Gejala Abses Gigi yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Januari 2019
Gejala Abses Gigi yang Perlu DiwaspadaiGejala Abses Gigi yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Abses gigi ditandai terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi, biasanya muncul pada ujung akar gigi (abses periapikal). Penyebabnya adalah infeksi bakteri yang rentan terjadi orang dengan kebersihan dan kesehatan gigi yang buruk. Jika dibiarkan tanpa penanganan, nanah yang berkumpul pada benjolan menimbulkan nyeri pada gigi. Rasa nyeri menyebar ke tulang rahang, leher, kepala, hingga bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Orang Tua Perlu Tahu Abses Gigi Anak

Kenali Gejala Abses Gigi

Gejala abses gigi antara lain demam, nyeri pada gigi (terutama saat konsumsi makanan dingin atau panas), sulit menelan (disfagia), sulit bernapas, wajah atau pipi membengkak, kelenjar getah bening membengkak dan nyeri, ruam kemerahan pada mulut dan wajah, serta muncul bau tidak sedap dari mulut. Bakteri menjadi penyebab utama munculnya gejala tersebut. Selain rendahnya kebersihan gigi dan mulut, kamu rentan mengalami abses gigi jika sering mengonsumsi makanan tinggi gula. Makanan dan minuman manis menyebabkan lubang pada gigi yang bisa berkembang menjadi abses.

Baca Juga: 5 Hal Ini Bisa Menyebabkan Abses Gigi

Segera bicara pada dokter jika mengalami gejala abses gigi. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan, mengetuk gigi pengidap abses, dan tes pemindaian dengan foto Rontgen maupun CT scan. Setelah diagnosis ditetapkan, dokter melakukan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan abses gigi. Komplikasi abses gigi yang perlu diwaspadai adalah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain dan sepsis.

Obati Abses Gigi untuk  Cegah Komplikasi

Berikut langkah pengobatan untuk mengatasi abses gigi:

  • Membuat kanal ke akar gigi, tujuannya menghilangkan infeksi dan menyelamatkan keutuhan gigi. Caranya dengan mengebor ke bagian bawah gigi, dan mengangkat jaringan lunak yang menjadi pusat infeksi.

  • Mengeringkan abses yang terbentuk. Caranya dengan membuat sayatan kecil pada benjolan abses dan mengeluarkan cairan nanah di dalamnya.

  • Konsumsi antibiotik untuk menghentikan penyebaran bakteri. Obat ini diberikan saat abses menyebar ke gigi lainnya.

  • Mencabut gigi yang terinfeksi, kemudian mengeringkan abses. Tindakan ini dilakukan jika gigi yang terkena abses tidak bisa diselamatkan.

Abses Gigi Bisa Dicegah

Prinsip utamanya adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara berikut ini:

1. Rutin Periksa Gigi

Setidaknya enam bulan sekali. Tujuannya mendeteksi potensi masalah pada gigi dan mulut. Semakin dini ditemukan, semakin efektif dan efisien pengobatan yang dilakukan.

2. Sikat Gigi Secara Rutin dan Benar

Perhatikan jenis sikat gigi yang digunakan dan lakukan dengan tepat. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut agar tidak melukai gusi dan ganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali. Sedangkan, cara menyikat gigi yang dianjurkan adalah memegang sikat gigi dengan sudut 45 derajat mengarah ke gusi. Sikat gigi dengan gerakan pendek, tidak terlalu keras, dan lakukan gerakan melingkar. Menyikat gigi idealnya dilakukan dua kali sehari dengan masing-masing durasi 2 menit. Untuk membersihkan plak pada sela – sela gigi, gunakan benang (dental floss).

3. Perhatikan Asupan Makanan

Batasi konsumsi gula kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga. Gula menjadi sumber energi bagi bakteri, penyebab terbentuknya plak yang merusak enamel gigi, serta memicu pembentukan asam pada mulut. Hal tersebut menyebabkan kerusakan pada gigi, termasuk terbentuknya abses. Hindari pula konsumsi soda karena minuman ini mengandung banyak gula dan asam (asam fosfat dan asam sitrat) yang berdampak negatif pada kesehatan gigi maupun mulut.

4. Berhenti Merokok

Dampak negatif merokok pada kesehatan gigi dan mulut antara lain memicu pembentukan plak gigi, gigi kuning atau kehitaman, gigi mudah tanggal, dan meningkatkan risiko kanker mulut.

Baca Juga: Benarkah Abses Gigi Bisa Sebabkan Radang Otak?

Kalau kamu mengalami gejala serupa abses gigi, tanya dokter Halodoc tentang cara penanganan yang tepat. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!