Enggak Harus Orang Tua, Usia 20-an Bisa Kena Hernia
Halodoc, Jakarta - Hernia merupakan kondisi ketika adanya organ atau jaringan seperti usus menonjol pada daerah-daerah yang tidak biasa pada tubuh. Organ atau jaringan yang menonjol ini akan muncul melalui area yang lemah pada dinding otot. Hernia sendiri tidak selalu dialami oleh orang tua. Untuk lebih jelasnya, berikut jenis-jenis hernia yang umum terjadi.
Baca juga: Cari Tahu 4 Gejala Hernia Berdasarkan Jenisnya
Ketahui Beberapa Jenis Hernia yang Umum Terjadi
Hernia memiliki berbagai macam jenis. Jenis yang paling umum dialami, yaitu:
-
Hernia otot yang terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui dinding perut. Jenis hernia ini dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera saat berolahraga.
-
Hernia inguinalis yang terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut menonjol ke bagian selangkangan. Hernia jenis ini merupakan jenis hernia yang paling sering terjadi pada pria.
-
Hernia hiatus yang terjadi ketika sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada melalui diafragma. Jenis hernia ini umumnya terjadi pada lansia di atas 50 tahun. Seorang anak dari orangtua pengidap kondisi ini juga dapat mengalaminya.
-
Hernia femoralis yang terjadi ketika jaringan lemak atau sebagian usus menonjol ke paha atas bagian dalam. Wanita memiliki risiko lebih tinggi mengidap kondisi ini, terutama wanita hamil dan obesitas.
-
Hernia insisional yang terjadi ketika usus atau jaringan menonjol melalui bekas luka operasi pada bagian perut atau panggul.
-
Hernia umbilikus yang terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak menonjol pada dinding perut, tepatnya di pusar. Jenis hernia ini biasanya dialami oleh bayi dan anak di bawah usia 6 bulan.
-
Hernia spigelian yang terjadi ketika sebagian usus mendorong jaringan ikat yang terletak di sisi luar otot rektus abdominis. Otot abdominis sendiri merupakan otot yang membentang dari tulang rusuk hingga tulang panggul yang lebih dikenal dengan ‘six pack’.
-
Hernia diafragma yang terjadi ketika sebagian organ lambung menonjol masuk ke rongga dada melalui celah diafragma. Bayi juga bisa mengalami hernia jenis ini ketika pembentukan diafragma kurang sempurna
-
Hernia epigastrik yang terjadi ketika jaringan lemak menonjol melalui dinding perut bagian atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar.
Baca juga: Turun Berok (Hernia), Penyakit Apa itu?
Hernia juga dapat muncul akibat adanya tekanan atau regangan. Nah, jika hernia ini terjadi, kondisi tersebut dikenal dengan hernia yang dapat direduksi dan tidak berbahaya. Sedangkan hernia yang terjebak dalam ruang dan tidak dapat kembali ke tempat semula dinamai dengan hernia yang tertahan dan merupakan masalah serius.
Hernia yang terjadi pada remaja biasanya disebabkan oleh pola gaya hidup yang kurang baik. Nah, beberapa cara yang bisa digunakan guna mencegah terjadinya kondisi ini, yaitu:
-
Menjaga berat badan ideal dengan berolahraga secara teratur.
-
Berhenti merokok, karena merokok dapat memicu batuk kronis dan meningkatkan risiko hernia.
-
Hindari mengangkat beban berlebih.
-
Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian untuk menghindari konstipasi atau sembelit.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Hernia
Jangan lupa untuk diskusikan dengan dokter jika mengalami batuk atau bersin yang berlangsung terus-menerus. Nah, jika kamu sudah melakukan langkah awal pencegahan namun gejala belum juga hilang, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Jadi tunggu apalagi? Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan