Ini Perbedaan Gangguan Panik pada Anak Vs Orang Dewasa
Halodoc, Jakarta – Perasaan cemas merupakan respons alami dan sehat terhadap bahaya yang tidak diketahui atau mungkin terjadi. Ini normal terjadi pada siapapun dengan segala usia. Namun, kadang-kadang, perasaan takut dan cemas ini begitu kuat dan ekstrem, sehingga menghambat kemampuan seseorang untuk berfungsi dengan baik dalam lingkungannya.
Perbedaannya adalah anak-anak lebih sulit menyatakan perasaan mereka, sedangkan orang dewasa dapat secara verbal mengakui bahwa mereka cemas. Ini dikarenakan otak orang dewasa lebih berkembang sepenuhnya, sehingga lebih mudah bagi orang dewasa untuk menyadari bahwa ketakutan mereka mungkin tidak rasional. Lantas, bagaimana perbedaan gangguan panik pada orang dewasa dan anak-anak?
Gangguan Panik pada Anak-anak
Anak-anak tidak dapat memproses dunianya dengan cara yang dapat dilakukan orang dewasa karena fungsi kognitif mereka belum sepenuhnya berkembang. Ini memengaruhi cara pikiran mereka mengidentifikasi dan merespons potensi ancaman.
Baca juga: 3 Cara Ampuh Atasi Serangan Panik
Anak-anak sering tidak menyadari ketika reaksi ketakutan mereka menjadi tidak rasional. Selain dari ketidakmampuan untuk mengomunikasikan kecemasan, gejala gangguan kecemasan dapat berbeda pada anak-anak. Tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak dapat mencakup beberapa gejala yang berbeda, seperti:
-
Mimpi buruk yang sering terjadi dan tidur yang terganggu;
-
Kegelisahan yang konstan;
-
Kantuk atau tertidur di sekolah;
-
Kesulitan berkonsentrasi;
-
Sifat lekas marah; dan
-
Menangis sambil mengamuk.
Kecemasan pada Orang Dewasa
Semua orang dapat mengembangkan segala jenis gangguan kecemasan pada usia berapa pun. Salah satu gangguan kecemasan yang umum pada orang dewasa muda dan remaja yang mungkin tidak ada pada anak-anak adalah gangguan kecemasan sosial.
Baca juga: Sering Mudah Panik? Bisa Jadi Serangan Panik
Gejala kecemasan pada orang dewasa yang jarang terjadi pada anak-anak adalah otot tegang dan sakit perut. Orang dewasa juga dapat beralih ke narkoba atau alkohol sebagai mekanisme koping, yang kurang mungkin terjadi pada anak kecil.
Mendiagnosis gangguan panik maupun kecemasan pada anak dan orang dewasa juga berbeda. Misalnya, anak-anak hanya perlu menunjukkan satu gejala untuk didiagnosis dengan gangguan kecemasan umum, sedangkan orang dewasa memerlukan setidaknya tiga gejala untuk diagnosis.
Namun bicara soal gejala, gangguan kecemasan pada orang dewasa dan anak-anak tidak selalu berbeda. Ada banyak gejala yang mirip, seperti:
-
Sulit tidur;
-
Kurang fokus;
-
Keringat dingin;
-
Pusing;
-
Nyeri dada;
-
Mual;
-
Sesak napas;
-
Detak jantung tidak teratur; dan
-
Perasaan gelisah, panik.
Baca juga: Ini Bedanya Serangan Jantung dan Serangan Panik
Kalau masih belum jelas mengenai perbedaan gangguan panik pada anak dan orang dewasa, bisa langsung tanyakan ke Halodoc. Dokter ataupun psikolog yang ahli dibidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Selain mendapatkan bantuan profesional dari medis, ada beberapa jenis perawatan yang dapat membantu mengatasi gangguan panik tersebut. Berikut ini di antaranya:
-
Bergabunglah dengan grup pendukung
Bergabung dengan grup untuk orang-orang dengan serangan panik atau gangguan kecemasan dapat menghubungkan pengidapnya dengan orang lain yang menghadapi masalah yang sama.
-
Hindari kafein, alkohol, merokok, dan narkoba
Semua ini dapat memicu atau memperburuk serangan panik.
-
Latih manajemen stres dan teknik relaksasi
Misalnya, yoga, pernapasan dalam dan relaksasi otot progresif (menegangkan satu otot pada satu waktu), kemudian sepenuhnya melepaskan ketegangan sampai setiap otot dalam tubuh rileks.
-
Aktif secara fisik
Aktivitas aerobik mungkin memiliki efek menenangkan pada suasana hati
-
Tidur yang cukup