Gejala Awal HIV yang Sering Tidak Disadari
Halodoc, Jakarta – Gejala awal HIV dapat bervariasi antar individu, tetapi tanda-tanda infeksi pertama umumnya muncul dalam 1–2 bulan pertama. Banyak, tetapi tidak semua orang akan mengalami gejala mirip flu parah yang merupakan respons alami tubuh terhadap virus.
Respons peradangan yang ditimbulkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terkepung dapat menyebabkan kamu merasa lelah dan lesu. Terkadang itu bisa membuat kamu merasa ada masalah pada persendian saat berjalan serta kelelahan padahal hanya melakukan sedikit aktivitas.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang melindungi darah dengan menyingkirkan bakteri dan virus. Mereka cenderung meradang ketika ada infeksi. Banyak dari kelenjar getah bening berada di ketiak, selangkangan, dan leher yang dapat menyebabkan sakit dan nyeri di area ini.
Ruam kulit dapat terjadi lebih awal atau lebih lambat dalam proses kemunculan HIV. Dalam beberapa kasus ruam dapat terlihat mirip dengan bisul dengan sensasi gatal atau jerawat merah muda.
Banyak orang mengalami masalah sistem pencernaan sebagai gejala dari tahap awal HIV. Namun, mual, muntah, dan diare juga dapat muncul pada tahap infeksi selanjutnya, biasanya sebagai akibat infeksi oportunistik.
Baca juga: 6 Tips Standar untuk Aman Berhubungan Intim
Penting untuk tetap terhidrasi bila sedang dalam kondisi ini. Diare yang tak henti-hentinya dan tidak menanggapi pengobatan biasa mungkin merupakan indikasi HIV. Batuk kering yang parah yang dapat berlangsung berminggu-minggu, hingga berbulan-bulan tanpa terlihat sembuh (bahkan dengan antibiotik dan inhaler) adalah gejala khas pada pengidap HIV yang sangat sakit.
Gejala awal HIV juga ditunjukkan dengan mendapatkan keringat pada malam hari. Dengan begitu banyak gejala, tes HIV sangat penting untuk memastikan diagnosis yang tepat. Jika kamu merasa telah terpapar HIV, atau memiliki kehidupan seks yang aktif dengan pasangan seks yang berganti-ganti, terlepas dari apakah kamu menunjukkan gejala HIV atau tidak, penting untuk dilakukan pengujian sesegera mungkin.
Jangan ragu untuk menanyakan ke Halodoc mengenai kepastian kesehatanmu. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Cegah HIV dengan Ini
Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus. Kamu bisa mendapatkan HIV dari kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi. Kebanyakan orang terkena virus dengan melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki HIV.
Cara lain bisa terkena HIV adalah dengan berbagi jarum suntik dengan seseorang yang terinfeksi HIV. Virus ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan, kelahiran, atau menyusui.
Baca juga: 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Lama Tidak Berhubungan Intim
HIV tidak bertahan dengan baik di luar tubuh. Jadi itu tidak dapat disebarkan melalui kontak biasa, seperti berciuman atau berbagi gelas minum dengan orang yang terinfeksi. Berikut ini cara pencegahan penyebaran HIV yang perlu diketahui:
- Lakukan seks yang aman
Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks (termasuk seks oral) sampai kamu yakin bahwa kamu dan pasangan tidak terinfeksi HIV atau infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
- Jangan memiliki lebih dari satu pasangan seks pada satu waktu
Seks paling aman adalah dengan satu pasangan yang hanya berhubungan seks dengan kamu.
- Komunikasi
Bicaralah dengan pasangan sebelum melakukan hubungan seks pertama kali. Cari tahu apakah dia berisiko terkena HIV. Lakukan pengujian bersama atau gunakan kondom.
- Jangan berbagi barang pribadi, seperti sikat gigi atau pisau cukur