Ensefalopati Sebabkan Perubahan Psikologis, Kok Bisa?
Halodoc, Jakarta - Perubahan psikologis yang terjadi karena kelainan otak bukan hanya disebabkan oleh gangguan mental atau tekanan psikologis. Gangguan otak juga nyatanya bisa muncul akibat penyakit ensefalopati. Cakupan ensefalopati atau disfungsi otak ini juga luas, dapat berupa kerusakan otak yang bersifat sementara, kambuhan, atau permanen.
Ensefalopati menyebabkan perubahan kepribadian, psikologis, dan sistem saraf seperti pada orang dengan yang mengalami gagal hati.
Kadar amonia yang tinggi di dalam aliran darah dan otak mungkin menjadi penyebabnya. Amonia ini diproduksi oleh bakteri di dalam perut dan usus. Biasanya, hati mampu memecah amonia sehingga membuatnya tidak berbahaya. Namun, orang dengan penyakit hati memiliki lebih banyak amonia karena hati yang tidak berfungsi. Amonia masuk ke dalam darah, menuju otak, dan menyebabkan gejala yang mengganggu fungsi otak.
Istilah ensefalopati juga diikuti oleh kata lain yang menunjukkan penyebab dari kelainan otak tersebut.
Beberapa jenis ensefalopati berdasarkan penyebabnya antara lain:
-
Ensefalopati hepatik, yaitu ensefalopati akibat kelainan fungsi hati;
-
Ensefalopati dengue, yaitu ensefalopati akibat demam berdarah,
-
Ensefalopati uremik, yaitu ensefalopati akibat gangguan fungsi ginjal;
-
Ensefalopati hipoksia, yaitu ensefalopati akibat kekurangan oksigen pada otak;
-
Ensefalopati wernicke, yaitu ensefalopati akibat kekurangan zat vitamin (vitamin B1), biasanya pada orang yang keracunan alkohol;
-
Ensefalopati hipertensi, yaitu ensefalopati akibat penyakit tekanan darah tinggi yang kronis;
-
Ensefalopati salmonella, yaitu ensefalopati yang diakibatkan bakteri Salmonella penyebab sakit tifus.
Baca Juga: Kekurangan Biotin Bisa Sebabkan Ensefalopati
Penyebab Lain Ensefalopati
Tidak hanya karena hal-hal yang disebutkan di atas, ensefalopati penyebab gangguan psikologis bisa muncul karena karena beberapa hal lain seperti:
-
Gangguan elektrolit.
-
Keracunan atau efek samping obat.
-
Cedera kepala.
-
Penyakit Hashimoto.
-
Protein glisin yang terlalu tinggi di otak, akibat kelainan genetik.
-
Penyakit Lyme.
-
Penyakit sapi gila.
Pengobatan Ensefalopati
Pengobatan untuk ensefalopati bervariasi, namun disesuaikan dengan penyebabnya. Langkah pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:
-
Pemberian oksigen tambahan.
-
Infus cairan, elektrolit, hingga tambahan nutrisi.
-
Obat antibiotik.
-
Obat laktulosa.
-
Cuci darah atau transplantasi ginjal pada ensefalopati uremik.
-
Menggunakan obat-obatan untuk meningkatkan atau menurunkan tekanan darah.
Selain obat-obatan, pasien juga disesuaikan jenis makanannya. Prosedur medis tertentu, hingga operasi dapat dibutuhkan, misalnya cuci darah hingga transplantasi ginjal pada ensefalopati yang penyebabnya gagal ginjal.
Pencegahan Ensefalopati
Beberapa jenis ensefalopati seperti tipe herediter tidak dapat dicegah. Namun, beberapa jenis ensefalopati tidak dapat dicegah. Melakukan perubahan pola hidup seperti berikut dapat mengurangi risiko mengembangkan banyak penyebab ensefalopati, antara lain:
-
Menghindari kelebihan alkohol.
-
Mengurangi paparan zat beracun seperti obat-obatan.
-
Makan makanan yang sehat.
-
Memeriksakan dokter secara teratur.
-
Menjalani gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi faktor risiko penyakit otak.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala ensefalopati, wajib segera pergi ke dokter untuk mendiagnosis dan menerima perawatan yang tepat.
Tanda-tanda yang perlu segera dilakukan perawatan untuk penyakit otak ini antara lain:
-
Kebingungan yang parah dan gangguan saat mengambil keputusan.
-
Disorientasi parah.
-
Koma.
Tanda tersebut adalah urgensi medis yang mengisyaratkan bahwa kondisi dapat semakin buruk jika tidak dilakukan penanganan.
Baca Juga: 6 Olahraga yang Menyehatkan Otak
Untuk informasi lebih lengkap mengenai ensefalopati, kamu dapat melakukan tanya jawab dengan dokter di Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan saja dan di mana saja. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan