6 Gejala Awal Demam Berdarah Anak yang Harus Ibu Tahu
Halodoc, Jakarta - Pada periode Januari sampai awal Maret 2020 lalu, kasus demam berdarah di negara kita sudah mencapai 16 ribu kasus. Mirisnya, 100 jiwa telah melayang akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut. Hal yang perlu dicatat, demam berdarah merupakan salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di sebagian negara Asia, termasuk Indonesia.
Nah, berbicara demam berdarah, tentunya juga membicarakan gejalanya yang terbilang khas, yaitu ruam atau bintik merah pada pengidapnya. Namun, gejala demam berdarah bukan cuma menyoal itu saja. Lantas, seperti apa sih gejala demam berdarah terutama pada anak-anak?
Baca juga: Muncul Gejala DBD, Haruskah Langsung ke Dokter?
Dari Demam sampai Nyeri Otot
Ketika menyerang Si Kecil, demam berdarah bisa menimbulkan beragam gejala pada tubuhnya. Andaikan demam berdarah terbilang ringan, seringkali demam tanpa diikuti gejala tertentu. Bila gejalanya muncul, umumnya terjadi sekitar 4–7 hari setelah digigit nyamuk penyebab demam berdarah.
Namun, bila demam berdarah terbilang serius, lain lagi ceritanya. Ketika empat sampai 10 hari setelah digigit, seseorang akan mengalami demam hingga 40 derajat Celsius. Demam tersebut bersamaan dengan sakit kepala parah, serta nyeri otot, sendi, dan area di belakang mata.
Selain itu, demam berdarah memiliki gejala khas. Pada kulit pengidap demam berdarah akan muncul ruam atau bintik merah yang terjadi akibat pendarahan. Bila ditekan, bintik ini tak akan pudar. Bintik merah ini biasanya muncul sekitar 2–5 hari setelah demam. Selain itu, pengidap demam berdarah biasanya akan mengalami mimisan dan perdarahan ringan pada gusi.
Nah, berikut ini ringkasan beberapa gejala demam berdarah pada anak yang mesti ibu waspadai.
-
Demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celsius.
-
Sakit kepala.
-
Pembengkakan pada kelenjar.
-
Mual dan muntah.
-
Nyeri di bagian belakang mata.
-
Nyeri pada tulang, otot, dan sendi.
Baca juga: Lakukan Hal Ini Untuk Mengobati Gejala Demam Berdarah
Demamnya Tak Bisa Dibedakan
Pada dasarnya, demam memang menjadi tanda awal dari demam berdarah. Akan tetapi, sayangnya masih banyak orang yang sering terkecoh dengan demam berdarah dan penyakit lainnya, contohnya flu. Lalu, bagaimana sih cara membedakan demam pada DBD dan flu?
Hmm, jawabannya sih simpel. Enggak bisa dibedakan! Oleh sebab itu, bila pada hari ketiga demam tak menghilang, di hari keempat pengidapnya mesti melakukan tes darah. Pasalnya, demam yang tak kunjung turun mesti diwaspadai. Hal ini bisa saja menandai dari penyakit flu, demam berdarah, atau pula tifus.
Bisa Berujung Komplikasi
Jangan sekali-kali meremehkan penyakit ini. Segeralah temui dokter bila mengalami gejala demam berdarah. Ingat, demam berdarah bisa menimbulkan berbagai komplikasi pada pengidapnya bila tak ditangani dengan tepat. Komplikasi yang mungkin terjadi pada pengidap demam berdarah adalah kerusakan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan perdarahan.
Selain itu, seseorang yang mengidap DBD bisa mengalami muntah secara terus-menerus, perdarahan pada hidung dan gusi, darah pada urine, nyeri perut, cepat lelah, hingga sulit bernapas.
Demam berdarah yang tak cepat mendapatkan penanganan, bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius. Mulai dari kejang, kerusakan hati, jantung, otak, paru-paru, syok, hingga kegagalan sistem organ yang berujung pada kematian.
Mau tahu lebih jauh mengenai demam berdarah pada anak? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!