Fatal untuk Bayi, Inilah Dampak Fetal Alcohol Syndrome
Halodoc, Jakarta - Mengonsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan beberapa masalah pada kondisi fisik, neurologis, dan mental. Kondisi-kondisi tersebut juga merupakan dampak dari Fetal Alcohol Syndrome Disorders (FASD). Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan Fetal Alcohol Syndrome (FAS) atau Fetal Alcohol Effects (FAE).
Selain itu, efek alkohol pada janin juga dapat dipisahkan menjadi dua kategori, yaitu gangguan perkembangan saraf terkait alkohol (alcohol-related neurodevelopmental disorder/ARND) dan cacat kelahiran terkait alkohol (alcohol-related birth defects/ARBD).
Fetal Alcohol Syndrome adalah salah satu penyebab gangguan mental yang paling umum. Kondisi ini dapat dicegah dengan tidak mengonsumsi alkohol ketika hamil. Dampak negatif yang terjadi akibat FAS tidak dapat dipulihkan dan akan bertahan seumur hidup. Dampak negatif akibat fetal alcohol syndrome adalah keterbelakangan mental, serta kelainan pada sistem kerangka dan sistem organ utama.
Selain itu, fetal alcohol syndrome dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat, komplikasi pada sistem saraf pusat, serta keterampilan motorik yang buruk. Selain itu, dampak lainnya adalah kesulitan dalam belajar, mengingat, berinteraksi sosial, pemecahan masalah, berbicara, serta pendengaran. Hal lainnya yang dapat terjadi akibat kondisi ini adalah kematian.
Fetal alcohol syndrome juga memberikan karakteristik tersendiri bagi bayi yang mengidapnya, yaitu mata kecil, hidung pendek atau terbalik, pipi datar, dan bibir tipis. Hal-hal tersebut akan mulai menghilang ketika anak tersebut tumbuh dewasa, tetapi masalah lainnya masih dapat terjadi.
Baca Juga: Apa Itu Fetal Alcohol Syndrome pada Newborn?
Dampak Fetal Alcohol Syndrome
Dampak FAS yang terjadi pada bayi tergantung pada kategori yang menyebabkannya, antara lain:
1. Gangguan Perkembangan Saraf Terkait Alkohol (ARND)
ARND menggambarkan gangguan mental dan perilaku, seperti ketidakmampuan belajar, kinerja sekolah yang buruk, kontrol impuls yang buruk, dan masalah dengan memori, perhatian, hingga penilaian terhadap seseorang.
2. Cacat Kelahiran Terkait Alkohol (ARBD)
ARBD menggambarkan kelainan sistem kerangka dan sistem organ utama, seperti jantung, ginjal, tulang, hingga sistem pendengaran.
Baca Juga: Minum Alkohol Saat Hamil, Sebabkan Janin Kena Fetal Alcohol Syndrome
Gejala Fetal Alcohol Syndrome
Seorang bayi yang terpapar alkohol ketika di dalam kandungan mungkin akan memperlihatkan gejala seperti:
-
Kepala yang lebih kecil dari rata-rata.
-
Pertumbuhan yang buruk, mungkin akan lebih kecil dibanding seusianya.
-
Masalah pada pergerakan dan koordinasi atau cerebral palsy.
-
Suasana hati yang tidak menentu atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
-
Masalah pada hati, ginjal, jantung dan organ lainnya.
-
Masalah pendengaran dan penglihatan/
Gejala-gejala yang terjadi tersebut dapat bersifat permanen, walaupun sudah dilakukan perawatan. Meski begitu, pengobatan dini dapat membantu meminimalisir dampak dari gangguan tersebut.
Baca Juga: Minum Alkohol Saat Hamil, Bolehkah?
Cara Mencegah Fetal Alcohol Syndrome
Cara mencegah terjadinya alcohol syndrome pada bayi adalah ibu hamil tidak boleh mengonsumsi apapun yang mengandung alkohol. Apabila seorang wanita dengan ketergantungan alkohol ingin hamil, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter. Apabila kamu hanya peminum ringan atau peminum sosial, jangan konsumsi apapun yang mengandung alkohol apabila kamu ingin hamil dalam waktu dekat. Pasalnya, efek dari alkohol dapat meninggalkan jejak selama beberapa minggu pertama kehamilan.
Itulah dampak fatal dari fetal alcohol syndrome pada bayi. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal kelainan yang disebabkan alkohol ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan