Harus Dibedah, Adakah Pilihan Pengobatan Fistula Ani?
Halodoc, Jakarta – Fistula ani, yaitu kondisi terbentuk saluran kecil di antara ujung usus besar dan kulit di sekitar anus. Kondisi ini terjadi sebagai reaksi dari infeksi kelenjar pada anus yang berkembang menjadi abses anus, yaitu terbentuknya kantong berisi nanah.
Fistula ani tampak seperti saluran atau lubang kecil setelah nanah keluar. Selain abses, fistula ani juga berisiko dialami pengidap gangguan saluran cerna bawah, seperti Crohn’s disease. Akibatnya, pengidap merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman pada kulit sekitar anus.
Penyakit ini juga biasanya merupakan kelanjutan dari abses yang ada di sekitar anus atau rektum (anorektal) yang pecah. Umumnya sering terjadi pada laki-laki berusia 20-40 tahun.
Jika seseorang mengalami kondisi ini, ia mengalami beberapa gejala seperti:
-
Keluar darah atau nanah saat buang air besar.
-
Daerah sekitar anus membengkak dan menjadi merah.
-
Nyeri pada anus yang semakin parah saat duduk atau batuk.
-
Demam dan terasa lelah.
-
Inkontinensia alvi.
-
Iritasi kulit di sekitar anus.
-
Terdapat nanah di sekitar anus.
Baca Juga: 7 Penyakit Serius yang Ditandai BAB Berdarah
Pengobatan Fistula Ani
Fistula ani tidak dapat sembuh hanya dengan pemberian obat. Pembedahan adalah cara utama untuk mengatasi masalah ini, meski tetap menimbulkan risiko seperti kesulitan buang air besar atau kemungkinan kekambuhan.
Nah, berikut metode pengobatan fistula ani yang bisa dilakukan:
-
Operasi. Tindakan ini didahului dengan pemeriksaan awal pada anus disertai pemberian anestesi umum. Pemeriksaan ini menentukan teknik bedah yang akan dilakukan dengan mempertimbangkan posisi fistula ani. Salah satu teknik bedah yang dapat dilakukan adalah teknik seton placement. Dalam prosedur ini, benang bedah dipasang pada fistula agar posisinya terbuka sehingga nanah dari abses dapat keluar. Benang yang terpasang akan dikencangkan bertahap selama kontrol sehabis tindakan. Setelah luka sembuh sempurna, benang akan dilepas. Tujuan dari tindakan ini untuk mengalirkan nanah, memicu pertumbuhan jaringan ikat, dan memutus saluran atau fistula tersebut. Tindakan ini juga mengurangi risiko terjadinya komplikasi inkontinensia alvi.
-
Prosedur Penambahan Jaringan. Cara ini bisa dipertimbangkan, yang mana jaringan diambil dari dinding rektum atau bagian akhir dari usus besar. Jaringan tersebut digunakan untuk menambal saluran fistula. Teknik bedah berikutnya adalah pemasangan penyumbat berbahan khusus. Penyumbat ini diserap oleh tubuh dan akhirnya menutup fistula.
-
Pengangkatan saluran fistula. Cara ini bertujuan mengangkat jaringan dan kelenjar yang mengalami peradangan. Tindakan ini dinamakan litigation intersphincteric fistula tract atau LIFT.
-
Fistulotomi atau pembedahan kulit, cara yang paling banyak dilakukan. Pembedahan dilakukan pada otot di lokasi fistula, sehingga terdapat lubang dapat terbuka. Fistula dikeruk dan dibersihkan serta dibiarkan terbuka. Kondisi ini memungkinkan penyembuhan terjadi dari dalam hingga ke permukaan saluran fistula.
Semua jenis operasi fistula ani dapat dilakukan dengan atau tanpa rawat inap, Dalam beberapa kasus, pasien harus menginap hingga beberapa hari. Setelah pembedahan, dokter meresepkan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mengatasi rasa nyeri dan mencegah infeksi.
Selain itu, perlu penanganan khusus dalam merawat luka pasca operasi. Di antaranya adalah berendam di air hangat 3-4 kali sehari, konsumsi obat pencahar agar tinja menjadi lunak, mengonsumsi makanan berserat tinggi dan banyak minum, serta menggunakan penyangga di area anus hingga pulih sepenuhnya. Pengidap dapat kembali beraktivitas secara normal setelah dinyatakan sembuh oleh dokter.
Baca Juga: Lahir Tanpa Lubang Anus, Waspadai Kelainan Atresia Ani
Ingin mengetahui lebih lanjut seputar fistula ani atau masalah kesehatan lainnya? Kini kamu dapat bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan