Idap Sindrom Iritasi Usus? Hindari 7 Makanan Ini
"Sebaiknya hindari beberapa jenis makanan ini jika kamu mengalami sindrom iritasi usus. Seperti misalnya, roti, pasta, bawang putih, hingga kacang-kacangan."
Halodoc, Jakarta - Ada beragam masalah kesehatan yang bisa menyerang usus, salah satunya irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrim iritasi usus. IBS ini merupakan gangguan pada sistem pencernaan yang umum terjadi, terutama pada wanita muda yang berusia kurang dari 50 tahun.
Penyakit yang menyerang usus besar ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Ketika menyerang seseorang, IBS akan menimbulkan sejumlah gejala tidak nyaman pada perut yang bisa kambuh dari waktu ke waktu. Hal yang perlu garisbawahi, pengidap IBS tak boleh asal dalam mengonsumsi makanan.
Alasannya beberapa makanan tertentu diketahui bisa membuat kondisi perut semakin parah. Lantas, makanan apa saja sih yang sebaiknya dihindari oleh pengidap IBS? Simak pembahasannya di bawah ini!
1. Roti, Pasta, dan Sereal
Makanan yang mengandung gluten, yaitu protein yang biasa ditemukan di dalam gandum bisa memicu terjadinya diare, sembelit, dan perut kembung pada pengidap sindrom iritasi usus besar. Karena itu, pengidap sebaiknya menghindari makanan bergluten, seperti roti, pasta, dan sereal.
2. Bawang Bombai dan Bawang Putih
Kedua jenis bawang ini adalah bagian dari kelompok karbohidrat yang sulit dicerna. Tubuh akan kesulitan mengurai senyawa dalam bawang. Akibatnya, karbohidrat ini akan berakhir di usus besar kamu, di mana bakteri bisa secara alami mengolahnya.
3. Kacang-kacangan
Kacang merah, buncis, dan lentil bisa menjadi sumber protein nabati yang sehat untuk jantung. Namun, mereka juga mengandung galakto-oligosakarida, yaitu karbohidrat yang sulit untuk melewati sistem pencernaan, sehingga juga akan berakhir di usus besar. Hal ini akan membuat sindrom usus besar semakin parah.
Selain itu, kacang-kacangan juga bisa mengakibatkan peningkatan gas dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pengidap mengalami perut kembung.
4. Sayur-sayuran dan Buah Tertentu
Kedua jenis makanan sehat ini sebenarnya bermanfaat untuk mengatasi gejala konstipasi yang bisa dialami oleh pengidap sindrom iritasi usus besar. Namun, sayur-sayuran, seperti brokoli, kubis brusel, serta buah-buahan, misalnya mangga, ceri, apel, dan pir mungkin akan menimbulkan masalah bagi usus besar kamu, karena mengandung senyawa yang tidak cocok dengan perut sensitif pengidap sindrom iritasi usus besar.
5. Kopi dan Alkohol
Minuman berkafein dan beralkohol bisa menstimulasi gerakan di dalam usus besar menjadi lebih cepat. Kopi adalah salah satu minuman yang paling sering menjadi pemicu kambuhnya sindrom iritasi usus besar. Begitu juga dengan alkohol yang bisa merusak lapisan saluran pencernaan, sehingga mengganggu pergerakan usus.
6. Produk Susu
Produk susup perlu dihindari karena dua alasan. Pertama, mengandung lemak, yang dapat meningkatkan diare. Kamu mungkin perlu beralih ke produk susu rendah lemak atau tanpa lemak untuk mengurangi gejala.
Kedua, banyak orang dengan IBS tidak toleran terhadap laktosa. Jika seseorang intoleran laktosa dan memiliki IBS, cobalah pertimbangkan alternatif susu seperti susu beras (rice milk) dan keju kedelai (soy cheese).
7.Makanan yang Digoreng
Kentang goreng dan makanan goreng lainnya juga perlu dihindari. Makanan seperti ini mengandung tinggi lemak. Ingat, kandungan lemak bisa mengubah struktur kimiawi makanan tersebut, sehingga jadi sulit untuk dicerna. Oleh karena itu, pertimbangkanlah mengonsumsi makanan-makanan yang digoreng ketika mengidap IBS.
Awasi Gejala yang Bisa Muncul
IBS bisa menimbulkan beragam keluhan pada pengidapnya. Nah, berikut beberapa gejala yang umumnya dialami oleh pengidap IBS:
- Sakit perut atau kram perut. Gejala ini biasanya bisa membaik setelah BAB.
- Mual.
- Kelelahan.
- Diare atau konstipasi. Kedua gejala tersebut kadang muncul secara bergantian.
- Terdapat lendir pada feses.
- Nafsu makan menurun.
- Perut kembung.
- Sering bersendawa atau buang gas.
- Nyeri punggung.
- Cepat kenyang; dan
- Timbul rasa panas di dada.
Gejala sindrom iritasi usus bisa kambuh sewaktu-waktu dan semakin memburuk. Hal ini bisa dipicu oleh keadaan stres, makanan tertentu, atau perubahan hormon (seperti saat menstruasi). Setiap kambuh, sindrom iritasi usus bisa berlangsung selama beberapa hari, hingga beberapa bulan. Meski demikian, gejala sindrom iritasi usus juga bisa berangsur-angsur membaik dan hilang sepenuhnya dengan menerapkan pola makan yang sehat.
Nah, bila mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui atau tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
American College of Gastroenterology. Diakses pada 2020. Irritable Bowel Syndrome.
Healthline. Diakses pada 2020. 12 Foods to Avoid with IBS: What Not to Eat.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What should you not eat for IBS?.
US National Library of Medicine National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Irritable Bowel syndrome.