Benarkah Eritema Multiformis Bisa Sebabkan Kerusakan Kulit Permanen?
Halodoc, Jakarta – Eritema multiformis adalah hipersensitivitas kulit yang dipicu oleh infeksi virus dan bakteri. Kondisi ini ditandai dengan munculnya lesi kulit kemerahan yang bersifat akut. Namun, kebanyakan kasus eritema multiformis bisa sembuh tanpa menimbulkan komplikasi. Apakah berarti eritema multiformis tidak menyebabkan kerusakan kulit permanen? Ketahui faktanya di sini.
Baca Juga: Sering Dianggap Normal, Kenali Gejala Bercak Merah Eritema Multiformis
Gejala Eritema Multiformis
Selain kemunculan lesi kulit, eritema multiformis menyebabkan demam, menggigil, lemah, nyeri sendi, rasa tidak enak badan, mata merah, penglihatan buram, mata sensitif terhadap cahaya, nyeri pada mulut dan tenggorokan, serta area kemaluan terasa perih dan nyeri saat buang air kecil.
Awalnya lesi muncul di area punggung tangan atau kaki, kemudian menyebar ke ttungkai hingga mencapai badan. Selain kaki dan tangan, lesi bisa muncul di wajah, badan, dan leher. Biasanya lesi disertai dengan rasa gatal dan sensasi terbakar. Pertumbuhan lesi terjadi selama 72 jam dengan bagian tengah plak atau lesi menggelap ketika ukurannya membesar. Lesi juga bisa terisi cairan (blisters), melepuh, mengeras, hingga berkerak.
Baca Juga: Selain Lesi Kemerahan, Ini 7 Tanda dan Gejala Eritema Multiformis
Diagnosis Eritema Multiformis
Eritema multiformis didiagnosis melalui pemeriksaan klinis terkait gejala yang muncul. Pemeriksaan penunjang dibutuhkan untuk memastikan diagnosis, meliputi biopsi kulit dan tes darah. Biopsi kulit bisa mengonfirmasi penyebab kemunculan eritema multiformis. Biopsi kulit membantu dokter mengeliminasi penyakit lain yang gejalanya mirip eritema multiformis seperti sindrom Steven Johnson dan toxic epidermal necrolysis.
Sedangkan tes darah dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan antigen dan antibodi. Kedua tes ini berfungsi memastikan keberadaan virus atau bakteri pemicu penyakit seperti virus Herpes simplex atau Mycoplasma sp.
Pengobatan Eritema Multiformis
Pengobatan berfokus pada upaya mengurangi gejala dan pemicu eritema multiformis. Apabila eritema multiformis disebabkan oleh infeksi virus, pengidap diberikan obat antiviral seperti acyclovir oral atau suntikan. Antibiotik diberikan jika pemicunya infeksi bakteri. Sedangkan jika eritema multiformis disebabkan oleh efek samping konsumsi obat, pengidap dianjurkan untuk menghentikan konsumsi obat tersebut.
Beberapa obat lain yang bisa dikonsumsi pengidap atas anjuran dokter adalah antihistamin, obat kumur, dan obat golongan kortikosteroid oral. Gejala eritema multiformis berulang bisa diatasi dengan konsumsi obat azathioprine, dapsone, thalidomide, cyclosporine, mycophenolate mofetil, dan obat antimalaria.
Dengan pengobatan yang tepat, eritema multiformis bisa sembuh tanpa meninggalkan bekas luka. Masa penyembuhan berlangsung selama 2-3 minggu. Pada kasus eritema multiformis mayor, masa penyembuhan berlangsung lebih lama hingga enam minggu.
Baca Juga: Tergolong Ringan, Begini Beberapa Cara Mengobati Eritema Multiformis
Kesimpulannya, eritema multiformis tidak menimbulkan kerusakan kulit permanen. Meski begitu, kamu nggak boleh menganggap sepele gejala yang muncul. Sebaiknya segera bicara pada dokter Halodoc jika kamu mengalami gejala mirip eritema multiformis. Jadi, kalau tiba-tiba muncul bercak kemerahan pada kulit, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc.
Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan