Ini Hal yang Menyebabkan Terjadinya Balanitis
Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu mengapa banyak ahli yang menyarankan agar laki-laki melakukan sunat pada penisnya? Salah satunya adalah agar terhindar dari penyakit seperti peradangan. Penis yang disunat diyakini lebih sehat dan lebih bersih sehingga ia juga bisa terhindar dari berbagai infeksi. Nah, salah satu penyakit yang bisa menyerang kulit penis yang tidak disunat adalah balantis.
Nyeri, muncul cairan kental dari bawah preputium dengan aroma tidak sedap serta rasa yang tidak nyaman sata buang air kecil adalah beberapa gejala dari penyakit balantis. Tidak hanya mengganggu pengidapnya, laki-laki yang mengidap penyakit ini juga bisa berpotensi menularkan penyakitnya kepada pasangannya, sehingga harus segera mendapat pengobatan.
Baca Juga: Benarkah Mr P yang Tidak Disunat Bisa Alami Balanitis?
Apa yang Menyebabkan Seorang Pria Mengalami Balantis?
Balantis dapat menyebabkan pengidapnya mengalami sensasi gatal yang luar biasa pada kepala penis. Jika kondisi ini kamu alami, sebaiknya jangan dianggap remeh. Segera konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Penanganan yang dilakukan sejak awal nyatanya dapat mencegah penyakitmu berkembang semakin parah.
Sementara, terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seorang pria mengalami penyakit ini, antara lain:
1. Kurang Menjaga Kebersihan Penis.
Pria yang belum disunat biasanya memiliki kualitas kebersihan yang buruk di area penis. Ditambah lagi faktor ketatnya kulup (preputium), yang dapat menimbulkan iritasi akibat cairan pada alat kelamin (smegma). Cairan ini kemudian akan terbentuk di bawah kulup pada ujung alat kelamin yang tidak dikhitan dan kemudian terjadi balanitis.
2. Infeksi Menular Seksual.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan pria mengalami balantis. Terlebih jika seseorang mengidap peradangan pada saluran kemih (uretra). Jenis penyakit infeksi menular seksual tersebut misalnya herpes genital, klamidia, atau gonorea.
Baca Juga: Seks Tidak Sehat Bisa Sebabkan Kanker Mr P?
3. Infeksi Menular Non-Seksual.
Apabila terdapat mikroba di kulit, maka hal ini bisa menyebabkan infeksi. Penyebab utama terjadinya balanitis akibat infeksi non-seksual adalah jamur jenis Candida sp. Beberapa jenis bakteri juga dapat menimbulkan balanitis pada anak-anak maupun laki-laki dewasa. Infeksi lebih mudah terjadi jika seseorang memiliki kondisi seperti:
-
Mengalami inflamasi pada penis diakibatkan alergi atau iritasi.
-
Mengidap Diabetes. Kandungan gula pada urin bisa menjadi sumber makanan untuk bakteri jika kamu tidak membersihkan sisa urin dengan baik.
-
Mengidap Fimosis. Fimosis adalah kondisi saat kulit yang menyebabkan kulup penis tidak bisa ditarik, alhasil kepala penis tidak bisa dibersihkan. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak di bawah 5 tahun.
-
Alergi dan Iritasi. Kulit kepala penis sangat sensitif dan dapat bereaksi terhadap berbagai senyawa kimia atau zat lain. Contoh hal yang dapat menimbulkan iritasi pada kepala penis adalah:
- Sel kulit mati, keringat, urin dan benda lain dapat terkumpul di bawah kulup.
- Beberapa jenis sabun dan desinfektan.
- Menggosok atau mencuci kepala penis secara berlebihan.
- Kondom, spermisida, lubrikan yang digunakan pada saat berhubungan seksual.
- Senyawa kimia yang terkena pada tangan dapat mengenai kepala penis jika tidak dibersihkan sebelum ke toilet.
- Deterjen atau sabun cuci yang tidak terbilas dengan baik dan tertinggal di celana dalam.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengobati Balanitis?
Untuk mengatasi kondisi ini, langkah pengobatan dapat dilakukan tergantung usia, penyebab, dan apakah seseorang aktif secara seksual atau apakah telah disunat. Untuk kasus yang ringan, maka pengobatan dapat dilakukan dengan menarik ke belakang kulit ujung penis dan merendamnya ke dalam air hangat. Sementara pada kasus berat, seperti akibat diabetes, mereka dapat mengonsumsi antibiotik. Krim kortikosteroid juga bisa diberikan untuk mengurangi pembengkakan.
Baca Juga: Mr. P Bau? Mungkin 4 Hal Ini Sebabnya
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan