Gejala Mikrosefali pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Mikrosefali adalah kondisi abnormal yang membuat kepala bayi jauh lebih kecil dari ukuran normal. Sebagian besar anak pengidap mikrosefali memiliki kelainan bentuk otak sehingga rentan dan mengalami gangguan kognitif. Berikut beberapa faktor penyebab gangguan kehamilan yang berpotensi sebabkan mikrosefali:
- Faktor genetik.
- Paparan bahan kimia atau zat berbahaya.
- Keracunan metil merkuri.
- Kekurangan vitamin dan nutrisi.
- Infeksi sitomegalovirus, rubella, atau varicella.
- Konsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol.
- Fenilketonuria yang tidak diobati.
Baca Juga: Alasan Stunting Dapat Sebabkan Mikrosefali pada Anak
Mikrosefali bisa terjadi setelah kelahiran akibat cedera otak, misalnya akibat kekurangan oksigen atau infeksi. Risiko mikrosefali juga bisa meningkat jika ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
Gejala Mikrosefali pada Anak
Setiap anak mungkin mengalami gejala mikrosefali yang berbeda-beda. Berikut gejala mikrosefali yang paling umum:
- Ukuran kepala bayi sangat kecil.
- Tangisan bernada tinggi.
- Hemiplegia.
- Keterlambatan bicara.
- Keterlambatan motorik.
- Kejang.
- Kecacatan intelektual.
Baca Juga: Kelainan Kromosom Dapat Sebabkan Mikrosefali
Diagnosis Penyakit Mikrosefali
Mikrosefali dapat didiagnosis sebelum kelahiran melalui USG prenatal. Namun dalam banyak kasus, mikrosefali jarang terdeteksi hingga pemeriksaan USG trimester ketiga. Selama pemeriksaan fisik, dokter akan menanyakan riwayat prenatal dan kelahiran anak secara lengkap.
Pada bayi yang lebih tua dan anak-anak, dokter menanyakan adanya riwayat keluarga dengan mikrosefali atau masalah medis lain. Selain USG, diagnosis mikrosefali dilakukan dengan pengukuran lingkar kepala, CT scan, MRI, tes darah, dan tes urine.
Pengobatanan Mikrosefali
Belum ada perawatan medis yang bisa dilakukan untuk mengembalikan ukuran kepala bayi pengidap mikrosefali. Namun, perawatan khusus bisa dilakukan untuk mengurangi risiko cacat fisik dan memaksimalkan kemampuan pengidap mikrosefali. Anak pengidap mikrosefali membutuhkan pemeriksaan dan tes diagnostik rutin oleh dokter untuk memantau perkembangan kepala seiring pertumbuhannya.
Tim medis dan keluarga juga perlu bekerjasama dalam memberikan pendidikan dan bimbingan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak. Konseling genetik direkomendasikan oleh dokter untuk memberikan informasi tentang risiko kekambuhan hingga kelainan fisik.
Baca Juga: Cegah Bayi Terkena Mikrosefali, Ibu Hamil Sebaiknya Lakukan 5 Hal Ini
Itulah gejala mikrosefali yang perlu diwaspadai. Jika ibu mencurigai adanya gangguan tumbuh kembang pada Si Kecil, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Gunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan