Inilah 8 Gejala Umum Demensia Alzheimer

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 September 2021
Inilah 8 Gejala Umum Demensia AlzheimerInilah 8 Gejala Umum Demensia Alzheimer

Demensia Alzheimer adalah penyakit yang progresif, jadi gejalanya berkembang secara bertahap. Tanda atau gejala awal penyakit ini biasanya adalah penurunan daya ingat, sehingga pengidapnya sering lupa sesuatu. Tidak hanya itu, demensia Alzheimer juga bisa mengganggu kemampuan berpikir dan memengaruhi mental pengidapnya.

Halodoc, Jakarta – Kamu sering melupakan sesuatu? Misalnya, lupa nama benda, nama tempat, atau lupa menaruh barang di mana? Wah, bisa jadi kamu mengalami alzheimer

Penyakit yang menyerang psikis seseorang ini memang diawali dengan gejala pikun ringan. Namun, lama-kelamaan kondisi pikun ini bisa berkembang semakin parah dan berakibat fatal. Itulah sebabnya penting untuk mengetahui gejala-gejala alzheimer agar pengobatan bisa dilakukan sedini mungkin.

Mengenal Alzheimer

Alzheimer dikenal banyak orang sebagai penyakit lupa atau demensia. Selain penurunan daya ingat, penyakit ini sebenarnya juga bisa menurunkan kemampuan berpikir dan mengubah perilaku pengidapnya. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan.

Alzheimer umumnya terjadi pada usia di atas 65 tahun dan kebanyakan pengidapnya adalah wanita. Penyakit lupa ini tergolong penyakit yang berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Rata-rata pengidap alzheimer hanya mampu bertahan hidup selama 8–10 tahun setelah terdiagnosis. Namun, bila penyakit tersebut terdeteksi lebih awal dan segera diobati, pengidap bisa memiliki harapan hidup yang lebih lama.

Baca juga: Ini Stadium Penyakit Alzheimer dari Ringan Sampai Berat

Gejala Umum Alzheimer

Penyakit demensia Alzheimer adalah kondisi progresif. Jadi, gejalanya berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun dan akhirnya menjadi lebih parah. Penyakit ini memengaruhi beberapa fungsi otak. 

Berikut ini gejala umum Alzheimer yang perlu kamu ketahui:

1. Gangguan Daya Ingat

Pada tahap awal, demensia alzheimer ditandai dengan gejalanya yang khas berupa penurunan daya ingat. Contohnya, pengidap sering lupa nama tempat atau benda, sering menanyakan pertanyaan yang sama atau menceritakan cerita yang sama berulang kali, bahkan lupa dengan percakapan yang belum lama dia bicarakan. Tidak seperti orang pada umumnya yang juga kadang-kadang bisa lupa akan sesuatu, pengidap alzheimer mengalami frekuensi lupa yang sangat tinggi.

Kondisi lupa pada pengidap demensia alzheimer bisa bertambah parah seiring berjalannya waktu. Pada kondisi yang sudah parah, pengidap sulit mengingat nama keluarga atau teman-teman terdekatnya, bahkan lupa nama sendiri.

2. Sulit Fokus

Pengidap alzheimer juga seringkali terlihat bingung dan sulit untuk fokus. Akibatnya, mereka mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan untuk mengerjakan tugas yang sederhana sekalipun, seperti memasak sampai menggunakan smartphone. Pengidap juga sulit melakukan perhitungan dan memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya untuk melakukan suatu pekerjaan.

3. Masalah dalam Berbicara dan Bahasa

Apakah kamu atau orang yang kamu kenal sering lupa akan kata-kata tertentu atau mengganti kata-kata yang tidak sesuai dengan percakapan? Siapa saja bisa mengalami kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan apa yang ingin mereka katakan. Namun, orang yang mengidap demensia mungkin bisa lupa kata-kata yang sederhana atau mengganti kata-kata sehingga apa yang mereka katakan sulit dimengerti.

4. Sulit Melakukan Perencanaan

Seiring perkembangan waktu, gejala demensia alzheimer akan meningkat. Pengidap akan kesulitan untuk melakukan perencanaan, seperti sulit mengatur keuangan atau menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Mengenal 4 Jenis Obat untuk Meringankan Gejala Alzheimer

5. Disorientasi Tempat dan Waktu

Gejala disorientasi atau kebingungan yang dialami pengidap alzheimer juga bisa bertambah semakin parah seiring berkembangnya penyakit tersebut. Pengidap bisa bingung di mana mereka berada dan bagaimana mereka sampai di sana. Tidak heran bila mereka seringkali juga tidak tahu jalan kembali pulang ke rumah, sehingga kerap tersesat.

6. Kesulitan Memahami Visuospasial

Gejala demensia alzheimer lainnya yang bisa dialami pengidap adalah kesulitan memahami visuospasial. Pengidap yang mengalami gejala ini akan menunjukkan kesulitan untuk membaca, membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin, menabrak cermin saat berjalan, sampai tidak mampu menuangkan air tepat ke dalam gelas.

7. Perubahan Perilaku dan Kepribadian

Penyakit yang melemahkan daya ingat ini lama-kelamaan juga bisa membuat pengidapnya mengalami perubahan kepribadian, seperti mudah cemas, curiga, suasana hati menurun secara drastis, dan agresif. Tidak jarang pengidap alzheimer mudah kecewa dan putus asa, baik di rumah maupun dalam pekerjaan.

8. Delusi dan Halusinasi

Pada kondisi yang sudah parah, pengidap alzheimer bisa mengalami delusi dan halusinasi serta tidak mampu melakukan aktivitas, bahkan bergerak tanpa dibantu orang lain.

Itulah gejala umum demensia Alzheimer. Kecepatan perkembangan gejala penyakit ini bisa berbeda-beda pada tiap pengidap. Namun, umumnya, gejala akan berkembang secara perlahan selama beberapa tahun.

Bila kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala demensia Alzheimer seperti di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin. Tindakan pengobatan yang dilakukan lebih awal juga bisa menghambat perkembangan gejala.

Baca juga: Alzheimer Bisa Dirawat dengan Terapi Hiperbarik

Bila ada pertanyaan tentang gejala demensia alzheimer, tanyakan saja kepada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg

Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2021. Alzheimer's disease.
Alzheimer. Diakses pada 2021. The 10 warning signs of dementia