Hati-Hati, 4 Penyakit Seksual Menular Ini Lebih Sering Dialami Wanita
Halodoc, Jakarta - Penyakit menular seksual enggak hanya terjadi akibat hubungan intim yang dilakukan oleh pasangan, tetapi penyebarannya juga bisa terjadi dari seorang ibu kepada janin yang sedang dikandungnya. Selain itu, penyebaran juga bisa terjadi ketika seseorang memakai jarum suntik secara bergantian atau berulang antara beberapa orang. Sebagai wanita, kamu harus lebih berhati-hati dengan penyakit menular seksual yang terkadang datang dengan gejala-gejala yang enggak kamu sadari. Berikut ini beberapa penyakit menular seksual yang lebih sering dialami oleh wanita!
Baca juga: 4 Penyakit Menular Seksual yang Masih Bisa Sembuh
Penyakit seksual menular bisa juga disebut dengan penyakit kelamin, yang merupakan infeksi yang bisa ditularkan lewat hubungan intim yang tidak bersih atau aman. Penyebarannya sendiri bisa melalui cairan sperma, darah, cairan Miss V, atau cairan tubuh lainnya. Beberapa jenis penyakit seksual menular berikut ini diduga sering terjadi pada wanita daripada pria.
-
Chlamydia
Salah satu tanda seorang wanita mengidap kondisi ini adalah perubahan pada cairan Miss V, kondisi ini disebabkan oleh adanya bakteri Chlamydia Trachomatis. Chlamydia atau klamidia ini merupakan salah satu penyakit seksual menular yang sering terjadi. Bahkan, beberapa pengidap bisa menularkan bakteri in kepada pasangan intimnya secara tidak disadari.
Klamidia pada wanita akan menimbulkan gejala, seperti pendarahan saat menstruasi lebih banyak dari biasanya, pendarahan yang terjadi diluar siklus menstruasi, nyeri pada perut bagian bawah, adanya sensasi rasa perih atau sakit saat buang air kecil, dan terasa sakit saat melakukan hubungan intim.
-
Gonore atau Kencing Nanah
Kencing nanah merupakan salah satu jenis penyakit seksual menular yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Selain pada kelamin, infeksi gonore juga bisa menular pada tubuh bagian lain melalui cairan sperma atau cairan Miss V. Biasanya bagian tubuh yang berisiko terkena gonore, yaitu mata, tenggorokan, dan rektum.
Gejala gonore yang akan muncul, meliputi sering buang air kecil, cairan Miss V yang encer dan berwarna hijau atau kuning, sensasi rasa perih dan sakit saat buang air kecil, pendarahan saat sebelum atau setelah berhubungan intim, rasa sakit pada perut bagian bawah sebelum atau setelah berhubungan intim, dan rasa gatal di sekitar Miss V.
Baca juga: Mitos dan Fakta Unik Penyakit Menular Seksual
-
Chancroid
Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Haemophilus Ducreyi. Gejala awal pada pengidap kondisi ini biasanya timbul bisa bisul kecil di dalam kelamin yang akan muncul setelah 1-14 hari setelah seseorang terinfeksi bakteri. Lalu benjolan tersebut akan berubah menjadi luka keesokan harinya.
-
Sifilis
Sifilis lebih dikenal dengan rasa singa, yang merupakan penyakit seksual menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Kondisi ini akan menimbulkan gejala awal luka pada alat kelamin atau pada mulut. Luka ini memang enggak terasa sakit, tetapi dari luka ini bisa menularkan infeksi raja singa kepada orang lain.
Lesi atau luka ini akan bertahan setidaknya selama satu setengah bulan, lalu akan menghilang dengan sendirinya. Infeksi ini juga bisa berlanjut ke tahap yang lebih parah dalam jangka waktu 4-10 minggu jika tidak segera ditangani. Gejala lain yang timbul, yaitu demam, nyeri pada persendian, dan juga sakit kepala.
Baca juga: 3 Penyakit Menular Seksual yang Berbahaya
Kamu bisa mencegah kondisi di atas dengan setia pada satu pasangan, dan jangan lupa untuk menggunakan pengaman ketika sedang berhubungan intim. Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call mengenai masalah kesehatan kamu. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan