Harus Tahu, Fakta-Fakta Penting Mengenai Bradikardia
Halodoc, Jakarta - Bradikardia terjadi ketika denyut jantung mengalami perlambatan secara abnormal menjadi kurang dari 60 denyut per menit. Detak jantung normal pada manusia adalah antara 60 hingga 100 denyut per menit. Ketika bradikardia terjadi, jantung tidak mampu memompa cukup darah ke tubuh ketika beraktivitas. Akibatnya, seseorang akan merasa pusing, sesak napas, hingga pingsan.
Bradikardia yang terjadi pada seseorang bergantung pada usia dan kondisi fisik yang terjadi. Pada orang dewasa yang aktif secara fisik, seperti atlet, mereka sering memiliki detak jantung yang lebih lambat dari 60 denyut per menit. Namun, kondisi tersebut tidak menyebabkan masalah dan hal tersebut terbilang normal. Detak jantung ketika seseorang tidur nyenyak mungkin akan mengalami bradikardia. Selain itu, orang tua lebih rentan pada masalah detak jantung ini.
Bradikardia yang terjadi pada seseorang dapat masuk dalam kategori aritmia jantung, yaitu kelainan detak jantung. Hal tersebut dapat disebabkan oleh masalah pada simpul sinus atau yang berhubungan dengan gangguan pada sinyal detak jantung melalui simpul AV dan bundel His. Kelainan tersebut dapat terjadi disebabkan obat-obatan tertentu dan pada seseorang yang mengidap penyakit tertentu, seperti hipotiroidisme, penyakit lyme, dan demam tifoid.
Baca Juga: Bradikardia, Gangguan Kesehatan di Usia Senja
Gejala Bradikardia
Hal yang dapat mengkhawatirkan pengidap bradikardia adalah jantung yang tidak cukup baik untuk memompa darah ke semua organ dan jaringan yang membutuhkan oksigen. Ketika hal tersebut terjadi, gejala yang dapat terjadi adalah:
-
Sakit kepala ringan atau pusing.
-
Sulit untuk berkonsentrasi.
-
Napas pendek.
-
Pingsan.
-
Mudah lelah.
Apabila kamu merasakan gejala-gejala tersebut, cobalah untuk memeriksakan kesehatan jantung kamu. Apabila kamu positif mengalami bradikardia, segeralah melakukan perawatan. Apabila tidak ada gejala yang timbul, tetapi kamu banyak berolahraga, mungkin saja memang detak jantung yang lambat tersebut disebabkan hal tersebut. Walau begitu, cobalah untuk mencegah hal-hal yang parah terjadi.
Baca Juga: Dampak Bradikardia, Gangguan Jantung pada Lansia
Penyebab Bradikardia
Hal yang dapat menyebabkan seseorang mengidap bradikardia dapat disebabkan faktor usia, walaupun memang karena kondisi jantung yang semakin rentan. Selain itu, merokok, menggunakan narkoba, dan tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tersebut. Penyebab gangguan detak jantung tersebut dapat berbeda-beda tiap orang.
Hal-hal lain yang dapat menyebabkan bradikardia adalah:
-
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti meminum obat yang menyangkut aritmia.
-
Cacat bawaan sejak lahir.
-
Penyakit tiroid, ketidakseimbangan hormon pada tubuh.
-
Mengidap sleep apnea, pernapasan yang berhenti ketika tidur
Baca Juga: Konsumsi Obat Bisa Sebabkan Bradikardia
Pengobatan Bradikardia
Apabila kamu telah didiagnosis positif mengidap bradikardia, perawatan yang tepat untuk mengatasi penyebab hal tersebut terjadi harus dilakukan. Apabila tidak ada penyebab fisik yang jelas, dokter akan memberikan obat yang dapat memperlambat jantung dan melemaskan otot jantung. Namun, apabila detak jantung tersebut menjadi sangat lambat, mungkin dokter akan menurunkan dosis yang diberikan.
Apabila hal ini tidak berhasil dan menyebabkan hal yang serius, seperti membahayakan organ-organ penting lainnya, mungkin kamu harus diberikan alat pacu jantung. Dokter akan memasukkan alat ke dada kamu yang mengandung muatan listrik kecil. Fungsinya adalah untuk menjaga jantung berdetak dengan stabil dan dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Itulah pembahasan tentang Bradikardia. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal kelainan pada detak jantung tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan