Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Perdarahan Subkonjungtiva
Halodoc, Jakarta - Ketika dirimu sedang bercermin, apa pernah melihat adanya bercak merah pada mata? Jika iya, bisa saja kamu mengalami perdarahan sehingga menimbulkan bercak merah tersebut. Perdarahan pada mata ini disebut perdarahan subkonjungtiva.
Konjungtiva merupakan lapisan transparan dan tipis yang menutupi bagian sklera dan kelopak mata. Di lapisan terluar bola mata ini banyak terdapat saraf dan pembuluh darah kecil yang amat rapuh dan mudah pecah. Nah, ketika pecah, kondisi ini yang disebut perdarahan subkonjungtiva.
Pertanyaannya, adakah cara mencegah perdarahan subkonjungtiva? Lalu, gaya hidup sehat seperti apa yang harus diadopsi untuk mencegah masalah mata ini?
Baca juga: Ketahui Gejala Perdarahan Subkonjungtiva pada Anak
Pola Hidup Sehat Cegah Perdarahan Subkonjungtiva
Sebenarnya, cara pasti untuk mencegah perdarahan subkonjungtiva belum diketahui. Namun, ada beragam upaya yang bisa lakukan untuk mencegah terjadinya masalah mata ini. Menurut para ahli di American Academy of Ophthalmology, masalah mata yang satu ini bisa dipicu oleh hipertensi dan diabetes. Oleh sebab itu, hindari faktor yang bisa memicu kedua kondisi ini. Untuk hipertensi misalnya:
- Menjaga berat badan tetap ideal, rutin berolahraga, jangan merokok, kurangi konsumsi alkohol, kurangi asupan garam, dan perbanyak makanan yang rendah lemak dan kaya serat.
Sedangkan diabetes (khususnya diabetes 2) bisa dengan:
- Rutin berolahraga, jaga berat badan tetap ideal, mengadopsi pola makan menjadi lebih sehat, mengatur frekuensi makan, hindari makanan yang manis, dan indeks glikemik tinggi, serta rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam setahun.
Baca juga: Kenali Gejala dari Perdarahan Subkonjungtiva
Selain itu, ada pula beberapa cara mencegah perdarahan subkonjungtiva lainnya, seperti:
- Hindari menggosok mata.
- Bila ada objek atau suatu benda di mata, basuh mata dengan air bersih menggunakan jari dengan lembut dan perlahan.
- Kenakan kacamata perlindungan bila diperlukan, terutama saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang melibatkan serpihan atau debu yang berterbangan.
- Jagalah kebersihan lensa kontak.
- Hindari mengangkat atau mendorong benda berat, yang membuatmu harus mengejan.’
Ingat, bila dirimu mengalami perdarahan subkonjungtiva, apalagi secara berulang dan disertai keluhan mata lainnya (buram atau nyeri), segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa memilih rumah sakit pilihan yang akan dituju melalui aplikasi Halodoc.
Akibat Trauma Mata hingga Parasit
Berbicara penyebab mata berdarah atau pecahnya pembuluh darah di mata, sama halnya membicarakan banyak hal. Alasannya jelas, mata berdarah bisa disebabkan sederet faktor, salah satunya trauma pada mata. Contohnya, terpukul atau terkena lemparan benda yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah di mata.
Selain itu, hipertensi bisa memicu terjadinya perdarahan subkonjungtiva. Pernah mendengar retinopati hipertensi? Nah, kondisi ini merupakan pecahnya pembuluh darah di mata.
Baca juga: Sering Diabaikan, 6 Penyebab Retina Mata Rusak
Selain, ada pula kondisi lainnya yang menyebabkan pembuluh darah di mata pecah. Berikut ini penyebab lainnya dalam U.S. National Library of Medicine - MedlinePlus dan sumber lainnya:
- Bersin atau batuk terlalu keras, sehingga menyebabkan tekanan darah di mata meningkat dan akhirnya pecah.
- Infeksi virus
- Menggosok mata terlalu kasar atau kencang.
- Masuknya benda asing ke dalam dan melukai mata.
- Kekurangan vitamin K.
- Kekurangan vitamin C.
- Diabetes.
- Gangguan pembekuan darah.
- Pasca operasi mata seperti lasik atau katarak.
- Mengangkat barang yang terlalu berat.
- Muntah.
- Reaksi alergi pada mata.
- Menggunakan lensa kontak yang tidak tepat sehingga melukai mata.
- Efek dari mengonsumsi aspirin atau obat pengencer darah.
- Parasit.
Mau tahu lebih jauh mengenai cara mencegah perdarahan subkonjungtiva dan cara mengatasinya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Mudah, kan?