Glaukoma Rentan Terjadi pada Pengidap Diabetes, Kenapa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Maret 2019
Glaukoma Rentan Terjadi pada Pengidap Diabetes, Kenapa?Glaukoma Rentan Terjadi pada Pengidap Diabetes, Kenapa?

Halodoc, Jakarta - Mata memiliki sistem drainase yang berfungsi untuk mengalirkan cairan alami yang berfungsi untuk menjaga bentuk mata, membersihkan kotoran pada mata, dan memasok nutrisi untuk mata. Cairan alami ini akan dialirkan ke dalam pembuluh darah. Ketika terjadi gangguan pada sistem drainase mata, kondisi tersebut dapat menyebabkan penimbunan cairan alami dan meningkatkan tekanan pada bola mata. Tekanan ini yang akan menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Nah, kerusakan pada saraf inilah yang disebut dengan glaukoma. Lalu, apakah pengidap diabetes rentan mengalami kondisi ini? Mengapa hal ini bisa terjadi?

Baca juga: 7 Penyakit Tak Biasa pada Mata

Hati-hati dengan Penyakit Glaukoma.

Glaukoma sendiri merupakan penyakit mata yang ditandai oleh kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan. Hal ini disebabkan karena peningkatan tekanan bola mata dan gangguan lapang penglihatan. Saraf mata merupakan sekumpulan serat saraf yang menghubungkan retina ke otak. Saat sel ini rusak, sinyal yang digunakan untuk menyampaikan apa yang dilihat ke otak akan terganggu. Nah, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan secara perlahan.

Glaukoma biasanya bersifat kronik progresif yang artinya kerusakan yang terjadi dalam waktu yang lama dan semakin lama semakin berat. Kondisi ini umumnya terjadi pada kedua mata dengan tingkat keparahan yang bisa saja berbeda.

Baca juga: 4 Penyakit Mata yang Bisa Dialami Pengidap Diabetes

Ini Gejala yang Terjadi pada Pengidap Glaukoma

Gejala awal yang terjadi biasanya hilangnya luas penglihatan yang terjadi pada sisi perifer atau tepi mata, sehingga pengidap tidak memiliki keluhan. Pada sebagian kecil kasus glaukoma, gejala yang timbul yaitu penglihatan berkabut, mual atau muntah, penglihatan mendadak buram, sakit kepala disertai sakit di sekitar bola mata, seperti melihat adanya pelangi di sekitar cahaya, mata terlihat juling, mata sensitif terhadap cahaya, mata terlihat membesar akibat adanya tekanan pada mata dan penglihatan seperti memiliki frame hitam. Kondisi ini merupakan fase pada tahap lanjut.

Glaukoma Rentan Terjadi pada Pengidap Diabetes, Benarkah?

Para pengidap diabetes memiliki 40 persen lebih rentan mengidap glaukoma. Semakin lama seseorang mengidap diabetes, maka glaukoma akan lebih sering terjadi. Risiko juga akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain mengidap diabetes, beberapa hal yang bisa memicu terjadinya glaukoma pada seseorang, antara lain:

  • Berusia di atas 60 tahun.

  • Mengidap penyakit mata lainnya, seperti rabun.

  • Mengalami defisiensi estrogen di usia dini pada wanita.

  • Pernah mengalami cedera mata atau operasi pada mata.

  • Memiliki anggota keluarga yang juga mengidap glaukoma.

  • Mengidap anemia, diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung.

  • Mengkonsumsi obat tetes mata pada jangka waktu yang lama.

Jika kamu mengalami glaukoma pada tahap awal, langkah pengobatan yang bisa kamu tempuh adalah penggunaan obat tetes mata baik dilakukan untuk mengurangi pembentukan cairan pada mata karena adanya penekanan. Namun, jika kondisi sudah mulai bertambah parah, kamu bisa mengambil langkah operasi ketika kasus-kasus yang terjadi sudah tidak lagi dapat disembuhkan dengan obat-obatan. Operasi yang dilakukan biasanya berlangsung selama 45-75 menit.

Baca juga: Rabun Dekat Penyakit Karena Usia

Perhatikan gejala-gejala dari glaukoma, jika terdapat gejala pada dirimu dan ingin berdiskusi dengan dokter ahli seputar masalah kesehatan kamu?  Halodoc bisa jadi solusinya. Kamu bisa berdiskusi di mana pun dan kapan pun melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play!