Ibu Hamil Alami Diabetes, Hati-Hati Tetralogy of Fallot
Halodoc, Jakarta - Seorang bayi mempunyai kemungkinan untuk mengidap tetralogy of fallot jika ibu hamil tersebut mengalami diabetes. Bahkan, apabila ibu hamil tersebut hanya mempunyai kadar gula darah tinggi juga dapat mempunyai kelainan jantung bawaan tersebut. Walaupun risikonya masih di bawah batas pengidap diabetes.
Tetralogy of fallot adalah sebuah cacat lahir yang dapat memengaruhi aliran darah normal pada jantung. Hal ini terjadi ketika jantung bayi tidak terbentuk dengan benar saat bayi tersebut tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu selama terjadinya kehamilan.
Tetralogy of Fallot terdiri dari empat cacat jantung dan pembuluh darah berikut ini:
-
Sebuah lubang di dinding antara dua ruang bawah atau ventrikel pada jantung. Kondisi ini juga disebut dengan defek septum ventrikel.
-
Penyempitan katup paru dan arteri pulmonalis utama. Kondisi ini juga disebut stenosis paru.
-
Katup aorta, yang terbuka ke aorta, membesar dan mengalami terbuka dari kedua ventrikel, bukan hanya dari ventrikel kiri saja, seperti pada jantung normal. Pada defek ini, katup aorta berada langsung di atas defek septum ventrikel.
-
Dinding otot ruang kanan bawah jantung atau ventrikel kanan lebih tebal dari normal yang disebut juga dengan hipertrofi ventrikel.
Baca Juga: Ketahui Cara Mendeteksi Tetralogy of Fallot pada Bayi yang Baru Lahir
Seorang anak yang mengidap masalah ini dapat menjadi terlihat berwarna biru atau sianosis karena darah yang tidak mengandung oksigen beredar di dalam tubuh. Tetralogy of fallot juga dapat didiagnosis sebelum lahir dengan menggunakan ekokardiogram janin. Bayi yang mengidap kelainan ini membutuhkan perawatan segera setelah lahir, karena dianggap sebagai cacat jantung bawaan yang kritis.
Bayi dengan tetralogy of fallot yang telah menyebabkan sianosis dapat mengalami masalah, seperti:
-
Risiko lebih tinggi untuk mengidap infeksi pada lapisan jantung atau disebut juga dengan endokarditis.
-
Risiko lebih tinggi untuk mengalami irama jantung tidak teratur, yang disebut aritmia.
-
Mengalami pusing, pingsan, atau kejang, karena kadar oksigen yang rendah dalam darah.
-
Pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang terlambat.
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat bagi Pengidap Tetralogy of Fallot
Diagnosis Tetralogy of Fallot
Kelainan ini dapat didiagnosis selama kehamilan atau segera setelah bayi tersebut lahir. Berikut yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis yang terjadi ketika hamil, yaitu:
-
Pada saat hamil, terdapat tes skrining atau tes prenatal yang berguna untuk memeriksa cacat lahir dan kondisi lainnya yang mungkin terjadi. Tetralogy of Fallot dapat terlihat ketika dilakukan pemeriksaan menggunakan ultrasound dan temuan saat USG juga dapat mendiagnosis apabila bayi tersebut mengidap kelainan ToF.
-
Apabila hal tersebut terjadi, penyedia layanan kesehatan dapat meminta untuk melakukan ekokardiogram janin untuk mengonfirmasi hal tersebut. Tes ini akan menunjukkan masalah pada struktur jantung janin dan cara jantung tersebut bekerja untuk memastikan jantung bermasalah atau tidak.
Cara mendiagnosis setelah bayi lahir adalah:
Tetralogy of fallot umumnya didiagnosis setelah bayi tersebut lahir, terlihat ketika bayi tersebut terlihat membiru saat menangis atau menyusui. Beberapa temuan lainnya pada pemeriksaan fisik juga memungkinkan bayi didiagnosis dengan ToF, termasuk kulit yang tampak kebiru-biruan atau murmur jantung yang disebabkan oleh darah yang tidak mengalir dengan baik ketika melalui jantung.
Baca Juga: Fakta tentang Tetralogy of Fallot pada Bayi
Jika kamu mempunyai pertanyaan lebih lanjut perihal tetralogy of fallot, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan