Glaukoma Bisa Sebabkan Kebutaan, Atasi Segera
Halodoc, Jakarta - Ketika usia semakin bertambah, bersiaplah dengan kemungkinan penyakit mata glaukoma. Penyakit ini harus didiagnosis dan diobati sedini mungkin. Apabila penyakit glaukoma diabaikan, penyakit ini akan terus berkembang dan pengidapnya dapat mengalami kebutaan permanen. Glaukoma disebabkan oleh kerusakan saraf mata akibat tekanan tinggi dalam bola mata.
Penting bagi kamu untuk secepatnya mendapatkan pengobatan untuk mencegah gangguan penglihatan berkembang semakin parah. Pasalnya, kebutaan glaukoma bersifat permanen, lho. Simak berbagai pilihan pengobatan glaukoma yang umum dilakukan:
1. Obat Tetes Mata
Obat tetes mata untuk mengobati glaukoma tentu bukanlah obat tetes generik yang bisa kamu dapatkan dengan bebas di warung atau apotek. Obat tetes untuk glaukoma harus didapatkan dengan menebus resep, karena jenis dan dosisnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat keparahan kondisi kamu. Obat tetes mata untuk glaukoma yang paling sering diresepkan dokter adalah:
-
Golongan analog prostaglandin. Contohnya latanoprost, travoprost, tafluprost, dan bimatoprost. Cara pakainya adalah diteteskan satu kali sehari pada malam hari. Kemanjuran obat ini baru dapat dirasakan dalam 4 minggu setelah memulai pengobatan glaukoma. Salah satu efek samping yang paling sering terjadi adalah warna iris (lingkaran hitam mata) berubah menjadi gelap.
-
Golongan antagonis B-adrenergik. Contohnya timolol dan betaxolol. Obat tetes mata golongan ini biasa digunakan pada pagi hari. Betaxolol akan menjadi pilihan dokter untuk kamu jika kamu memiliki gangguan paru-paru.
-
Golongan inhibitor karbonik anhidrase, contohnya dorzolamide dan brinzolamide. Obat golongan ini digunakan tiga kali sehari dan dapat terus digunakan sebagai terapi jangka panjang. Efek samping yang paling sering adalah rasa pahit di mulut yang timbul setelah obat diteteskan.
-
Golongan parasimpatomimetik. Contohnya pilokarpin. Obat ini biasanya digunakan sebagai tambahan pada kasus tekanan bola mata tinggi dalam jangka waktu panjang yang sudah menjalani prosedur laser, tetapi target tekanan yang diinginkan belum tercapai.
2. Obat Minum
Terdapat dua pilihan obat minum untuk mengatasi glaukoma, yaitu:
-
Golongan inhibitor karbonik anhidrase, contohnya acetazolamide. Obat ini biasanya hanya digunakan untuk terapi singkat serangan glaukoma akut. Namun pada beberapa kasus, obat ini dapat diberikan dalam jangka waktu panjang pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi tapi obat tetes mata tidak lagi manjur.
-
Golongan hiperosmotik, misalnya gliserol. Obat ini bekerja dengan menarik cairan dari bola mata ke dalam pembuluh darah. Pemberian hanya dilakukan pada kasus-kasus akut dan dalam jangka waktu singkat (hitungan jam).
Namun, risiko efek samping obat minum lebih tinggi daripada obat tetes mata. Maka dari itu, obat minum kurang direkomendasikan sebagai pengobatan glaukoma.
3. Laser
Ada dua jenis laser yang dapat dilakukan untuk membantu menguras kelebihan cairan dari bola mata, yaitu:
-
Trabekuloplasti. Tindakan ini biasa dilakukan untuk orang yang memiliki glaukoma sudut terbuka. Laser membantu agar sudut yang menjadi tempat drainase dapat bekerja secara lebih maksimal.
-
Iridotomi. Tindakan ini dilakukan untuk kasus glaukoma sudut tertutup. Iris kamu akan dilubangi dengan menggunakan sinar laser agar ekstra cairan dapat mengalir lebih baik.
4. Operasi
Tindakan operasi glaukoma umumnya dilakukan pada kasus-kasus yang sudah tidak lagi dapat membaik dengan obat-obatan. Operasi biasanya berlangsung selama 45 sampai 75 menit. Tindakan pembedahan yang umum untuk mengobati glaukoma, termasuk:
-
Trabekulektomi, dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada bagian putih mata dan juga pembuatan kantong di daerah konjungtiva (bleb). Dengan begitu, kelebihan cairan dapat mengalir melalui sayatan tersebut menuju kantong bleb dan kemudian diserap oleh tubuh.
-
Alat drainase glaukoma. Tindakan ini berupa pemasangan implan serupa pipa untuk membantu mengalirkan ekstra cairan dalam bola mata.
Sangat penting untuk segera melakukan tanya jawab dengan dokter di Halodoc, jika kamu mengalami penurunan daya lihat yang mungkin saja disebabkan oleh glaukoma. Kamu bisa meminta saran, kira-kira metode pengobatan glaukoma seperti apa yang paling cocok untuk kamu. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.
baca juga:
- Periksa Mata Sejak Dini, Kapan Sebaiknya Mulai Dilakukan?
- Sederet Penyebab Kebutaan yang Perlu Diwaspadai
- 7 Penyakit Tak Biasa pada Mata
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan