Ditemukan Gejala Corona Mirip Kawasaki, Ini Penjelasannya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Mei 2020
Ditemukan Gejala Corona Mirip Kawasaki, Ini PenjelasannyaDitemukan Gejala Corona Mirip Kawasaki, Ini Penjelasannya

Halodoc, Jakarta – Dilansir dari bbc.com, baru-baru ini ditemukan kalau anak-anak di Inggris dan telah dipengaruhi oleh penyakit radang langka yang dikaitkan dengan coronavirus. Disinyalir disebabkan oleh respons imun yang tertunda terhadap virus yang terlihat seperti penyakit Kawasaki.

Kondisi ini menyebabkan komplikasi serius, sehingga anak-anak dengan gejala mirip Kawasaki tersebut memerlukan perawatan intensif. Adapun gejalanya adalah demam tinggi, ruam, mata merah, bengkak, dan sebagian besar anak-anak tersebut tidak memiliki masalah paru-paru atau pernapasan. Informasi selengkapnya ada bawah ini!

Apa Itu Penyakit Kawasaki?

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Kawasaki Disease UK, penyakit Kawasaki cenderung menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, biasanya dalam bentuk aneurisma yang diakibatkan oleh penumpukan peradangan ke arteri koroner jantung.

Baca juga: Pendekatan Holistik untuk Penanganan Corona, Seperti Apakah Itu?

Jika anak memiliki gejala berikut selama lebih dari empat hari, mintalah dokter untuk melakukan pemindaian jantung oleh ahli jantung anak. Adapun gejala yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Demam tinggi dan kehilangan nafsu makan;
  2. Ruam merah;
  3. Mata merah darah;
  4. Bibir merah pecah/lidah merah/mulut masam;
  5. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher; dan
  6. Kaki dan tangan yang mengelupas.

Beberapa gejala lain, seperti lekas marah, kemurungan, diare, muntah, sakit perut, dan penyakit kuning juga menjadi tanda kalau seorang anak mengalami penyakit Kawasaki. 

Penyakit Kawasaki tidak menular, tetapi kadang-kadang terjadi dalam kelompok di suatu komunitas. Anak-anak lebih mungkin mendapatkannya di musim dingin dan musim semi. Hal-hal lain dapat meningkatkan risiko anak terhadap penyakit Kawasaki, termasuk:

Baca juga: Penelitian Sebut Kayu Putih Dapat Cegah Corona

  1. Usia. Ini biasanya menyerang anak-anak yang berusia 5 tahun ke bawah.
  2. Anak laki-laki 1,5 kali lebih mungkin mendapatkannya daripada anak perempuan.
  3. Etnisitas. Anak-anak keturunan Asia lebih cenderung memiliki penyakit Kawasaki.

Penyakit Kawasaki dapat menyebabkan gangguan jantung 10 hari hingga 2 minggu setelah gejala mulai. Informasi selengkapnya mengenai penyakit Kawasaki, bisa ditanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.  

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.. 

Korelasi Kawasaki dan Corona

World Health Organization dan Centers for Disease Control and Prevention selalu meng-update gejala corona yang baru. Dan baru-baru ini ditemukan korelasi antara gejala penyakit Kawasaki yang ditemukan pada anak-anak yang terinfeksi corona.

Di Italia ditemukan kelompok anak-anak yang terinfeksi corona dan mengalami gejala mirip kondisi penyakit Kawasaki, seperti peradangan dinding arteri yang biasanya menyerang hanya satu dari 10.000 anak. 

Sindrom seperti Kawasaki ini disertai dengan syok toksik, sehingga beberapa anak memerlukan perawatan intensif.  Para ilmuwan mencurigai adanya hubungan antara kedua penyakit tersebut, mengingat terjadi peningkatan yang tidak biasa anak dengan sindrom Kawasaki di momen pandemi saat ini. 

Pada saat ini, hampir 100 anak di 7 negara di seluruh dunia telah dilaporkan dengan kondisi ini, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, Swiss, dan Australia. Di Inggris, 12 anak membutuhkan perawatan intensif untuk sindrom ini, dan seorang bocah lelaki berusia 14 tahun telah meninggal.

Sampai saat ini dokter masih mempelajari apa yang bisa menyebabkan hubungan antara Kawasaki dan corona. Dokter anak Dr Marianna Fabio di rumah sakit Sant'Orsola-Malpighi di Bologna mengatakan sindrom Kawasaki tidak memiliki penyebab yang tepat, tetapi pada anak-anak yang memiliki kecenderungan genetik, faktor pemicu lingkungan, dan infeksi virus bisa mengalami sindrom Kawasaki.

Referensi:
Kawasaki Disease UK. Diakses pada 2020. Covid 19 Connection To Kawasaki Disease.
WebMD. Diakses pada 2020. Kawasaki Disease.
Business Insider Singapore. Diakses pada 2020. Doctors in Italy have found a link between the coronavirus and the rare inflammatory disease seen in more than 100 children.
Bbc.com Diakses pada 2020 Coronavirus: Children affected by rare Kawasaki-like disease.