Efek Kecanduan Pornografi pada Disfungsi Ereksi
“Kecanduan menonton konten pornografi dapat memadamkan gairah seksual yang berujung pada disfungsi ereksi. Penyebabnya bukan dari penis, tapi pergeseran kimia otak akibat kebutuhan sensasi yang tak terpenuhi.”
DAFTAR ISI:
- Kaitan Kecanduan Pornografi dan Disfungsi Ereksi
- Penanganan Disfungsi Ereksi
- Rekomendasi Obat Disfungsi Ereksi
Halodoc, Jakarta – Terlalu banyak menonton konten pornografi memicu penurunan rangsangan seksual pada pria. Pada akhirnya, mereka tak lagi bergairah dalam melakukan hubungan seksual di dunia nyata.
Kalau sudah begini, senyawa kimia di otak seperti dopamine akan mengalami perubahan. Dampaknya, pengidap merasa ketagihan dan selalu mencari hal-hal baru yang berkaitan dengan seksual lewat konten pornografi.
Hal ini masuk dalam kategori penyimpangan seksual, yang nantinya bisa berdampak pada disfungsi ereksi. Gejala utamanya yaitu, kesulitan dalam mempertahankan ereksi selama berhubungan intim.
Ketahui lebih lanjut mengenai kaitan kecanduan pornografi dengan disfungsi ereksi, pada artikel berikut ini!
Kaitan Kecanduan Pornografi dan Disfungsi Ereksi
Penelitian yang tertuang dalam jurnal Is Internet Pornography Causing Sexual Dysfunctions? A Review with Clinical Reports menyebutkan, pornografi menyebabkan disfungsi ereksi yang dapat menurunkan kepekaan respons seksual.
Berdasarkan studi kasus dan tinjauan dari penelitian tersebut, pornografi memberikan efek penurunan kepuasan atau rasa percaya diri pria dengan tubuh mereka sendiri. Dampaknya yaitu, muncul kecemasan saat berhubungan seksual.
Masih dari jurnal yang sama, pria yang sering menonton konten pornografi mengalami peningkatan rangsangan seksual secara bertahap. Sederhananya, mereka membutuhkan sensasi seksual lewat gaya baru dari video porno agar bisa terangsang.
Intinya, kecanduan pornografi bukan menjadi penyebab utama disfungsi ereksi. Masalah ini adalah pemicu pergeseran kimia otak, sehingga otak terus-menerus membutuhkan ‘sensasi’ agar bisa terangsang. Jika tidak, penis jadi susah ‘terbangun’ akibat rangsangan yang otak butuhkan tidak terpenuhi.
Adapun, gejala yang terjadi pada pengidap disfungsi ereksi, yakni:
- Penurunan gairah dalam berhubungan seksual dengan pasangan.
- Ejakulasi dini.
- Bisa mendapatkan ereksi, tapi tidak bertahan lama sampai mendapatkan kepuasan.
- Tidak bisa ereksi sama sekali.
Penanganan Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi yang berkepanjangan dapat menurunkan kualitas hubungan dengan pasangan akibat sulit mendapat kepuasan.
Adapun, langkah yang bisa kamu lakukan guna mengatasi gangguan tersebut, yakni:
1. Penerapan pola hidup sehat
Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat bisa mengatasi disfungsi ereksi secara signifikan. Salah satunya, stop menonton konten pornografi. Imbangi dengan konsumsi makanan sehat, rajin berolahraga dan berhenti merokok.
2. Konsumsi obat-obatan
Obat yang dokter berikan mampu melancarkan aliran darah menuju penis, sehingga ereksi menjadi lebih mudah didapatkan. Adapun jenis obat-obatan yang biasa dokter resepkan untuk mengatasi disfungsi ereksi, yakni:
- Obat pil biru atau viagra.
- Injeksi yang disuntikkan langsung pada penis.
- Obat supositoria yang dimasukkan ke dalam penis.
- Obat testosteron guna mengatasi masalah disfungsi ereksi akibat kekurangan hormon tersebut.
Mau tahu apa saja obat disfungsi ereksi yang biasa diresepkan oleh dokter? Baca di artikel ini: “Ini Obat Disfungsi Ereksi yang Biasa Dokter Resepkan“.
3. Psikoterapi
Ini menjadi langkah terbaik bagi pengidap kecanduan konten pornografi. Melalui psikoterapi, terapis akan membantu mengubah pandangan dan kebiasaan yang salah, sehingga berdampak pada disfungsi ereksi.
Rekomendasi Obat Disfungsi Ereksi
Berikut ini beberapa rekomendasi obat disfungsi ereksi yang bisa kamu gunakan, antara lain:
- Ericfil 50 mg ODF. Obat ini mengandung sildenafil citrate 50 mg, yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan fungsi seksual pada pria atau biasa disebut disfungsi ereksi.
- Topgra 100 mg 1 Tablet. Merupakan obat untuk mengatasi disfungsi ereksi dengan kandungan sildenafil citrate. Kandungan tersebut akan bekerja dengan cara mengalirkan darah ke penis, sehingga ereksi bisa terjadi dan bertahan lama.
- Viagra 50 mg 1 Tablet. Obat kuat yang bisa digunakan sebagai terapi pengobatan disfungsi ereksi pria. Bisa diminum sesuai kebutuhan, tapi biasanya diminum 1 jam sebelum melakukan aktivitas seksual.
- Sildenafil Citrate 50 mg 4 Tablet. Obat ini bekerja mengatasi disfungsi ereksi dengan cara meningkatkan aliran darah ke alat kelamin pria, sehingga pria bisa mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seksual.
- Erifcil Tablet 100 mg. Obat Ericfil dalam sediaan tablet yang mengandung sildenafil citrate 100 mg, untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi pada pria. Bisa diminum satu jam sebelum melakukan hubungan atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Obat-obatan tersebut bisa kamu beli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Kamu tidak perlu keluar rumah untuk beli obatnya, cukup order saja lewat aplikasi dan pesananmu akan segera diantar!
Jika sederet langkah di atas tak bisa mengatasi masalah yang kamu alami, operasi menjadi cara terakhir guna mengatasi disfungsi ereksi.
Berkaitan dengan prosedurnya, kamu bisa bertanya ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Selain itu, kamu juga bisa berdiskusi perihal gangguan seks lain yang tengah dialami.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, seks, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.