicegah?
Adakah Cara Mencegah SIDS?
Hingga saat ini, belum ada metode khusus yang secara pasti dapat mencegah SIDS. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya, yaitu:
- Tidurkan bayi dalam posisi terlentang. Ibu perlu menghindari untuk menidurkan bayi pada posisi miring atau telungkup. Sebaiknya tidurkan bayi dengan posisi telentang, setidaknya pada tahun pertamanya. Hal ini karena posisi tidur miring atau telungkup dapat membuat bayi kesulitan bernapas.
- Atur tempat tidur bayi dengan baik. Jangan menggunakan tempat tidur yang terlalu tebal dan empuk. Hindari meninggalkan bantal, mainan yang empuk, atau apa pun di boks bayi yang berpotensi untuk menutup pernapasan bayi saat berganti posisi saat tidur.
- Gunakan pakaian hangat dan nyaman pada bayi. Sebelum tidur, pakaikan bayi baju yang mampu menjaga tubuh tetap hangat, tanpa dibedong atau dibalut lagi dengan kain atau selimut.
- Berbagi ruangan dengan bayi. Tidurkan bayi di ruangan atau kamar yang sama dengan orangtua, tetapi bedakan tempat tidurnya. Hal ini bertujuan agar orangtua dapat mudah mengawasi sang bayi, sekaligus menghindari kejadian di luar kendali yang dapat memicu SIDS, seperti tertindih atau terhalang pernapasannya.
Nah, itulah fakta terkait hubungan antara empeng dengan SIDS pada bayi. Jika ibu merasa anak memiliki risiko tinggi terhadap SIDS, ada baiknya berikan empeng. Namun, jangan sampai bayi ketergantungan dengan alat ini yang tentunya ada dampak buruknya juga.
Jika ibu ingin tahu lebih jauh antara manfaat dan dampak buruk, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter.
Referensi:
Journal of American Academy of Pediatrics. Diakses pada 2021. Do Pacifiers Reduce the Risk of Sudden Infant Death Syndrome? A Meta-analysis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
WebMD. Diakses pada 2019. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
Maternal and Child Health Journal. Diakses pada 2021. Pacifier use and SIDS: evidence for a consistently reduced risk.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan