Gejala Umum dan Penyebab Rhinitis Alergi
Halodoc, Jakarta - Tidak sedikit orang yang merasakan alergi pada suatu benda atau makhluk hidup lain. Hal tersebut disebabkan oleh alergen, yaitu zat yang tidak berbahaya dan dapat menyebabkan reaksi alergi. Suatu respons atau reaksi terhadap alergen yang spesifik bisa disebut dengan rhinitis alergi. Selain itu, alergi juga bisa terjadi karena perubahan musim.
Rhinitis alergi adalah alergi yang paling umum terjadi pada seseorang. Di negara-negara maju sekali pun, sekitar 10-30 persen populasi mengidap penyakit alergi ini. Kelainan ini paling banyak menyerang orang-orang berusia sekitar 20-40 tahun.
Gejala Rhinitis Alergi
Rhinitis alergi dapat memunculkan banyak gejala yang dapat muncul dalam hitungan menit hingga jam setelah pengidapnya menghirup hal yang menyebabkan alergi atau alergen. Selain itu, gejala-gejala yang terjadi dapat bertahan selama beberapa hari. Gejala yang dapat langsung muncul ketika seseorang yang mengidap rhinitis alergi menghirup alergen, antara lain:
-
Bersin-bersin, khususnya ketika baru bangun tidur pada pagi hari.
-
Hidung meler.
-
Telinga dan hidung terasa gatal.
-
Mata gatal dan mengeluarkan air.
-
Tenggorokan terasa gatal yang disebabkan oleh cairan yang berasal dari hidung.
Selain itu, gejala-gejala lainnya yang dapat terjadi setelah beberapa lama alergen masuk ke dalam hidung adalah:
-
Tubuh terasa lelah.
-
Hidung mengalami sumbatan, sehingga harus bernapas melalui mulut.
-
Telinga sulit mendengar.
-
Mata menjadi sensitif oleh cahaya.
-
Wajah terasa tidak nyaman.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi gejala-gejala rhinitis alergi yang timbul menjadi lebih ringan atau lebih berat adalah:
-
Kehamilan. Wanita hamil akan menunjukkan gejala rhinitis alergi yang lebih parah dan juga dapat menyebabkan penyakit asma.
-
Perubahan cuaca. Saat musim hujan, cuaca menjadi lebih dingin yang membuat cairan yang keluar dari hidung lebih banyak. Selain itu, jika kamu sensitif terhadap ruangan lembap, musim hujan akan sangat menyiksa.
-
Usia. Usia sangat memengaruhi alergi yang terjadi. Pada seseorang yang lebih tua, gejala alergi yang timbul biasanya lebih parah.
Umumnya, seseorang yang mengalami rhinitis alergi dapat merasakan satu atau lebih gejala tersebut setelah bersinggungan dengan alergen. Gejala-gejala, seperti sakit kepala dan kelelahan hanya akan terjadi apabila alergi sudah terjadi dalam waktu yang terbilang lama.
Penyebab Rhinitis Alergi
Banyak hal yang dapat menyebabkan rhinitis alergi. Salah satunya adalah ketika seseorang menghirup alergen. Saat itu terjadi, sistem imun melepaskan histamin, yaitu zat kimia dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari suatu bahaya yang berasal dari luar tubuh.
Sistem Kekebalan yang Terlalu Sensitif
Seseorang yang mengidap rhinitis alergi, sistem kekebalan tubuh akan melakukan pertahanan alami terhadap alergen, sama seperti pada infeksi dan penyakit. Apabila sistem kekebalan tubuh terlalu sensitif, tubuh akan bereaksi pada alergen dengan memproduksi antibodi untuk melawannya.
Antibodi adalah protein khusus dalam darah yang berfungsi untuk melawan virus dan infeksi. Reaksi dari alergi tidak terjadi langsung ketika menghirup alergen. Sistem kekebalan dari tubuh harus mengenali zat tersebut sebelum memproduksi antibodi untuk melawannya. Hal ini disebut dengan sensitisasi.
Selain itu, penyebab-penyebab dari rhinitis alergi yang umum menyerang seseorang adalah:
-
Serbuk sari dari pohon.
-
Serbuk sari dari rumput.
-
Tungau.
-
Debu.
-
Bulu binatang.
-
Air liur binatang.
-
Jamur atau fungi.
Itu lah gejala-gejala umum dan penyebab dari rhinitis alergi. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal rhinitis alergi, kamu dapat bertanya pada dokter dari Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Chat atau Voice/Video Call. Di Halodoc kamu juga bisa membeli obat. Tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan sampai dalam waktu satu jam. Praktis kan? Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan