Emosi Lebih Peka, Anak 5 Tahun Lebih Mudah Tersinggung

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 September 2020
Emosi Lebih Peka, Anak 5 Tahun Lebih Mudah TersinggungEmosi Lebih Peka, Anak 5 Tahun Lebih Mudah Tersinggung

Halodoc, Jakarta – Memasuki usia 5 tahun, Si Kecil sudah tidak bisa dibilang bayi lagi, karena sebentar lagi ia menjadi anak ‘besar’ yang mulai bersekolah. Mereka dapat menunjukkan pengendalian diri yang jauh lebih besar daripada balita, namun mereka juga memiliki emosi yang lebih peka, sehingga tidak heran bila Si Kecil jadi lebih mudah tersinggung

Kebanyakan anak usia 5 tahun dapat memiliki kontrol dan regulasi emosional yang lebih baik. Contohnya, mereka dapat duduk diam selama beberapa waktu di kelas dan mendengarkan instruksi guru. Mereka juga mampu bersabar menunggu gilirannya bermain dan meminta izin terlebih dahulu sebelum mengambil sesuatu yang bukan miliknya. 

Namun, anak-anak berusia 5 tahun juga masih berada dalam dunia bayi, sehingga mereka menunjukkan emosi yang ekstrem. Meski begitu, ketika anak berusia 5 tahun marah atau tersinggung, mereka mungkin bisa mengungkapkan amarahnya dengan kata-kata alih-alih melempar tantrum

Baca juga: Balita Tantrum, Ini Cara Tepat Mengatasinya

Cara Menghadapi Anak yang Mudah Tersinggung

Orangtua perlu tahu bahwa anak usia 5 tahun sebenarnya sedang dalam masa peralihan antara dua kelompok berbeda, yaitu dari kelompok balita menuju kelompok anak yang lebih besar. Di satu sisi, perkembangan emosi anak usia 5 tahun yang menjadi lebih peka dapat memberi dampak yang positif. Mereka bisa merasakan empati dan ketika melihat temannya dalam kesusahan, mereka dapat menghiburnya. 

Baca juga: Pentingnya Tanam Empati pada Anak untuk Cegah Bullying

Namun, di sisi lain emosi yang lebih peka juga dapat membuat anak usia 5 tahun lebih mudah tersinggung, marah dan sering menangis. Hal ini bisa membuat orangtua menjadi frustasi.

Selain itu, anak yang mudah marah atau sering menangis mungkin mengalami kesulitan untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Itulah mengapa orangtua perlu membimbing dan melatih Si Kecil agar ia dapat mengendalikan emosinya dengan lebih baik.

Berikut ini cara untuk menghadapi anak yang mudah tersinggung:

  • Latih Ia Mengendalikan Emosi

Si Kecil yang berusia 5 tahun mungkin mudah menangis setiap kali mereka mengalami emosi yang kuat, entah itu rasa malu atau frustasi. Misalnya, saat ibu meminta Si Kecil untuk berhenti bermain dan mengajaknya pulang dari tempat bermain di mall, ia mungkin akan menangis karena tidak mau pulang.

Nah, ibu bisa menghadapinya dengan cara mengucapkan kata-kata yang menjelaskan tentang perasaannya, seperti “Ibu tahu kamu marah karena harus berhenti bermain.” Melalui cara tersebut, Si Kecil dapat menyadari perasaannya sendiri daripada berteriak dan menangis.

Setelah itu, ibu bisa mengajari anak untuk mengatasi emosi mereka dengan cara yang baik, misalnya dengan menarik napas dalam-dalam, berhenti sejenak untuk duduk dan lain-lain.

  • Latih Ia Menyelesaikan Masalah

Misalnya, bila Si Kecil menangis atau marah karena tidak bisa mengikat tali sepatunya sendiri, cobalah untuk menenangkannya dan tunggu sampai ia selesai menangis. Setelah Si Kecil sudah lebih tenang, ibu dapat mengajaknya untuk memikirkan cara untuk memecahkan masalah tersebut.

Misalnya, dengan cara mengajarinya mengikat tali sepatu. Anak yang mudah tersinggung seringkali terseret ke dalam masalahnya sendiri dan terjebak di sana. Jadi, ingatkan Si Kecil bahwa selalu ada solusi dan ia tidak perlu malu untuk meminta bantuan dari orang lain.

  • Tetapkan Batasan

Meskipun dalam proses membimbing anak, orangtua dianjurkan untuk lebih sabar dan fleksibel, namun menetapkan batasan perilaku yang dapat ditolerir juga penting agar anak tahu bahwa ia tidak bisa berlaku semaunya. Ingat, mendisiplinkan anak diperlukan untuk membantu mengajarinya cara menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.

Bila ibu melewatkan proses disiplin, Si Kecil tidak pernah belajar untuk menerima konsekuensi dari tindakan mereka, yang penting untuk perkembangan karakter yang sehat. Jadi, pastikan ibu untuk mendisiplinkan anak ketika ia melanggar aturan. Namun, coba untuk menggunakan pendekatan yang lebih lembut.

Baca juga: Anak Mudah Marah di Sekolah, Benarkah Gejala dari ODD?

Itulah penjelasan mengenai anak usia 5 tahun yang lebih mudah tersinggung. Bila ibu kewalahan menghadapi tingkah laku anak yang sulit diatur, coba diskusikan saja pada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2020. 5-Year-Old Child Development Milestones.
WebMD. Diakses pada 2020. Preschooler Emotional Development.
Parents. Diakses pada 2020. Wimpy & Whiny: Understanding Emotionally Sensitive Children.
Very Well Family. Diakses pada 2020. 8 Discipline Strategies for Parenting a Sensitive Child