Hindari Servisitis dengan 5 Tindakan Pencegahan Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Maret 2019
Hindari Servisitis dengan 5 Tindakan Pencegahan IniHindari Servisitis dengan 5 Tindakan Pencegahan Ini

Halodoc, Jakarta - Masalah organ intim wanita enggak cuma keputihan atau infeksi jamur saja, lho. Sebab, ada kalanya Miss V juga bisa terserang keluhan lainnya seperti servisitis. Servisitis merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada serviks atau leher rahim.

Seperti halnya dengan jaringan tubuh lain, serviks juga bisa mengalami peradangan karena berbagai alasan. Misalnya, infeksi (contohnya, infeksi menular seksual) dan faktor non-infeksi (contohnya, iritasi atau alergi). Nah, peradangan ini bisa ditunjukkan dengan perdarahan dari Miss V di luar masa menstruasi, nyeri saat berhubungan intim, atau keluarnya cairan abnormal dari Miss V.

Baca juga: Pengidap Servisitis Kronis Apakah Bisa Hamil?

Meski bisa menyerang wanita di segala usia, masalah pada organ intim wanita ini lebih banyak dialami oleh wanita berusia di bawah 25 tahun. Lalu, bagaimana sih cara mencegah servisitis?

Kenali Gejala-Gejalanya

Sebelum mengetahui cara mencegah servisitis, ada baiknya untuk berkenalan dulu dengan gejalanya. Dalam kebanyakan kasus, banyak pengidap servisitis ini tak merasakan gejala apa pun. Pengidapnya baru sadar mengidap penyakit ini setelah menjalani pemeriksaan dokter untuk alasan lain. Tapi, ada sebagian pengidapnya yang mengalami gejala servisitis, seperti:

  • Perdarahan dari Miss V saat berhubungan intim.

  • Keluarnya cairan dari Miss V yang tak biasa dan dalam jumlah banyak. Cairannya bisa berwarna kuning pucat dan keabu-abuan yang disertai bau tak sedap.

  • Rasa nyeri pada bagian panggul atau perut.

  • Demam.

  • Buang air kecil sering dan menyakitkan.

  • Panggul terasa tertekan.

  • Sakit punggung.

  • Miss V terasa nyeri.

  • Dispareunia.

Baca juga: Inilah 8 Penyebab Servisitis yang Perlu Diketahui

Gegara Infeksi Bakteri dan Virus

Biang keladi dari penyakit ini adalah infeksi bakteri atau virus yang terjadi saat berhubungan intim. Misalnya, infeksi yang menyebar dari hubungan intim adalah gonore, trikomoniasis, dan herpes genital. Meski begitu, selain infeksi ada pula beberapa kondisi lainnya yang bisa menyebabkan servisitis. Contohnya:

  • Reaksi alergi terhadap spermisida atau bahan lateks dari alat-alat kontrasepsi, dan produk-produk kewanitaan.

  • Pertumbuhan flora normal (bakteri baik) yang tak terkendali di dalam Miss V.

  • Iritasi atau cedera akibat pemakaian tampon.

  • Kanker atau efek samping dari perawatan kanker.

  • Ketidakseimbangan hormon, di mana kadar estrogen jauh lebih rendah dibandingkan kadar progesteron. Inilah yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mempertahankan kesehatan serviks.

Yang perlu digarisbawahi, ada pula beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang terserang servisitis. Seperti melakukan hubungan intim yang tidak aman, aktif berhubungan intim sejak muda dan memiliki riwayat servisitis atau penyakit menular seksual.

Cara Mencegah Servisitis

Untungnya, ada beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah servisitis. Nah, berikut cara mencegah servisitis yang patut dicoba:

  1. Melakukan hubungan intim yang aman, seperti tak berganti pasangan.

  2. Hindari produk-produk kewanitaan yang mengandung parfum, karena bisa menyebabkan iritasi pada Miss V maupun serviks.

  3. Berhubungan intim dengan menggunakan pelindung, seperti kondom.

  4. Tidak berhubungan intim bila pasangan memiliki luka pada genital atau mengalami kencing nanah.

  5. Bila sudah terinfeksi servisitis, maka pasangan disarankan juga perlu diperiksa lebih lanjut.

Baca juga: Perbedaan Servisitis dan Kanker Serviks yang Perlu Diketahui

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!