Dosis dan Aturan Pakai Azithromycin yang Benar
“Azithromycin menjadi salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini harus digunakan sesuai dengan resep dokter. Sebaiknya ketahui dosis dan aturan pakai azithromycin agar kamu terhindar dari efek samping yang mungkin bisa terjadi.”
Halodoc, Jakarta – Ada berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini dapat menyebabkan pengidapnya mengalami gejala, seperti demam, batuk, hingga peradangan. Berbagai pengobatan akan direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi penyakit ini, salah satunya dengan memberikan azithromycin.
Azithromycin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Namun, penggunaannya tidak boleh sembarangan karena obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Sebaiknya simak penggunaan dosis dan aturan pakai azithromycin yang tepat.
Dosis dan Aturan Pakai Azithromycin
Azithromycin adalah jenis obat yang penggunaannya memerlukan resep dokter. Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Sehingga penyakit yang disebabkan oleh infeksi lainnya, seperti virus tidak dapat diatasi dengan azithromycin.
Azithromycin dapat berbentuk tablet minum hingga tetes mata. Selain itu, ada juga azithromycin yang dalam bentuk cairan infus. Obat ini bekerja dengan menghentikan perkembangan bakteri dalam tubuh sehingga jumlah bakteri tidak terus bertambah.
Lalu, bagaimana dosis dan aturan yang tepat dalam mengonsumsi azithromycin? Biasanya, dosis obat ini akan disesuaikan dengan usia, kondisi kesehatan, tingkat keparahan penyakit, jenis penyakit, hingga riwayat alergi obat-obatan. Berikut anjuran dosis tepat untuk penggunaan azithromycin:
- Usia 18 tahun ke atas diberikan sebanyak 500 miligram satu kali sehari selama 3 hari penggunaan obat.
- Usia 6 bulan sampai 17 tahun diberikan 10 miligram per berat badan. Sehingga setiap pasien akan berbeda karena disesuaikan dengan berat badan. Dosis tersebut juga perlu diberikan satu kali sehari selama 3 hari penggunaan.
- Obat ini tidak dianjurkan untuk bayi usia di bawah 6 bulan.
Obat ini bisa dikonsumsi sebelum maupun sesudah makan. Namun, jika kamu memiliki riwayat gangguan lambung atau pencernaan sebaiknya pastikan kamu mengonsumsi makanan terlebih dahulu untuk menghindari nyeri perut atau mual.
Azithromycin akan digunakan sebagai pengobatan jangka pendek. Sebaiknya lakukan pengobatan sesuai dengan anjuran dan saran dokter. Jangan berhenti dengan keputusan sendiri. Hal ini bisa membuat infeksi bakteri tidak membaik.
Kamu juga dianjurkan tidak melewatkan dosis dan mengonsumsi obat sesuai jadwal secara rutin. Dengan begitu, jumlah azithromycin dalam tubuh dapat sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi infeksi bakteri.
Waspada Efek Samping Azithromycin
Biasanya, jika kamu mengonsumsi azithromycin sesuai dosis dan aturan pakai yang tepat, gejala infeksi bakteri yang kamu alami pun dapat membaik secara perlahan. Sebaiknya waspada terhadap efek samping yang kerap dialami akibat mengonsumsi obat ini, seperti mual, diare, nyeri perut, muntah, hingga sakit kepala.
Segera tanyakan langsung pada dokter jika kamu mengalami efek samping ini setelah mengonsumsi obat. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelebihan dosis akibat azithromycin. Namun, segera kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan jika kamu mengalami hal ini setelah mengonsumsi azithromycin:
- Nyeri perut yang semakin memburuk dan disertai dengan keluarnya feses yang bercampur darah.
- Detak jantung yang lebih cepat atau berdebar, sesak napas, dan pusing mendadak.
- Gejala gangguan hati, seperti mual, penyakit kuning, kelelahan, kehilangan nafsu makan, hingga urine berwarna gelap.
Kamu bisa buat janji rumah sakit menggunakan aplikasi Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play.
Itulah hal yang perlu kamu waspadai ketika mengonsumsi azithromycin. Selalu gunakan obat ini dengan dosis yang tepat dan sesuai dengan anjuran dokter. Dengan begitu, kondisi kesehatan dapat kembali membaik dengan optimal.
Referensi: