Hidrokel Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius
Halodoc, Jakarta - Hidrokel adalah pembengkakan pada skrotum yang terjadi ketika cairan terkumpul pada selubung tipis yang mengelilingi testis. Kondisi ini umum terjadi pada bayi baru lahir, dan biasanya dapat sembuh tanpa perlu perawatan saat usia anak menginjak 1 tahun. Anak laki-laki dan pria dewasa berpotensi mengalami gangguan kesehatan ini karena peradangan atau cedera yang terjadi pada skrotum.
Hidrokel tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan dampak berbahaya, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus untuk menanganinya. Namun, apabila terjadi pembengkakan, penyakit ini harus segera ditangani, karena memicu terjadinya komplikasi.
Menjelang akhir kehamilan, testis sang bayi akan turun dari perut ke bagian skrotumnya. Skrotum merupakan kantung kulit yang akan menjadi pelindung testis begitu posisinya berganti. Selama perkembangannya, testis memiliki kantung alami yang mengandung cairan. Kantung ini menutup sendiri dan tubuh akan menyerap cairan di dalamnya selama satu tahun pertama usia sang bayi.
Baca juga: Mengenal Penyakit Varikokel, Bisa Berakibat Kemandulan Bagi Pria
Namun, kondisi tersebut tidak terjadi pada bayi yang mengalami hidrokel. Kondisi ini bisa terjadi pada masa depan, atau tepatnya saat laki-laki berusia di atas 40 tahun. Pada kasus ini, hidrokel terjadi ketika saluran tempat turunnya testis tidak menutup dengan baik dan terisi oleh cairan, sehingga cairan bisa bergerak dari perut menuju skrotum. Selain itu, penyakit ini juga bisa terjadi karena peradangan atau cedera pada skrotum, seperti akibat dari epididimitis atau kondisi lainnya.
Satu-satunya gejala yang menjadi indikasi hidrokel adalah skrotum yang mengalami pembengkakan. Hal ini karena hidrokel tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga gejala hampir tidak bisa terdiagnosis dengan baik. Pada pria dewasa, dapat terasa berat pada bagian ini. Pada beberapa kasus, pembengkakan akan lebih buruk di pagi hari dibandingkan saat malam.
Komplikasi Hidrokel
Segera hubungi dokter apabila kamu merasakan rasa sakit yang begitu para pada bagian skrotum. Meski bisa sembuh dengan sendirinya, beberapa orang mengalami komplikasi yang cukup serius. Apa saja?
Baca juga: 4 Komplikasi Akibat Epididimitis
-
Torsio Testis
Torsio testis terjadi ketika testis berubah bentuk menjadi agak bengkok, biasanya sebagai akibat dari cedera atau kecelakaan. Gangguan kesehatan ini termasuk ke dalam keadaan darurat medis karena menyebabkan suplai darah tersumbat ke testis dan bisa berujung pada infertilitas jika tidak segera ditangani.
-
Infeksi atau Tumor
Infeksi atau tumor akibat dari hidrokel yang parah bisa berhubungan dengan berkurangnya produksi sperma dan kemampuannya untuk membuahi sel telur. Ini, tentu saja, mengarah pada penurunan kesuburan untuk pria.
-
Hernia Inguinalis
Disebut juga turun berok, hernia inguinalis merupakan menonjolnya jaringan lunak yang berada di dalam tubuh melalui bagian yang lebih lemah, atau terjadinya robek jaringan lunak pada perut bagian bawah, dekat dengan lipatan pada paha bagian depan. Akibatnya, muncul tonjolan pada area selangkangan yang terasa ketika kamu melakukan aktivitas berat.
Baca juga: Turun Berok (Hernia), Penyakit Apa Itu?
Itu tadi tiga penyakit serius yang diawali dari hidrokel yang tidak ditangani dengan baik atau justru terlambat penanganan. Jadi, kalau kamu merasa ukuran testis berbeda dan berat pada salah satu sisi, jangan ragu untuk langsung bertanya pada dokter. Caranya, pakai aplikasi Halodoc. Langsung download aplikasinya dan pasang pada ponsel kamu. Pakai Halodoc, yuk!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan