Efek Samping Mengonsumsi Tanaman Sambiloto
“Rasa pahit tidak membuat orang berhenti mengambil manfaat dari tanaman sambiloto. Salah satu tanaman herbal ini sudah dipakai sejak lama untuk obat tradisional karena memiliki banyak khasiat dalam mengatasi masalah kesehatan.”
Halodoc, Jakarta – Tanaman sambiloto yang disebut juga dengan andrographis berasal dari negara kawasan Asia Selatan, seperti Sri Lanka dan India. Tanaman ini telah lama dipercaya sebagai salah satu obat tradisional yang membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti flu, batuk, sakit tenggorokan, bisul, gatal, diare, sembelit, hingga gigitan serangga dan ular.
Tidak heran, ini karena adanya kandungan andrografolida yang bekerja aktif dengan membawa sifat antiperadangan, antivirus, antikanker, membantu merangsang imunitas tubuh, dan antibakteri. Tidak hanya itu, sambiloto juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, seperti tanin, flavonoid, dan saponin.
Baik dikonsumsi sendiri atau dikombinasikan dengan obat herbal jenis lainnya, sambiloto mampu mengurangi tingkat keparahan dan durasi dari penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas atau ISPA. Lebih lanjut, ekstrak dari tanaman ini pun mendatangkan manfaat untuk pengidap rematik dan kolitis ulserativa.
Waspada dengan Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Memang benar jika tanaman sambiloto memiliki segudang manfaat untuk menunjang kesehatan tubuh. Akan tetapi, konsumsinya pun perlu dosis yang tepat dan tidak dipakai dalam jangka waktu lama. Seperti halnya obat tradisional lainnya, sambiloto juga memicu munculnya sederetan efek samping, yaitu muntah, diare, sakit kepala, penurunan nafsu makan, tubuh kelelahan, dan terjadi reaksi alergi.
Tidak hanya itu, penggunaan tanaman sambiloto dalam waktu yang lebih lama atau dosis yang lebih tinggi juga memicu efek samping yang membahayakan, salah satunya adalah terjadinya kerusakan pada organ hati. Pun, ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan untuk mengonsumsi tanaman herbal ini, begitu pula dengan orang-orang yang mengidap masalah medis khusus, seperti kelainan darah, penyakit autoimun, dan tekanan darah rendah.
Perhatikan pula konsumsi tanaman ini jika kamu sedang berada dalam pengobatan medis. Pasalnya, tanaman sambiloto sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat lainnya karena bisa memicu terjadinya interaksi obat. Jadi, agar lebih aman dan tidak menimbulkan reaksi komplikasi yang membahayakan, sebaiknya kamu tanyakan terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsi sambiloto.
Sekarang, tanya dokter pastinya lebih mudah dengan adanya aplikasi Halodoc. Kamu pun bisa booking rumah sakit tanpa harus ribet dan antre menggunakan aplikasi tersebut. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc di ponselmu, ya! Gratis kok!
Berbagai Manfaat Tanaman Sambiloto
Banyak dipakai sebagai obat alternatif selain medis, sebenarnya apa saja manfaat yang bisa didapat dari tanaman sambiloto? Berikut ini beberapa di antaranya:
- Membantu mengurangi gejala flu dan pilek sekaligus mempercepat proses penyembuhan tubuh dari masalah kesehatan ini.
- Membantu meningkatkan kekebalan tubuh dengan membantu memperbaiki sekaligus merangsang kerja sel darah putih agar lebih efektif dalam melawan kuman dan virus penyebab penyakit.
- Meringankan peradangan dengan bantuan zat antiradang yang terkandung di dalamnya.
- Membantu menurunkan tekanan darah dengan melebarkan pembuluh darah, sehingga tekanan dan aliran darah tetap stabil.
- Membantu menurunkan kadar gula dalam darah, tetapi tetap tidak dianjurkan untuk dikonsumsi berlebihan karena bisa berdampak pada terjadinya hipoglikemia.
Setiap obat, meski itu herbal atau bukan, tentu memiliki efek samping. Jadi, selalu berhati-hati dan teliti sebelum mengonsumsinya, ya!
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Vitamins & Supplements. Andrographis.
Verywell Health. Diakses pada 2021. The Health Benefits of Andrographis.
Drugs. Diakses pada 2021. Andrographis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan