Hati-Hati, Ini Gejala Penyakit Paru Interstisial
Halodoc, Jakarta - Penyakit paru interstisial adalah sekelompok besar kelainan yang sebagian besar menyebabkan munculnya jaringan parut progresif pada jaringan paru-paru. Jaringan parut ini memengaruhi kemampuan tubuh untuk bernapas dan mendapatkan cukup oksigen dalam aliran darah.
Penyakit paru ini terjadi ketika paru-paru mengalami cedera yang memicu respons penyembuhan yang sifatnya abnormal. Biasanya, tubuh menghasilkan jaringan yang tepat untuk memperbaiki adanya kerusakan. Pada penyakit paru interstitial, proses perbaikan yang terjadi keliru, dan jaringan di sekitar kantung udara menjadi parut dan menebal.
Kondisi ini membuat kamu sulit bagi oksigen untuk masuk ke aliran darah. Penyakit paru ini dapat terjadi karena berbagai hal, termasuk racun di tempat kerja, obat-obatan, dan beberapa jenis perawatan medis. Meski begitu, penyebab pastinya belum diketahui hingga kini.
Baca juga: Kenali Lebih Jauh Penyakit Paru Interstisial
Iritan ini termasuk asbes, debu silika, debu batu bara atau berbagai debu logam lainnya bagi orang-orang yang bekerja di area pertambangan, butir debu dari hasil pertanian, obat-obatan jenis nitrofurantoin, amiodarone, bleomycin, dan banyak lainnya yang memicu penyakit paru interstisial.
Siapa saja bisa berisiko terserang gangguan paru ini, pria, wanita, dan dari berbagai usia. Meski begitu, penyakit ini lebih sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit autoimun, termasuk lupus, skleroderma, dan rheumatoid arthritis. Pun, beberapa bentuk penyakit paru ini lebih mungkin terjadi pada mereka yang sering merokok, dan perokok aktif dapat membuat kondisi menjadi lebih buruk, terutama jika ada kaitan dengan emfisema.
Apa Saja Gejalanya?
Gejala umum dari semua bentuk penyakit paru interstisial adalah sesak napas. Bahkan, sesak napas ini bisa memburuk seiring waktu. Gejala lainnya meliputi:
-
Batuk, biasanya batuk kering.
-
Penurunan berat badan.
Pada sebagian besar bentuk penyakit paru interstisial, sesak napas berkembang perlahan hingga beberapa bulan. Sementara pada pneumonia interstisial atau pneumonitis interstisial akut, gejala timbul lebih cepat, bahkan bisa dalam hitungan hari atau jam.
Baca juga: Bagaimana Penyakit Paru Interstisial Didiagnosis?
Jika tidak ditangani, penyakit paru ini menyebabkan serangkaian komplikasi yang mengancam jiwa, seperti:
-
Hipertensi paru. Tidak seperti tekanan darah sistemik, kondisi ini hanya memengaruhi arteri pada paru-paru. Ini dimulai ketika jaringan parut atau kadar oksigen yang rendah membatasi pembuluh darah terkecil, membatasi aliran darah di paru-paru. Pada gilirannya, ini akan meningkatkan tekanan darah di dalam arteri pulmonalis.
-
Gagal jantung sebelah kanan. Kondisi serius ini terjadi ketika bilik kanan bawah jantung yang kurang berotot dibandingkan dengan yang kiri harus memompa darah lebih keras dari biasanya untuk memindahkan darah melalui arteri paru yang terhambat. Akibatnya, ventrikel kanan gagal karena terjadi tekanan ekstra. Ini sering menjadi konsekuensi dari hipertensi paru.
-
Gagal napas. Pada tahap akhir dari penyakit paru interstitial kronis, gagal napas terjadi ketika kadar oksigen darah sangat rendah seiring dengan meningkatnya tekanan di arteri paru dan ventrikel kanan menyebabkan gagal jantung.
Baca juga: 9 Cara Penanganan Penyakit Paru Interstisial Berdasar Tipe
Apapun kondisi janggal yang kamu alami, kamu bisa segera bertanya pada dokter tanpa perlu lagi mengantre di klinik atau rumah sakit, yaitu dengan download aplikasi Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu tak hanya bisa tanya dokter, tetapi juga beli obat, vitamin, dan cek lab tanpa perlu ke apotek atau ke laboratorium.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan