Hati-Hati, Ini Dampak Kulit yang Terkena Aseton
“Aseton adalah cairan kimia yang cukup keras jika terpapar oleh kulit. Hal ini bisa menimbulkan efek samping seperti iritasi dan keracunan.”
DAFTAR ISI
- Waspadai Efek Aseton pada Kulit
- Cara Tepat Menggunakan Aseton
- Hubungi Dokter Kulit Jika Mengalami Iritasi Kulit Akibat Paparan Aseton
Halodoc, Jakarta – Aseton adalah cairan kimia yang sering digunakan untuk menghapus kuteks. Cairan bening ini amat mudah menguap dan mudah terbakar saat terkena api.
Aseton bukan sebatas penghapus kuteks, cairan ini juga digunakan sebagai pelarut cat, lilin, resin, plastik, dan lem. Karena tergolong bahan kimia keras, paparan jangka panjang pada kulit bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Waspadai Efek Aseton pada Kulit
Berikut dampak aseton pada kulit yang patut diwaspadai:
1. Iritasi kulit
Salah satu efek yang paling rentan terjadi adalah iritasi kulit. Tanda-tandanya meliputi kulit kemerahan, kering dan pecah-pecah. Untuk mencegah kondisi tersebut, segera basuh area yang terkena aseton di bawah air mengalir selama 10 hingga 15 menit. Setelah itu, oleskan pelembap supaya kulit tidak kering.
2. Iritasi mata
Mata juga bisa teriritasi apabila kulit yang terpapar aseton menyentuh bagian mata. Akibatnya, mata memerah, nyeri, sensitif dan penglihatan menjadi buram. Jika tidak sengaja terpapar aseton, segera bilas mata dengan air sekitar 10 menit.
Hindari menggunakan tetes mata atau obat apapun setelah terpapar cairan ini. Segera temui dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
3. Keracunan
Aseton yang terserap ke kulit bisa menyebabkan keracunan. Namun, hal ini terjadi apabila aseton digunakan secara berlebihan atau jangka panjang.
Tanda-tandanya bisa berupa kulit kemerahan, gatal, sakit kepala, mual, muntah, lemas, dan sakit tenggorokan. Dalam kasus serius, keracunan bahan kimia bisa menurunkan tekanan darah hingga penurunan kesadaran.
Selain beberapa kondisi di atas, menggunakan aseton untuk membersihkan kuteks dalam waktu yang lama juga dapat membuat kuku terlihat pucat, kusam, dan lebih rapuh.
Cara Tepat Menggunakan Aseton
Penggunaan aseton perlu dilakukan dengan hati-hati karena merupakan bahan kimia yang mudah menguap dan dapat berbahaya jika tidak digunakan dengan benar.
Berikut adalah cara menggunakan aseton dengan tepat:
- Aseton mudah menguap dan dapat menyebabkan iritasi pernapasan. Gunakan aseton di ruangan yang memiliki ventilasi yang baik atau dekat dengan jendela yang terbuka untuk mengurangi paparan uap aseton.
- Karena juga bisa menyebabkan iritasi kulit dan kekeringan, pertimbangkan untuk menggunakan sarung tangan pelindung. Jika terkena kulit, segera cuci dengan sabun dan air.
- Aseton sangat mudah terbakar. Hindari penggunaan aseton di dekat sumber api terbuka, percikan api, atau peralatan listrik yang dapat memicu percikan.
- Simpan aseton dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Letakkan di tempat yang sejuk, kering, dan jauh dari sinar matahari langsung atau sumber panas.
- Jika akan menggunakannya untuk membersihkan kutek alias cat kuku, rendam kapas dalam aseton dan tempelkan pada kuku. Biarkan beberapa detik untuk melarutkan cat kuku. Gosok dengan lembut hingga cat kuku terhapus. Hindari merendam kuku dalam aseton untuk waktu yang lama karena dapat mengeringkan dan merusak kuku serta kulit di sekitarnya.
- Gunakan kain atau lap yang dicelupkan dalam aseton untuk membersihkan permukaan atau peralatan. Jangan tuangkan langsung ke permukaan, terutama pada bahan yang sensitif seperti plastik, karena aseton dapat merusak atau melarutkan bahan tersebut.
- Buang limbah aseton dengan benar sesuai dengan peraturan setempat. Jangan menuangkan aseton ke dalam saluran pembuangan atau di luar ruangan karena dapat mencemari lingkungan.
- Jika menghirup uap aseton dalam jumlah banyak, segera pindah ke tempat dengan udara segar.
- Apabila aseton terkena mata, bilas dengan air bersih selama beberapa menit dan cari bantuan medis jika perlu.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat menggunakan aseton dengan aman dan efektif. Tetap waspada dan ikuti petunjuk keselamatan yang tercantum pada label produk.
Hubungi Dokter Kulit Jika Mengalami Iritasi Kulit Akibat Paparan Aseton
Apabila kamu mengalami kulit kering atau tanda-tanda iritasi kulit setelah menggunakan aseton, segera hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc.
Mereka bisa memberikan saran perawatan yang tepat serta meresepkan obat jika dibutuhkan.
Nah, berikut ini beberapa rekomendasi dokter di Halodoc yang sudah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E
- dr. Monica Rosalind Kawilarang Sp.D.V.E
- dr. Halim Perdana Kusuma Sp.D.V.E
- dr. Ardelia Dyah Ayu Puspita Sari Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya
Referensi:
National Institutes of Health. Diakses pada 2024. Acetone.
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2024. A Look at the Effects of Nail Polish on Nail Health and Safety.
Healthline. Diakses pada 2024. Acetone Poisoning.
MedicineNet. Diakses pada 2024. Medical Definition of Acetone.
Verywell Health. Diakses pada 2024. Effects of Acetone on Skin.
WebMD. Diakses pada 2024. What Is Acetone?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan